Konten Media Partner

Lembutkan Hati, Agar Emosi Tak Mengendalikanmu

15 Maret 2019 1:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
PortalMadura.Com - Biasanya kesabaran orang dapat kita lihat dari kelembutan sifatnya. Jika ia cepat emosi, pemarah terhadap hal yang sebenarnya kecil, maka hatinya belum lembut dan emosi masih mengendalikan pikirannya. Dalam Islam disebutkan bahwa kesabaran itu tak ada batasnya. Hal tersebut memanglah benar. Namun, kita yang hanya sebagai manusia biasa ini seringkali membatasi kesabaran kita sendiri. dalam QA Az Zumar disebutkan: "Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata." Pada ayat yang lain, Allah menjelaskan bahwa ketika seseorang bisa berlemah lembut kepada sesamanya, maka ia senang berada di dekatnya. Sebaliknya, ketika bersikap keras dan berhati kasar maka orang di sekelilingnya akan menghindar. Ketika melakukan kesalahan, hempaskan segala gengsi untuk meminta maaf. Ketika ada rezeki lebih, hempaskan fikiran belanja diskonan di mall terdekat, sisihkan untuk mereka yang membutuhkan. Begitulah sikap bijak seorang muslim ketika sudah dilembutkan hatinya. Tidak mudah memang, namun aka nada cara bagi seseorang yang hendak ingin melembutkan hatinya. Rasulullah bersabda: "seseorang laki-laki mendatangi Nabi Shallahu ‘alaihi wasallam, mengadukan hatinya yang keras. lalu Nabi bertanya: apakah kamu senang hatimu menjadi lembut dan kamu menggapai hajatmu? Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya dan berilah ia makan dari apa yang kamu makan, maka hatimu akan lembut dan kamu bisa menggapai hajatmu." Rasulullah memberi arahan lewat hadisnya bahwa untuk melembutkan hati bisa dilakukan dengan salah satu cara yang mulia, yaitu menyantuni anak yatim. Anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh ayahnya dalam usia belum baligh. Rasulullah mengisyaratkan untuk mengusap kepalnya dan memberinya makan. Dengan begitu seseorang akan bisa melembutkan hatinya dan mencapai hajatnya Perintah untuk menyantuni anak yatim telah tertuang dalam kitab Suci Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 83 salah satunya. Tentunya jika kita mengamalkan amalan tersebut, selain bisa melembutkan hati yang keras tentu Allah akan mencatatnya sebagai amalan kita selama di dunia. Dan tentu saja Allah akan memberikan kasih sayang kepada hambanya yang menjalankan perintah-Nya. Itulah cara Islam agar kita memiliki hati yang lembut dan tidak dikendalikan oleh emosi yang kadang mengkalapkan pikiran. Semoga bermanfaat, Wallahu A'lam.
ADVERTISEMENT