news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Ngeri! Video KN SAR 225 Widura Dihadang Ombak Saat Pencarian Nelayan Hilang

25 Januari 2019 0:55 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
PortalMadura.Com, Sumenep - Tim rescuer (penyelamat) dari Kantor SAR Surabaya dan KN SAR 225 Widura di hadang ombak besar, Kamis (24/1/2019) saat melakukan pencarian nelayan hilang di perairan Sumenep, Madura, Jatim.
ADVERTISEMENT
"Cuaca tidak mendukung pada proses pencarian nelayan hilang dan ombak sangat besar sekali," terang Kepala BPBD Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Readi, pada PortalMadura.Com.
Penyisiran hari kedua dilakukan di sekitar Pulau Gili Labak ke arah timur. Namun, saat memasuki Laut Jawa, Kapal Negara SAR 225 Widura diterjang ombak hingga air masuk ke dalam kapal.
"Jadi, hari kedua ini belum berhasil menemukan satu nelayan yang dilaporkan hilang itu," katanya.
Malam ini, KN SAR 225 kembali sandar di Pelabuhan Kalianget, Sumenep dan rencana pencarian akan dilakukan kembali besok, Jumat (25/1/2019), bila cuaca laut membaik.
Nelayan yang masih dinyatakan hilang yakni Buhasim (58), warga Desa Gedungan, Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep.
Sedangkan korban lain, P. Dihasan (56) ditemukan terdampar selamat di wilayah perairan Dusun Sonok, Desa Brakas, Kecamatan Raas, Sumenep, pada Rabu, 23 Januari 2019 sekitar pukul 15.30 WIB. Saat ini ada di Polsek Raas.
ADVERTISEMENT
Hilangnya dua orang nelayan tersebut baru dilaporkan pada Rabu, 23 Januari 2019, sekitar pukul 07.30 WIB ke pihak Muspika setempat.
Baca Juga :
Baca Juga :
Baca Juga :
Awalnya, korban Buhasim hendak memancing ikan dengan menggunakan perahu. Ia berangkat dari pelabuhan nelayan Dusun Lombi, Desa Gedugan, Kecamatan Gili Genting, Sumenep, pada pukul 12.00 WIB, Selasa (22/1/2019).
Pada pukul 16.30 WIB korban Buhasim menghubungi anaknya yang ada di Jakarta dan memberitahu bahwa perahunya bocor dan tenggelam.
Beruntung mendapat pertolongan dari nelayan lain, P. Dihasan sehingga selamat. Kala itu, posisi kedua nelayan berada di sebelah timur pulau Gili Labak, Kecamatan Talango, Sumenep.
ADVERTISEMENT
Hingga pukul 18.00 WIB, kedua nelayan itu justru tak dapat dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya. Keesokan harinya, Rabu (23/1/2019) baru dilaporkan hilang.(Hartono)