Puasa Tapi Teman Mengajak Makan ? Begini Cara Menolaknya

Konten Media Partner
7 Mei 2019 8:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi (Google)
PortalMadura.Com – Saat ini kita sudah masuk kedalam bulan suci Ramadan. Dimana bulan yang satu ini adalah bulan yang sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim didunia. Setiap orang pasti merindukan Ramadan, baik suasananya, ibadahnya dan lain-lain. Saat Ramadan tiba, tentunya godaan tidak pernah berhenti menghantui. Entah godaan saat sendiri, godaan untuk membatalkan puasa, dan yang paling sering terjadi adalah godaan yang berasal dari teman kita sendiri.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana cara Islam menanggapi hal yang satu ini? Bagaimana cara menolak halus ? Mari kita simak caranya.
Tingkat keimanan seseorang itu berbeda-beda. Ada yang tahan akan godaan yang semacam itu, ada juga yang tidak tahan baik karena terpaksa atau takut dibilang tidak setia kawan atau bahkan keinginan dari diri sendiri.
Berdasarkan penjelasan Imam Abu Yahya Zakariya Al Anshari dalam kitab Fathul Wahhab,
“Dan diharamkan membatalkan ibadah fardu ain.”
Namun jika puasa tersebut adalah puasa sunnah, maka sebaiknya tetap meneruskan puasanya dan mendoakan orang yang mengajak makan tersebut. Terlebih jika puasa tersebut merupakan amalan yang biasa dikerjakan olehnya. Tetap menjaga keistiqamahannya adalah lebih diutamanakan. Rasululah bersabda:
“Apabila seseorang di antara kamu diundang (makan) hendaklah dipenuhi. Apabila puasa, hendaklah mendoakan (kepada orang yang mengundang). Apabila tidak puasa, hendaklah makan” (HR Muslim)
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, jika keadaan sudah niat berpuasa terlebih lagi saat masuk kedalam bulan suci Ramadan seperti saat ini, lalu ada ajakan makan hadir menghampiri, maka etika yang diajarkan oleh Rasulullah adalah terus melanjutkan puasanya, namun dengan memberikan doa dan keberkahan yang terbaik untuk orang yang mengajak kita makan. Mendoakannya agar meninggalkan perbuatan yang buruk itu. Tidak dengan penolakan yang menyakiti dan merendahkan. Rasulullah memberikan referensi kepada kita agar tetap bisa menjaga perasaannya dengan mendoakannya.
Jadi, tetap istiqomah ya sobat muslim. Karena segala sesuatunya itu berasal dari niat awal kita, selebihnya bila ada godaan yang macam-macam, tinggal bagaimana kita menahan diri untuk tidak ikut membatalkan puasa kita. Jangan terlalu mengikuti nafsu, Insya Allah, Allah SWT akan selalu melindungi kita dari orang-orang yang buruk dan perilakunya yang juga termasuk buruk, jika kita dapat menahan hawa nafsu baik di bulan Ramadan ini ataupun bulan yang lainnya. Semoga bermanfaat, Wallahu a’lam.
ADVERTISEMENT
Rewriter : Agnes Hafilda Kusuma
Sumber : bincangsyariah.com