Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Rekanan Diputus Kontrak, Pekerjaan Rumah Sakit Arjasa Capai 73 Persen
10 Januari 2019 12:00 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
PortalMadura.Com, Sumenep - Pembangunan fisik Rumah Sakit (RS) Arjasa, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada tahun anggaran 2018 tidak sampai tuntas 100 persen hingga batas akhir. Pekerjaan fisik dengan anggaran Rp 4,6 miliar itu hanya terselesaikan 73 persen. Akibatnya, rekanan harus diputus kontrak.
ADVERTISEMENT
"Pekerjaannya baru selesai 73 persen hingga batas akhir masa pekerjaan. Makanya, kami lakukan putus kontrak dengan rekanan tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, dr. Fatoni, Kamis (10/1/2019).
Sesuai mekanismenya, pekerjaan proyek harus tuntas maksimal tanggal 28 Desember 2018. Guna menghindari putus kontrak, pihaknya mengaku telah mendorong agar pihak ketiga itu menyelesaikan pekerjaan sebelum masa berakhir.
"Informasi dari rekanan, lambatnya penyelesaian pekerjaan tersebut lantaran cuaca buru di perairan Sumenep sehingga pengiriman material lambat tiba di lokasi. Tapi itu kan seharusnya diantisipasi sebelumnya," terangnya.
Untuk tahun 2018, pembangunannya fokus pada perencanaan dan pembangunan fisik pada Gedung Unit Gawat Darurat (UGD) dan Poli Spesialis. Anggaran untuk perencanaan dan pembangunan fisik itu melalui Dana Anggaran Khusus (DAK) 2018.
ADVERTISEMENT
"Meski pekerjaan pembangunan sempat putus kontrak, tapi tahun ini kami lanjutkan dengan mendahului anggaran," tegasnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, sesuai perencanaan, pembangunan rumah sakit kepulauan tersebut diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp 70 miliar, termasuk dengan alat kesehatan dan fasilitas pendukungan lainnya. Untuk itu, pembangunannya menggunakan sistem multy years.
"Kami targetkan pada tahun 2021 rumah sakit itu sudah mulai bisa beroperasi dan dimanfaatkan oleh masyarakat," imbuhnya. (Arifin/Putri)