Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Unik, Ada Gerak Jalan Sarungan Plus Sandal Jepit di Pamekasan
14 Agustus 2017 13:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Peserta Gerak Jalan di Pamekasan, Senin (14/8/2017)
PortalMadura.Com, Pamekasan – Pagelaran lomba gerak jalan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 72 yang diadakan oleh Kantor Kecamatan Larangan Pamekasan, Madura, Jawa Timur, ada pemandangan menarik, Senin (14/8/2017).
ADVERTISEMENT
Pasalnya, dari sekian peserta gerak jalan, ada satu regu yang menarik perhatian penonton. Ia adalah peserta dari pondok pesantren An-Nasyiin Desa Grujugan Kecamatan Larangan yang mengenakan seragam ala santri, yakni memakai sarung, kopyah serta menggunakan sandal jepit.
“Santri yang dikenal dengan kaum sarungan dan dikenal salaf tidak mengabaikan terhadap peringatan HUT RI, santri PonPes An-Nasyiin menunjukkan cinta tanah air membela NKRI dalam bingkai asas Negara Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Pengasuh Ponpes An-nasyiin, KH. Ach. Fauzi Hasbullah.
Menurutnya, kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah tidak lepas dari perjuangan kaum sarungan atau santri. Hal itu harus diingat oleh seluruh bangsa Indonesia yang kini telah menikmati kemerdakaan tersebut.
“Salah satu alasan juga Pondok Pesantren adalah salah satu bagian besar dari pada kemerdekaan Indonesia. Berkat perjuangan para kaum Sarungan (Santri) Indonesia dapat meraih Puncak kemerdekaannya,” tambah dia.
ADVERTISEMENT
Pihaknya tidak ingin menghilangkan tradisi lama yang baik untuk dipertahankan. Sarung menjadi bukti bahwa mempertahankan tradisi lama yang dicontohkan oleh para Ulama. Sementara gerak jalan merupakan pembuktiaan Cinta Tanah Air, Cinta NKRI, Cinta Pancasila dan Cinta Bhinneka Tunggal Ika.
“Kenapa mengenakan kostum Sarung. Dengan Alasan “Almuhafadhatu ‘Ala Qodimissholeh Wal Ahdzu Bil Jadidil Aslah” Maqolah ini yang menjadi inisiatif dan Inovasi PonPes An-Nasyiin untuk berpartisipasi dalam Lomba Gerak Jalan dengan Mengenakan Kostum Sarung,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Ponpes An-nasyiin, Moh. Kurdi mengaku bangga dengan para santri yang ikut meramaikan lomba gerak jalan ini. Sebab, hal tersebut menjadi bukti jika mereka cinta tanah air.
“Kaum sarungan itu tidak hanya dibina dalam masalah kitabiyahnya akan tetapi juga dibina dalam urusan kedisiplinan, ketegasan dan Percaya diri melalui Gerak Jalan ini,” tutup dia. (Marzukiy/Putri)
ADVERTISEMENT