Konten dari Pengguna

Pertanian Desa Ketundan, Kabupaten Magelang: Sukses dan Tantangan

Lydia Prahesti Pangestika
Mahasiswa Informasi dan Hubungan Masyarakat di Universitas Diponegoro yang bekerja sebagai penulis dan humas
19 Agustus 2024 13:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lydia Prahesti Pangestika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pertanian di Dusun Sobowono, Desa Ketundan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Pertanian di Dusun Sobowono, Desa Ketundan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

Pertanian di Desa Ketundan, Kabupaten Magelang, telah menjadi salah satu sumber ekonomi utama bagi masyarakat setempat. Desa ini terkenal dengan produksi cabai merah yang signifikan dan telah menjadi fokus penelitian efisiensi produksi.

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Desa Ketundan dikenal sebagai sentra produksi cabai merah yang potensial. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Diponegoro menunjukkan bahwa luas lahan dan jumlah bibit tanaman cabai sangat signifikan dalam meningkatkan produksi. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata nilai efisiensi petani cabai di Desa Ketundan adalah 0.9, dengan R/C ratio sebesar 1.736.
ADVERTISEMENT
Selain cabai, petani di Desa Ketundan juga telah mengembangkan buah bit sebagai komoditas tambahan. Buah bit cocok ditanam di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, dan petani telah menanam dan memanen hasilnya untuk dijual ke pasaran. Hasil panen buah bit ini digunakan untuk membuat jus, sirup, peyek, dan minuman instan, serta dijual di Yogyakarta, Jakarta, dan pasar lokal.

Untuk membantu petani mengatasi tantangan, Arto Mart telah membuka toko pertanian di Desa Ketundan. Toko ini menyediakan bibit tanaman, obat hama, pupuk, dan alat-alat pertanian, serta memberikan pendampingan kepada petani melalui sistem mitra untuk menjalankan pertanian secara modern.

Pertanian di Desa Ketundan, Kabupaten Magelang, telah menunjukkan potensi yang besar dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Dengan produksi cabai merah yang signifikan dan pengembangan buah bit, desa ini menjadi salah satu sentra pertanian yang penting. Namun, desa ini juga menghadapi tantangan seperti bencana alam dan perlu bantuan untuk memperbaiki infrastruktur pertanian.
ADVERTISEMENT