Konten dari Pengguna

Inovasi Biopori: Solusi Pengelolaan Air Tanah di Desa Pengarengan

Redho Afdal
Redho Afdal KKN TIM I Universitas Diponegoro Sekolah Vokasi Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur
11 Februari 2025 8:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Redho Afdal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto mahasiswa KKN melakukan pemasangan resapan biopori di Desa Pengarengan
zoom-in-whitePerbesar
Foto mahasiswa KKN melakukan pemasangan resapan biopori di Desa Pengarengan
ADVERTISEMENT
Desa Pengarengan, 31 Januari 2025 - Dalam upaya mengatasi masalah kualitas air tanah dan meningkatkan kualitas lingkungan Desa Pengarengan, mahasiswa Teknik Sipil Arsitektur Redho Afdal yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro TIM I Periode 2024/2025 telah sukses melaksanakan program kerja berupa pemasangan resapan biopori. Program ini bertujuan untuk memberikan solusi pengelolaan air yang ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Sebelum melaksanakan program kerja mahasiswa telah melakukan sesi diskusi bersama Kepala Desa dan melaksanakan survei lokasi titik pemasangan resapan biopori. Selain itu, juga dilakukan persiapan peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan program kerja tersebut.
Foto mahasiswa KKN melakukan pemasangan resapan biopori di Desa Pengarengan
Pada tanggal 31 Januari 2025, pemasangan resapan biopori dilakukan sebanyak 4 titik. Pemasangan biopori dilakukan dengan cara menggali lubang vertikal sepanjang 50 cm-100 cm dan lebar 10 cm-15 cm, kemudian diisi dengan bahan organik untuk mempercepat proses resapan air. Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari warga setempat karena dapat memberikan dampak yang lebih luas untuk menjadi solusi pengelolaan air di desa.
''Saya baru mengetahui ada cara pengelolaan air tanah seperti ini. Bahkan saya berharap adanya pemasangan resapan biopori di sekitar rumah saya,'' ujar Pak Slamet.
ADVERTISEMENT
Program pemasangan resapan biopori di Desa Pengarengan diharapkan dapat diteruskan dan melibatkan lebih banyak warga, sehingga dapat memberikan dsmpak yang lebih luas dalam mengatasi pengelolaan air tanah. Pemasangan biopori ini menjadi salah satu bukti nyata bagaimana langkah sederhana namun efektif dapat memberikan dampak yang besar dalam upaya menjaga lingkungan terutama di daerah dengan kualitas air tanah yang kurang baik.