Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Tantangan Pertanian dan Peluang di Kalimantan Selatan
10 Maret 2025 16:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari redi santoso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pembangunan Pertanian Tantangan dan Peluang di Kalimantan Selatan
Indonesia, sebagai negara agraris, memiliki potensi besar dalam sektor pertanian. Sektor ini tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian nasional, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di pedesaan. Namun, meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah, sektor pertanian Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan yang kompleks. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan peta jalan pembangunan pertanian yang komprehensif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Potensi dan Tantangan Sektor Pertanian
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Dengan luas daratan mencapai 1,9 juta km² dan perairan seluas 3,2 juta km², Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor pertanian. Namun, potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal. Beberapa tantangan utama yang dihadapi antara lain konversi lahan pertanian yang tidak terkendali, degradasi kualitas lahan, ketidakpastian kepemilikan lahan, dan infrastruktur yang kurang memadai.
Selain itu, sektor pertanian juga menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, fluktuasi ekonomi, dan urbanisasi. Fenomena *ageing farming* atau dominasi petani berusia di atas 55 tahun serta rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian juga menjadi masalah serius. Hal ini diperparah dengan upah yang kurang kompetitif dibandingkan sektor lain, sehingga banyak generasi muda lebih memilih bekerja di sektor industri atau jasa.
ADVERTISEMENT
Peta Jalan Pembangunan Pertanian
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan peta jalan pembangunan pertanian yang jelas dan terintegrasi. Peta jalan ini harus mencakup beberapa aspek penting, antara lain:
1. Reformasi Agraria: Penataan kepemilikan dan pengelolaan lahan yang adil dan efisien. Sertifikasi lahan pertanian perlu dipercepat agar petani dapat memanfaatkan lahan mereka sebagai jaminan untuk memperoleh kredit perbankan.
2. Revitalisasi Infrastruktur : Perbaikan dan modernisasi infrastruktur pertanian, seperti jaringan irigasi, jalan usaha tani, dan fasilitas penyimpanan, sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerugian pascapanen.
3. Peningkatan Produktivitas: Penerapan teknologi modern dan praktik pertanian berkelanjutan, seperti pertanian organik dan pengendalian hama terpadu, dapat meningkatkan hasil panen dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
4. Pengembangan Agroindustri: Hilirisasi produk pertanian melalui pengolahan dan pemasaran yang efektif dapat meningkatkan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja baru.
5. Penguatan Kelembagaan Petani: Memperkuat organisasi petani, seperti kelompok tani dan koperasi, agar memiliki posisi tawar yang lebih baik dalam rantai nilai pertanian.
6. Kebijakan Pro-Petani: Pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang mendukung dan melindungi petani, seperti penyediaan pupuk bersubsidi, jaminan harga produk pertanian, dan insentif untuk praktik pertanian berkelanjutan.
Peran Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki potensi pertanian yang signifikan, dengan kontribusi sebesar 11,37% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tahun 2023. Provinsi ini sedang dipersiapkan menjadi lumbung pangan nasional, dengan fokus pada peningkatan kapasitas produksi yang berkelanjutan. Namun, tantangan seperti penurunan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB dan dominasi petani berusia lanjut perlu diatasi melalui investasi dalam teknologi, infrastruktur, dan pengembangan kapasitas produksi.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Pembangunan pertanian di Indonesia memerlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Peta jalan pembangunan pertanian yang komprehensif dapat menjadi panduan untuk mencapai kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan langkah-langkah yang tepat, sektor pertanian Indonesia dapat menjadi motor penggerak perekonomian nasional dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Ditulis Oleh Redi Santoso yang dikutip dari berbagai artikel