Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mahasiswi KKN TIM II UNDIP TAHUN 23/24 Melakukan Aksi ”Gerakan Sungai Bersih"
14 Agustus 2024 15:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Refa Nazalya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Batang (26/07/2024), Gerakan Sungai Bersih dilakukan karena adanya penumpukan sampah di Sungai merupakan suatu permasalahan yang paling utama karena berdampak pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke -6 yaitu “Air Bersih dan Sanitasi Layak”. Sampah menumpuk di Sungai menyebabkan air menjadi tercemar oleh bahan kimia berbahaya sehingga air tersebut tidak layak untuk di konsumsi dan digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Permasalahan di Kabupaten Batang sendiri yaitu terjadinya banjir yang diakibatkan oleh factor curah hujan yang tinggi dan juga meluapnya air karena tidak mampu menampung. Air yang meluap tersebut disebabkan oleh penyumbatan saluran air seperti di Sungai. Perilaku manusia yang membuang sampah sembarangan dapat menyumbat saluran air sehingga air menggenang berhari-hari. Sampah yang susah terurai di air akan memenuhi Sungai tersebut dan menutupi jalan nya air serta mengotori lingkungan sekita Sungai. Pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh sampah dan dapat berdampak bagi kesehatan masyarakat sekitar.
Penumpukan sampah akan terus terjadi dan menimbulkan dampak yang besar apabila tidak di kelola dengan baik serta masyarakat tidak memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah di sungai. Berdasarkan hal tersebut, Mahasiswi TIM II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024 melakukan program kerja sebuah penyuluhan dampak buruk penumpukan sampah di sungai dan cara pencegahan nya. Seorang mahasiswa S1 program studi Ilmu Kelautan, bernama Refa Nazalya Putri berinisiatif melakukan penyuluhan kepada warga Dusun Pulesari di Desa Tegalsari yang berjudul ”Gerakan Sungai Bersih”. Penyuluhan tersebut disertakan dengan penyerahan tong sampah untuk di sekitar sungai Dusun Pulesari.
ADVERTISEMENT
Penyerahan tong sampah merupakan suatu tahap awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Sosialisasi dampak buruk penumpukan sampah yang mengandung bahan kimia berbahaya dapat mencemari air, mengurangi kualitas air, dan mengancam kehidupan organisme akuatik. Selain itu, dengan adanya tong sampah di sekitar sungai mampu menciptakan tujuan SDG’s yaitu ketersediaan air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua. Air yang dapat digunakan untuk sehari-hari adalah air bersih, yaitu air yang aman (sehat), tidak berwarna, dan tidak berbau, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk mencuci, memasak, bahkan minum.
Diharapkan dari penyuluhan” Gerakan Sungai Bersih” terhadap warga desa dapat berdampak baik bagi lingkungan sekitar dan lingkungan pesisir laut Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang. Harapannya agar masyarakat memiliki tingkat kesadaran yang tinggi untuk menjaga lingkungan, terhindar dari wabah penyakit akibat sampah yang meunpuk dan dapat menjaga aliran air sungai ke laut agar tidak berdampak buruk dari hewan laut.
ADVERTISEMENT
Penulis : Refa Nazalya Putri, S1 Ilmu Kelautan 2021, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing : Zani Anjani Rafsanjani HSM, S.Si., M.Sc.
Lokasi : Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang