Konten dari Pengguna

Apakah Nusantara Mampu Menerapkan EBT Sektoral PLTS?

Rega Airlangga
Industrial Engineering of Mulawarman University
24 Februari 2022 21:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rega Airlangga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi Nusantara (sumber.https://ikn.go.id/)
Nusantara nama yang diresmikan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) yang dirancang dalam RUU IKN, perubahan Ibu Kota Negara saat ini sudah masuk ke titik klimaksnya. Dengan merancang segala jenis pembangunan infrastruktur demi mendukung jalannya roda pemerintah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ibu Kota Negara yang terletak pada provinsi Kalimantan Timur yang memiliki kekayaan alam batu bara yang berlimpah menjadi provinsi penyumbang GRDB (Gross Regional Domestik Bruto) terbesar di Kalimantan. Dengan luas daratan 129.006,64 km2 membuat Kalimantan Timur sebagai provinsi terbesar ke-4 di Indonesia.
Adanya Sustainable Development Goals yang di rancang hingga tahun 2030 nantinya, kita semua berekpektasi akan Ibu Kota Negara yang dapat mengimplementasikan 17 poin utama yang ingin dicapai. Dengan wacana sebagai kota yang berkelanjutan dan menjadi kota yang mempresentasikan keberagaman bangsa Indonesia, apakah Nusantara siap untuk menghadapi tantangan tersebut?
Salah satu dari 17 aspek SDGs yang membahas Energi Bersih dan Terjangkau sebuah perubahan untuk memfasilitasi masyarkat dalam mendapatkan energi listrik yang bersih jauh dari emisi pembangkit tersebut. Namun di Kalimantan Timur sendiri masih sangat kental dengan penggunaan energi batu bara dengan kondisi geografis yang banyak tempat pertambangan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan masyarakat yang tinggal di pedalaman yang sulit dijangkau jaringan listrik PLN? Apakah mereka masih menggunakan lilin untuk penerangan? Bagaimana aktivitas mereka dalam menunjang kehidupan sehari-hari?
PLTS menjadi salah satu jalan keluar untuk memfasilitasi masyarakat yang sulit di jangkau PLN, dengan sumber energi ini masyarakat dapat menikmati energi bersih tanpa merasakan gas emisi dari pembangkit listrik.
Kita mengetahui bahwak Kalimantan Timur memiliki wilayah yang sangat luas dan secara mayoritas digunakan untuk perkebunan dan pertanian, namun masih memiliki lahan-lahan yang belum dimaksimalkan pengunaannya agar untuk menjadi tempat pembangkit PLTS di Kalimantan Timur.
Salah satu kabupaten di Kalimantan Timur berhasil mengalirkan listrik untuk dua desa yang sulit terjangkau listrik PLN dengan penerapan PLTS Komunal dengan besaran 20 kWp yang berhasil menghidupkan listrik di 50 rumah.
ADVERTISEMENT
Dikarenakan wilayah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tetinggal) di Kalimantan Timur masih sulit dalam mendapatkan fasilitas listrik PLN, pemerintah ditiap daerah bahkan gubernur Kalimantan Timur sendiri sangat gencar dalam mendukung fasilitas PLTS off Grid yang dapat diterapkan wilayah calon ibu kota negara kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
PVOUT: Long-term average of annual totals of PV power potential (Sumber.https://globalsolaratlas.info/map)
Berdasarkan data pada Global Solar Atlas wilayah Kalimantan Timur memiliki potensi penyerapan PV Power dengan interval 1400 kWp – 1600 kWp, dengan Direct Normal Irradiation (DNI) sebanyak 2.987 kWh/m2/day. Hal ini menjadi sebuah peluang besar untuk masyarakat Kalimantan Timur terutama yang tinggal di wilayah 3T agar dapat menerapkan PLTS.
Demi mendukung Nusantara sebagai pusat roda ekonomi Indonesia diperlukannya sumber energi yang besar untuk mampu mengalirkan listrik nantinya, dengan pemasangan Solar PV kapasitas 1000 kWp dapat menghasilkan 1,3 GW dalam satu tahunnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk skala perumahan atau pedesaan dengan memasang Solar PV dengan kapasitas 1 kWP dalam satu hari dapat menghasilkan energi listrik dengan besar 4.554 kWH/m2/day. Dengan penyerapan energi tersebut dapat menerangkan rumah kita dalam satu hari.
Namun perlu di perhatikan dalam penggunaan PLTS ada komponen baterai yang befungsi sebagai penyimpan energi listrik apabila pada hari tertentu mengalami hujan atau kurangnya sinar matahari, listrik tetap dapat digunakan walaupun langit sedang hujan.
Kalimantan Timur yang terletak di wilayah ekuator mempunyai keunggulan dalam penyerapan energi matahari, karena kondisi peredaran matahari yang tidak jauh dari ekuator sehingga penyerapan energi matahari di tiap bulannya tidak akan jauh berbeda.
Peredaran matahari ini sangat berpengaruh karena apabila kita tinggal di wilayah utara atau selatan akan terjadi perbedaan dalam penyerapan energi matahari di tiap bulannya dan hal ini sangat berdampak pada PLTS Off Grid untuk tetap menjaga penyimpanan energi listrik pada batas persediaan yang aman.
ADVERTISEMENT
Dengan peredaran matahari pada wilayah Kalimantan Timur yang tidak jauh berbeda membuat penyimpanan energi listrik berada pada kapasitas yang setimbang dan tidak jauh berbeda sehingga tidak perlu khawatir akan kehabisan persediaan listrik.
Luas lahan yang memadai, geografis yang mendukung berada pada ekuator menjadi sebuah alasan yang kuat untuk provinsi Kalimantan Timur dalam mendukung penerapan PLTS.
Akan menjadi sebuah pertanyaan nantinya bila Ibu Kota Negara, yang terletak pada daerah yang strategis namun masih menggunakan pembangkit listrik konvensional dan masih menghasil emisi karbon, tentunya hal ini sangat tidak mencerminkan Ibu Kota Negara yang maju dan terdepan
Pembangunan infrastruktur di Nusantara nantinya diharapkan dapat menerapkan EBT semaksimal mungkin agar dapat menjadi kota yang benar-benar mempresentasikan bangsa Indonesia sebagai negara yang maju suatu hari nanti.
ADVERTISEMENT