Konten dari Pengguna

Benarkah PLTS Atap Menjadi Bisnis Elite Global?

Rega Airlangga
Industrial Engineering of Mulawarman University
21 Februari 2022 10:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rega Airlangga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
DIRJEN EBTKE F.X Sutijastoto mendampingi Komisi VII DPR RI untuk meninjau PLTS Kupang, di Desa Oelpuah, Kupang Tengah, NTT (Sumber : ebtke.esdm.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
DIRJEN EBTKE F.X Sutijastoto mendampingi Komisi VII DPR RI untuk meninjau PLTS Kupang, di Desa Oelpuah, Kupang Tengah, NTT (Sumber : ebtke.esdm.go.id)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia salah satu negara dengan sumber daya alam yang melimpah terlena akan kekayaan alam tersebut, tanpa sadar sumber daya yang digunakan dapat habis dalam waktu yang singkat demi memenuhi hasrat pribadi.
ADVERTISEMENT
Penggunaan energi fosil yang berlebihan hingga menyebabkan masa dari penggunaan minyak bumi sendiri tersisa 9 tahun. Apakah kita akan tetap diam melihat kondisi ini? anak dan cucu kita akan merasakan panasnya bumi karena emisi gas rumah kaca yang berlebih mempengaruhi bumi kita.
Hal ini menjadi dilema untuk penerus masa depan nantinya bukan hanya tidak ada lagi energi fosil yang tersisa namun limbah dari penggunaan energi tersebut membuat lingkungan menjadi semakin rusak.
Sikap warga dunia dalam menanggapi perubahan iklim bergerak bersama dalam sebuah kesepakatan yakni "Paris Agreement", Indonesia merupakan salah satu negara yang menyepakati hal ini.
Dengan adanya kesepakatan "Paris Agreement" mendorong Indonesia menuju Net Zero Emissions di tahun 2060 menjadi sebuah tantangan yang besar untuk Indonesia, karena penerapan dalam energi terbarukan sendiri masih berada di tahap yang awal.
ADVERTISEMENT
Namun sebagai negara tropis yang berada di garis khatulistiwa memberikan keuntungan dalam mendobrak penerapan energi terbarukan yakni PLTS, dengan sumber energi matahari menjadi sumber utama dalam mengonversikan energi tersebut menjadi energi listrik, dengan menggunakan panel surya yang disinari energi matahari akan diubah menjadi energi listrik oleh inverter.
PLTS memberikan manfaat dalam mengurangi emisi karbon dan mengatasi kelangkaan dari energi fosil yang ada, salah satu jenis dari Energi Baru Terbarukan (EBT) yang mempunyai potensi besar dalam mendukung bauran EBT 23% di tahun 2025 nantinya. Masyarakat tidak perlu lagi khawatir akan kenaikan biaya energi listrik karena PLTS sendiri melangkah ke arah yang lebih digital dengan memiliki sistem pemantauan energi, sehingga kita dapat melihat aktivitas penggunaan energi listrik.
ADVERTISEMENT
Sudah banyak perusahaan yang menggunakan PLTS atap, dengan menimbang manfaat energi ramah lingkungan dan mampu mengurangi biaya listrik dengan penggunaan sistem PLTS atap On Grid yang dimana beban energi listrik dari panel surya langsung dialirkan ke jalur pembangkit listrik PLN sehingga penggunaan pada siang hari tidak membebani. Jika energi yang dihasilkan berlebih beban energi tersebut dapat dijual ke PT.PLN (Persero) dengan nilai ekspor 100%, sehingga tagihan listrik di akhir bulan akan dikurangi dengan KwH yang terkirim ke PT.PLN (Persero).
Dampak dari PLTS atap On Grid menjadikan banyak perusahaan menerapkan EBT pada gedung-gedung mereka, namun PLTS atap masih memiliki jenis sistem yang membuat penggunaan energi listrik mandiri secara penuh, tanpa bantuan dari jaringan listrik PLN.
ADVERTISEMENT
PLTS atap Off Grid menjadi sumber energi dalam mengatasi masalah pada daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jaringan PLN. Walaupun sudah tidak menggunakan listrik PLN yang membuat tidak mengeluarkan biaya, pemasangan dari PLTS atap Off Grid sendiri terbilang lebih mahal dibandingkan On Grid dikarenakan pada PLTS atap memerlukan alat yang lebih kompleks seperti baterai dengan harga yang mahal.
Memang untuk pemasangan terbilang mahal namun karena tidak tersambung dengan PLN, biaya tersebut akan tertutupi dengan beberapa tahun ke depan karena sudah tidak perlu membayar tagihan listrik. Penerapan PLTS atap Off Grid masih belum bisa dilakukan pada perusahan atau pabrik karena kapasitas baterai yang belum memadai untuk kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu penerapan PLTS atap Off Grid hanya baru diterapkan pada rumah-rumah, dan daerah terpencil seperti perbatasan wilayah yang menjadi pos TNI.
Panel Surya PLTS hybrid yang berada di lokasi PLTD milik PT.PLN Persero di kota Sabang, provinsi Aceh (Sumber: ebtke.esdm.go.id)
Hal yang menjadikan para pebisnis optimis dalam mengembangkan PLTS karena harga dari baterai yang menjadi sumber terkumpulnya energi listrik mengalami penurunan harga hingga saat ini, dan akan muncul saat ketika penerapan PLTS jauh lebih murah di bandingkan pembangkit listrik konvensional.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia sangat optimis dengan potensi PLTS dengan banyak upaya dalam menggenjot perkembangan PLTS agar tercapainya energi bersih. Rakyat Indonesia walaupun dengan keterbatasan dalam memasang PLTS atau pembangkit EBT lainnya, setidaknya mari kita bergerak bersama untuk tidak memperparah kondisi bumi kita dengan tidak menggunakan energi listrik yang berlebih, mendaur ulang kembali sisa-sisa limbah, dan ikut memperhatikan perkembangan energi terbarukan.
Tidak akan ada yang tahu bumi kita akan bertahan sampai kapan dengan emisi karbon saat ini, jika kita masih menggunakan energi fosil tanpa mencari alternatif yang lain.