Konten dari Pengguna

Inovasi Menarik: Pasta Gigi dari Rumput Laut, Solusi Alami untuk Gigi Sehat

Regatra Sandra Devi
Faculty of Fisheries and Marine - Universitas Airlangga
3 Desember 2024 9:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Regatra Sandra Devi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Green Toothpaste: Pasta Gigi Rumput Laut yang Inovatif, Sehat dan Ramah Lingkungan

Sumber: generate ai images
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: generate ai images
ADVERTISEMENT
Rumput laut (atau alga laut) merupakan salah satu sumber daya hayati akuatik yang melimpah di laut Indonesia. Habitat alami rumput laut umumnya berada di perairan yang berasosiasi dengan ekosistem terumbu karang, seperti pada substrat pasir atau karang mati. Selain tumbuh liar di alam, beberapa spesies rumput laut juga dibudidayakan secara intensif oleh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rumput laut kaya akan manfaat, baik secara ekologis maupun ekonomis. Secara ekologis, rumput laut berperan sebagai habitat vital bagi berbagai biota laut dan berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Sementara itu, dari segi ekonomi, rumput laut memiliki potensi besar dalam berbagai industri seperti pangan, farmasi, dan kosmetik.
Selama ini, rumput laut dikenal sebagai bahan baku utama dalam produksi agar-agar, kim, karagenan, dan nori. Namun, potensi pemanfaatan rumput laut ternyata jauh lebih luas. Salah satu inovasi terbaru pada rumput laut adalah penggunaannya sebagai bahan baku pasta gigi.
Studi dari Universitas Newcastle, Inggris, menunjukkan bahwa bakteri Bacillus licheniformis yang terkandung dalam rumput laut mampu menghasilkan enzim yang efektif mencegah kerusakan gigi. Enzim ini bekerja dengan cara melindungi area-area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi, sehingga mencegah pembentukan plak.
ADVERTISEMENT
Penelitian laboratorium menunjukkan bahwa enzim dari bakteri Bacillus licheniformis mampu memecah matriks plak gigi dan menghambat kolonisasi bakteri patogen.
Dr. Nick Jakubovics dari Universitas Newcastle menjelaskan bahwa plak gigi terbentuk dari koloni bakteri yang menempel pada permukaan gigi. Beliau berpendapat bahwa metode pembersihan gigi konvensional, seperti menggunakan pasta gigi biasa, belum sepenuhnya efektif dalam menghilangkan bakteri penyebab kerusakan gigi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak orang yang meskipun telah rajin membersihkan gigi, tetap mengalami masalah gigi berlubang.
Dr. Jakubovics meyakini bahwa pasta gigi rumput laut memiliki potensi yang lebih besar dalam mengatasi masalah ini, terutama dalam menghilangkan bakteri patogen seperti Streptococcus mutans.
"Kami berharap bisa memanfaatkan enzim ini untuk menjadi pasta gigi, obat kumur, atau pembersih gigi," tambah Dr. Jakubovics seperti dilansir dari BBC, Jumat (6/7/2012).
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan rumput laut sebagai bahan utama dalam pembuatan pasta gigi adalah solusi inovatif yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga ramah lingkungan. Proses pembuatan pasta gigi dari rumput laut pun tergolong mudah, sehingga menjadi alternatif yang lebih alami dan terjangkau.
Sebuah studi ilmiah berjudul "Pemanfaatan Rumput Laut (Eucheuma Sp) Menjadi Pasta Gigi Dan Masker Wajah di Desa Legundi Lampung Selatan" telah merumuskan metode pembuatan pasta gigi berbasis rumput laut. Proses pembuatannya melibatkan pencampuran sodium bikarbonat dengan karagenan dari rumput laut dalam perbandingan 1:3. Kemudian, ditambahkan bubuk stevia serta ekstrak daun mint untuk memberikan sensasi segar dan rasa manis alami.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya menggunakan produk-produk ramah lingkungan, pasta gigi berbahan dasar rumput laut menjadi pilihan yang menarik untuk mendukung gaya hidup sehat dan berkelanjutan. Oleh karena itu, sudah saatnya kita mempertimbangkan rumput laut sebagai bahan baku yang berpotensi menggantikan bahan kimia dalam produk perawatan tubuh kita, demi masa depan yang lebih hijau dan sehat.
ADVERTISEMENT