Konten dari Pengguna

Introvert & Ekstrovert: Interaksi Sosial Dipengaruhi oleh Otak?

Regina Divalicia Liman
Mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya
6 Desember 2022 18:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Regina Divalicia Liman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Halo friends! Pernahkah kamu merasa ingin menonton serial drama di kamar sendirian hanya ditemani snack kesukaan? Jika iya, mungkin kamu memiliki tipe kepribadian yang sama sepertiku yaitu introvert. Nah, selain kepribadian introvert ada jenis kepribadian lain yang justru menikmati saat berada di kerumunan orang yakni ekstrovert.
ADVERTISEMENT
Namun apa yang menyebabkan ada kepribadian introvert dan ekstrovert? Yuk, simak penjelasan berikut!
Sumber: https://unsplash.com/photos/lCAbfVDdI9Q
Apa yang dimaksud kepribadian introvert dan ekstrovert?
Istilah introvert dan ekstrovert pertama kali dicetuskan pada awal abad ke-20 oleh seorang ahli psikoanalisis dan psikiater asal Swiss, Carl Gustav Jung. Melalui salah satu karya tulisnya yang berjudul Psychological Types, Carl menggolongkan introvert dan ekstrovert berdasarkan kemampuan beradaptasi dan attitude seseorang terhadap lingkungan sekitarnya.
Seorang ekstrovert memiliki kemampuan beradaptasi dan menjalin relasi dengan orang di sekitarnya secara baik. Sementara itu, introvert terkadang merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan. Jika kamu adalah introvert, mungkin kamu pernah mendapat 'label', seperti judes, kasar, bahkan antisosial.
Sebagai seorang introvert, aku sempat memiliki ide untuk mengubah kepribadian menjadi ekstrovert agar dapat memiliki banyak teman serta dianggap ramah dan seru. Kemudian aku membaca sebuah artikel yang membahas tentang tips and tricks mengubah tipe kepribadian introvert menjadi ekstrovert. Namun, apakah mengubah kepribadian seseorang akan semudah yang dituliskan oleh artikel?
ADVERTISEMENT
Faktanya, kepribadian seseorang tidak dapat diubah dengan mudah lho. Seorang tokoh psikolog ternama, Hans Eysenck, menyatakan bila kepribadian seseorang tidak hanya ditentukan oleh faktor lingkungan saja, terdapat juga peran genetik dan aktivitas otak dalam pembentukan kepribadian.
Perbedaan struktur otak introvert dan ekstrovert
Setelah Hans Eysenck memaparkan teorinya mengenai hubungan antara otak dan kepribadian, muncul berbagai penelitian yang ingin mengetahui alasan adanya perbedaan karakteristik antara introvert dan ekstrovert.
Perbedaan mendasar yang terdapat pada otak para introvert dan ekstrovert terletak pada anatominya. Berdasarkan hasil scan otak, para introvert memiliki ukuran prefrontal cortex yang lebih tebal dibandingkan ekstrovert (Holmes dkk., 2012). Prefrontal cortex adalah bagian terdepan dari cerebral cortex pada otak yang menjalankan berbagai fungsi seperti memecahkan permasalahan, pengambilan keputusan, hingga mempertimbangkan risiko kemungkinan terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa introvert memiliki keunggulan dalam menyusun suatu perencanaan yang matang dengan tingkat kekeliruan yang rendah.
ADVERTISEMENT
Pengaruh hormon yang berbeda pada kedua kepribadian
Terdapat dua hormon pada otak ekstrovert dan introvert yang mendapat respons berbeda. Hormon-hormon tersebut bernama dopamin dan acetylcholine. Agar kamu lebih paham, mari kita bahas secara lebih mendalam!
Otak ekstrovert dan introvert bereaksi dengan cara yang berbeda terhadap dopamin. Dopamin adalah neurotransmitter yang dapat menaikkan mood dan memunculkan motivasi untuk mencapai goals yang bersifat eksternal, seperti memenangkan sebuah pertandingan, memiliki teman baru, mendapatkan promosi di tempat kerja, dan lain berbagai pencapaian lainnya.
Kalau kamu seorang ekstrovert maka dirimu membutuhkan jumlah pelepasan dopamin yang banyak karena otakmu memiliki sensitivitas yang lebih rendah dibandingkan para introvert. Rendahnya respons otak ekstrovert terhadap dopamin menyebabkan kebutuhan pemenuhan dopamin yang tinggi melalui rangsangan eksternal, seperti interaksi sosial dan berkompetisi.
ADVERTISEMENT
Ekstrovert akan mengalami euforia bila mendapat pengakuan dan penghargaan oleh dunia, hal tersebut menimbulkan ketergantungan yang tinggi terhadap dopamin. Sebaliknya, introvert akan merasa kelelahan bila mengalami pelepasan dopamin yang berlebihan sehingga mereka akan menghindari berinteraksi dengan orang lain terlalu sering.
Berbeda dengan ekstrovert yang lebih bergantung terhadap hormon dopamin, bagi kamu para introvert, otakmu lebih menyukai hormon acetylcholine. Acetylcholine merupakan neurotransmitter yang dapat menimbulkan gairah dan rasa senang.
Walaupun memiliki peran yang serupa, acetylcholine berperan untuk memunculkan motivasi dan perasaan puas tanpa memerlukan pengakuan orang lain berbeda dengan dopamin yang mempengaruhi motivasi yang cenderung bersifat eksternal. Acetylcholine dapat membantu kamu lebih fokus dalam mengerjakan suatu hal dalam waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
Acetylcholine dapat diproduksi dengan maksimal pada suasana yang tenang. Maka tidak heran bila introvert merasa lebih nyaman dan aman dalam ketenangan.
Jadi, kamu lebih menikmati saat berpesta dengan teman atau membaca buku dengan suasana yang tenang?
Semoga ilmu ini bermanfaat ya, friends.
-----------------------------------------------
Referensi:
Evans, O. (2021, February 9). Introvert and Extrovert Personality Traits. SimplyPsychology. https://www.simplypsychology.org/introvert-extrovert.html#introvert
Holmes, A., Lee, P., Hollinshead, M., Bakst, L., Roffman, J., Smoller, J., Buckner, R., (2012). Individual Differences in Amygdala-Medial Prefrontal Anatomy Link Negative Affect, Impaired Social Functioning, and Polygenic Depression Risk. Journal of Neuroscience, 32 (50) 18087-18100. https://doi.org/10.1523/JNEUROSCI.2531-12.2012
Stafford, T. (2013, July 17). Why do some people prefer adventure and the company of others, while others favour being alone? It’s all to do with how your brain processes rewards. BBC. https://www.bbc.com/future/article/20130717-what-makes-someone-an-extrovert
ADVERTISEMENT
Vinaya. (2016, June 8). Introverts VS. Extroverts: Why Our Brains Determine How We Socialise. Medium. https://medium.com/@vinayahouse/introverts-vs-extroverts-why-our-brains-determine-how-we-socialise-70d6ba6435f4