Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Hubungan Akuntansi Dalam Bisnis Keuangan Pada Gen z
2 November 2024 18:26 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Regita Cahya ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997-2012,tumbuh dalam era digital yang sangat berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Kini mulai merambah dunia kerja dengan penuh semangat dan ambisi. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, mereka memiliki potensi besar untuk mencapai kebebasan finansial atau financial freedom. Menurut data yang dikutip dari laman GoodStats, salah satu tantangan yang mereka hadapi adalah kecenderungan boros, yang sering dipengaruhi oleh gaya hidup konsumtif yang dipromosikan di media sosial, mengakibatkan kebiasaan belanja impulsif dan pengeluaran berlebihan. Dalam konteks ini, akuntansi memainkan peran penting dalam membantu mereka mengelola keuangan pribadi dan mempersiapkan karir di masa depan. Sumber:(https://universalbpr.co.id/blog/cara-mengelola-keuangan-untuk-gen-z/)
ADVERTISEMENT
Mengenal Bagaimana Akuntansi Bisnis dan Mental Accounting Pada Gen Z
Akuntansi bisnis dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran, dan pelaporan informasi keuangan suatu perusahaan. Tujuan akuntansi bisnis adalah untuk memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi keuangan perusahaan kepada pemangku kepentingan, termasuk pemilik, investor, kreditor, dan pemerintah. Dengan informasi keuangan yang tepat, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola bisnis mereka.
Akuntansi Bisnis juga tidak hanya tentang angka-angka,penghitungan,penulisan,dan menganalisis tetapi juga tentang etika. Generasi Z tumbuh dalam era dimana integritas dan kejujuran dianggap sebagai nilai penting. Gen Z sebagai digital native dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan transaparansi dan akurasi dalam pelaporan keuangan. Kesadaran sosial yang tinggi dan kemampuan beradaptasi yang cepat membantu gen Z untuk menghadapi dilema etika yang muncul dari perkembangan teknlogi. Dengan memahami dan menerapkan etika bisnis dalam akuntansi, generasi Z tidak hanya dapat membangun karir yang sukses tetapi juga berkontribusi pada peningkatan integritas serta kepercayaan dalam dunia bisnis secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Banyak penelitian yang menunjukkan Penjelasan mengenai “mental accounting” sangat berpengaruh terhadap pengaruh pengelolaan uang saku mahasiswa (Marteniawati, 2012). Juga pada tahun 2017, para peneliti di Micrets Agustina dkk. menemukan hubungan antara faktor demografis dan “mental accounting” pengguna saat menggunakan kartu kredit. Suku bunga kredit syariah secara signifikan lebih rendah jika berdasarkan “mental accounting” dibandingkan penelitian oleh Asniati dan Rizal Yahya pada tahun 2020. Pilihan terbaik adalah melakukan pembelian dengan kartu kredit Syariah Anda.
Gen Z tidak bisa mengelola keuangannya dengan baik, sehingga fenomena “mental accounting” saat menggunakan Go-Pay menjadi topik penelitian yang menarik. Perilaku Tanggapan Z terhadap kemudahan penggunaan teknologi modern adalah pengelolaan keuangan yang baik. Dengan gaya hidup sebagai variabel mediasi, penelitian ini berusaha untuk mengetahui pengaruh psikologi akuntansi terhadap perilaku keuangan. sumber:yuliastini,+Journal+editor,+1-kusnandar+dkk.pdf
ADVERTISEMENT
Cara Yang Dapat di Lakukan Oleh Generasi Z Untuk Mengembangkan Bisnis Mereka
1. Bisnis Berbasis Online
Generasi Z telah dengan internet sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Bisnis berbasis online menawarkan fleksibilitas, akses global, dan potensi pertumbuhan yang besar. Pilihan bisnis online termasuk toko online, dropshipping, pembuatan konten digital, dan layanan konsultan. [1]
2. Fokus pada Keberlanjutan
Kesadaran akan isu lingkungan sangat tinggi di kalangan Generasi Z. Mereka cenderung memilih bisnis yang berfokus pada keberlanjutan, seperti produk ramah lingkungan atau usaha daur ulang. Memasukkan praktik berkelanjutan dalam model bisnis tidak hanya menarik bagi konsumen, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
3. Kewirausahaan Sosial
Generasi Z memiliki minat besar terhadap kewirausahaan sosial, yaitu bisnis yang bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Mereka dapat memulai usaha yang mengatasi masalah sosial, seperti pendidikan, kesehatan, atau lingkungan. Ini tidak hanya menciptakan nilai ekonomi tetapi juga nilai sosial.
ADVERTISEMENT
4. Kreativitas dalam Konten
Menjadi content creator atau influencer adalah pilihan populer di kalangan Gen Z. Mereka dapat menghasilkan konten menarik di platform seperti YouTube atau TikTok dan membangun merek pribadi. Kunci sukses dalam bidang ini adalah konsistensi dan kreativitas dalam menyajikan konten yang relevan.
5. Jaringan dan Kolaborasi
Membangun jaringan dengan sesama pengusaha dan profesional di bidang terkait sangat penting. Generasi Z dapat memanfaatkan media sosial untuk terhubung dengan mentor, klien, dan mitra bisnis potensial. Kolaborasi dengan influencer atau merek lain juga bisa meningkatkan visibilitas dan daya tarik bisnis.
"Tips kelola keuangan bagi Gen Z - Media Keuangan"
1. Akses Literasi Keuangan Digital
Gen Z identik dengan serba digital. Namun, dominasi populasinya tidak menjamin tingkat literasi keuangan yang tinggi juga. Padahal, hampir semua layanan keuangan kini dalam bentuk layanan digital oleh lembaga keuangan. Media sosial memang sulit dipisahkan dari Gen Z, namun alangkah baiknya kamu sebagai kaum Gen Z untuk rehat sejenak dan mengalokasikan waktu dengan bijak.
ADVERTISEMENT
2. Frugal Living
Penerapan frugal living atau gaya hidup hemat cocok bagi kalian para Gen Z karena umur karir yang masih pendek, pendapatan yang cenderung “cukup” serta memberikanmu kesempatan untuk memulai fondasi finansial yang kokoh, memberikan ketangguhan untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi, dan meraih masa depan yang lebih stabil secara finansial.
3. Tetap Batasi Kenaikan Pengeluaran
Seiring berjalannya waktu, wajar apabila kita menginginkan kenaikan pendapatan setelah sekian lama bekerja. Meskipun telah menerapkan frugal living, peningkatan pendapatan dapat membuka peluang untuk gaya hidup yang lebih nyaman. Akan tetapi disarankan jangan keblabasan dan tetap membatasi kenaikan pengeluaran dan fokus pada pengelolaan keuangan yang bijak. Menjaga gaya hidup yang humble, mengidentifikasi prioritas keuangan, dan mengalokasikan dana dengan bijak akan membantu mencapai tujuan finansialmu tanpa jatuh ke dalam perangkap utang atau konsumsi berlebihan. Sumber: (https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/article/show/4-tips-mengelola-keuangan-yang-cocok-dengan-karakteristik-gen-z)
ADVERTISEMENT