Apresiasi Novel Inspiratif Memoar Asa

Regita Oktiana Rahmadani
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
15 Oktober 2022 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Regita Oktiana Rahmadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Novel Memoar Asa Karya Musa Rustam. (Sumber: Dokumen Pribadi).
Novel Memoar Asa merupakan novel penuh inspirasi. Saya menulis topik Apresiasi Karya Sastra Novel "Memoral Asa" Karya Musa Rustam ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai kisah seorang anak yang berjuang bertahan hidup bersama ayah dan ibunya di Sungai Ciliwung.
ADVERTISEMENT
Unsur kognitif pada novel ini terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik terdiri dari tema, tokoh, penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Tema pada novel ini mengenai kisah seorang anak bernama Asa yang tinggal bersama ibu dan ayahnya di Bantaran Sungai Ciliwung. Tokoh pada novel ini terdiri dari Ibu, Ayah, Asa, Kakek, Nenek, Paman, dan Dokter perempuan. Ibunya adalah orang yang sabar dalam menjalani kehidupan, Ayah sebagai sosok yang suka melamun, Asa sebagai sosok anak yang baik dan patuh kepada orang tua. Kakek sebagai sosok panutan bagi Asa, dan Dokter perempuan sosok yang membantu proses pengobatan Asa.
Alur pada novel ini memiliki alur maju dan alur mundur. Latar yang digunakan yaitu Jakarta, Sungai Ciliwung, kamar kecil dekat Sungai Ciliwung, di sudut ruangan, puskesmas, Jatinegara, RS Rawamangun, dan ruang operasi. Sudut pandang yang digunakan, yaitu orang pertama. Gaya bahasa yang terdapat pada novel ini terdiri dari majas alegori dan majas hiperbola. Majas alegori menyatakan ungkapan kiasan atau penggambaran. Contoh “kehidupan di Jakarta seperti permainan komedi putar di pasar malam”. Majas hiperbola menyatakan ungkapan yang berlebihan. Contoh “dia sangat tinggi menjulang, tepat di jantung ibu kota negara”.
ADVERTISEMENT
Amanat yang dapat kita ambil dari novel ini adalah pentingnya berbakti kepada orang tua. Dalam kondisi atau situasi apa pun kita harus berbakti dan patuh kepada orang tua, terutama kepada ibu yang telah mengandung, melahirkan, menyusui, dan merawat sampai dewasa dengan penuh kasih sayang dan perjuangan tiada henti. Seorang ayah sebagai kepala rumah tangga yang bekerja dari pagi sampai sore untuk menafkahi keluarganya. Setiap orang tua memiliki kekurangan dan kelebihan masin-masing. Oleh karena itu, kita sebagai anak harus tetap patuh dan berbakti sampai kapan pun.
Novel ini juga terdapat unsur kognitif yang terdiri dari unsur ekstrinsik berisi latar belakang penulis. Novel Memoar Asa ditulis oleh Musa Rustam. Beliau lahir di Jakarta, 31 Maret 1983 dan tinggal di Tajur Halang, Kabupaten Bogor. Beliau lulusan sarjana Administrasi Publik di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Jakarta, Magister Terapan Administrasi Publik di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Jakarta dan pendidikan lainnya. Karya yang dihasilkan yaitu Buku Bisnis“Meraup Ratusan Juta dari Bisnis Narsis” (2014), Novel “Memoar Asa” (2016), Buku Kumpulan Sajak Bantaran Kali “Melukis Asa” (2017), dan Buku Sebuah Kumpulan Sajak “Sang Pencuri Hati” (2017).
ADVERTISEMENT
Unsur emotif yang terdapat pada novel ini membuat saya ikut merasakan betapa besarnya perjuangan orang tua kepada anaknya, seorang ibu yang memiliki jiwa kesabaran yang tinggi dengan segala rintangan dan ujian dalam kehidupan di tengah keterbatasan suaminya yang hanya dapat melamun.
Novel ini memiliki unsur evaluatif yang disajikan dengan alur cerita yang menarik, penuh inspirasi, dan banyak mengandung nilai moral. Novel ini mengajarkan kita untuk berbakti kepada orang tua, terutama kepada ibu yang selalu berjuang demi masa depan anaknya. Melalui kasih sayang seorang ibu dan ayah, anak dapat tumbuh menjadi sosok yang membanggakan bagi kedua orang tuanya. Terdapat beberapa kekurangan dari novel ini yaitu tidak ada penjelasan secara detail mengenai ayah Asa yang suka melamun.
ADVERTISEMENT
Menurut saya, novel ini sangat menarik karena terdapat pesan-pesan yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.