Konten dari Pengguna

Kapitalisme Ekonomi AS Masa Pandemi COVID-19: Antara Realitas dan Harapan

Regita Safitri Wulandari
Mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia
1 November 2021 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Regita Safitri Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://unsplash.com/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://unsplash.com/
ADVERTISEMENT
Pada 17 September 2021, Nancy Pelosi selaku Ketua DPR Amerika Serikat berargumen bahwa kapitalisme telah menghasilkan ketidaksetaraan yang melebar. Nancy Pelosi mengatakan You cannot have a system where the success of some springs from the exploitation of the workers and springs from the exploitation of the environment and the rest, and we have to correct that”.
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang menggunakan sistem ekonomi kapitalisme. Namun kenyataannya, sistem ini tidak dapat meningkatkan perekonomian Amerika Serikat sebagaimana mestinya. Selama pandemi Covid-19, pekerja di Amerika Serikat kehilangan pekerjaannya secara permanen. Berdasarkan data Biro Statistik Tenaga Kerja AS, jumlah pengangguran yang memiliki potensi kehilangan pekerjaan selamanya meningkat sebanyak 345 ribu. Kasus ini juga memiliki potensi 3.8 juta penduduk di Amerika Serikat kehilangan pekerjaan selamanya. Hal tersebut terjadi karena banyak bisnis yang ada di Amerika Serikat gulung tikar akibat pandemi Covid-19.
Penerapan ekonomi kapitalisme di Amerika Serikat memang memberikan dampak positif. Dampak positif yang dihasilkan yaitu, perekonomian di Amerika Serikat menjadi makin maju, para pengusaha-pengusaha yang memiliki modal makin sukses. Namun ada kemungkinan sistem ekonomi kapitalisme juga memberikan dampak negatif. Dampak negatif yang dapat dihasilkan yaitu adanya ketimpangan sosial, kesenjangan sosial, pengeksploitasian para pekerja, serta pengeksploitasian lingkungan. Untuk meminimalisir adanya dampak negatif dari sistem ekonomi kapitalisme, maka harus dilakukan pengendalian sistem ekonomi kapitalis agar dapat digunakan sebaik mungkin.
ADVERTISEMENT
Antony Giddens merupakan seorang sosiolog dari Inggris, dia mengatakan kapitalisme ibarat juggernaut. Pada tahap awal, sistem ini seperti seekor kuda yang menarik kereta, yang artinya dapat mempercepat perekonomian dan memberikan keuntungan pada pemilik modal. Tetapi makin lama laju kuda makin cepat dan tidak dapat dikendalikan dengan baik, hingga pada akhirnya juggernaut itu bisa membanting dan menghancurkan kereta yang ditariknya.
Berdasarkan perumpamaan yang dikatakan Antony Giddens, dapat disimpulkan bahwa kapitalisme dapat berfungsi sebagaimana mestinya jika dikendalikan dengan baik. Tetapi jika terus tumbuh tanpa terkendali, maka menjadi suatu hal yang tidak baik dan dapat merugikan rakyat kecil.
Sistem ekonomi ini sangat menekan modal yang digunakan untuk menjalankan sebuah bisnis, sementara gaji yang diberikan kepada para pekerja hanya sedikit dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh, serta ingin memperoleh keuntungan besar. Hal ini tentunya dapat merugikan para pekerja. Terlebih sekarang masih dalam kondisi pandemi COVID-19 yang membuat roda perekonomian di seluruh dunia berputar sangat lambat.
ADVERTISEMENT
Kritik untuk melakukan reformasi mulai dari penyesuaian hingga perubahan besar, tidak hanya diberikan oleh para ekonom, tetapi juga diberikan oleh para pemimpin bisnis. Seperti US Businesss Roundtable yang mewakili para CEO perusahaan terbesar Amerika, pada tahun 2019 mendefinisikan ulang tujuan perusahaan. Yang awalnya bertujuan untuk melayani para pemegang saham, menjadi mempromosikan ekonomi yang melayani seluruh penduduk Amerika.
Dengan banyaknya kritik yang diberikan terhadap sistem ekonomi kapitalisme, harusnya melakukan pembaruan. Artinya, para pemilik modal harus mengadakan perbaikan dalam bisnis yang dijalaninya. Seperti memberikan gaji yang sesuai kepada para pekerja, tidak merusak atau mengeksploitasi lingkungan, serta tidak mengambil keuntungan yang terlalu besar.
Jika sistem ekonomi kapitalisme terus melakukan perbaikan, bukan tidak mungkin para pekerja akan menjadi sejahtera. Pemberian upah yang sesuai, serta tidak mengeksploitasi para pekerja, tentunya akan menjadikan para pekerja makin semangat melakukan pekerjaannya. Dengan begitu kualitas dari pekerjaan yang dilakukan akan baik, dan tentunya akan menguntungkan para pengusaha. Sehingga para pengusaha tetap untung, dan para pekerja pun mendapatkan hak yang sepadan dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
ADVERTISEMENT
Namun, jika ekonomi kapitalisme dibiarkan seperti ini, terutama saat pandemi COVID-19, maka dapat mengakibatkan meningkatnya kesengsaraan pada para pekerja. Sehingga menyebabkan perekonomian yang ada menjadi tidak stabil karena terdapat perbedaan kelas sosial yang cukup signifikan antara para pengusaha dengan para pekerja.
Oleh karena itu, sistem ekonomi kapitalis harus selalu memperbaiki diri setiap saat. Agar tercipta sistem perekonomian yang baik serta terciptanya kesejahteraan bersama dan tidak adanya ketimpangan sosial di kemudian hari di negara-negara yang menggunakan sistem ekonomi kapitalisme. Karena jika sistem ekonomi kapitalisme dapat diterapkan dengan baik, maka dapat memperbaiki kondisi perekonomian, baik individu, kelompok, maupun negara.