Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Sistem Ekonomi Kapitalisme: Meningkatkan Perekonomian Global atau Sebaliknya?
21 Desember 2021 14:10 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Regita Safitri Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Sumber: https://unsplash.com/s/photos/economic](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1640059278/rcesmaqdve9vxmj41zoa.jpg)
ADVERTISEMENT
Globalisasi ekonomi sebenarnya merupakan istilah lain dari pasar bebas maupun kapitalisme global. Kapitalisme global sendiri mulai berkembang secara pesat setelah berakhirnya Perang Dingin pada tahun 1980-an. Kapitalisme Global sejatinya merupakan sebuah lanjutan serta penyempurnaan dari Kapitalisme Klasik yang kala itu dikritik oleh Karl Marx (Kushendrawati, 2006). Namun, kapitalisme menciptakan ekonomi gelembung (bubble economic) yang tentunya mudah pecah dan akan berdampak pada hancurnya perekonomian banyak negara. Hal ini dapat kita lihat dalam peristiwa krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat yang terjadi karena kredit macet yang dibiayai oleh sebuah perusahaan Fannie Mae dan Freddie Mac pada bidang properti (subprime mortgage) yang selanjutnya menyebabkan runtuhnya bursa efek di seluruh dunia (Hasbiullah, 2009).
ADVERTISEMENT
Sistem kapitalisme tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihannya yaitu dalam hal menghargai kebebasan dalam berbisnis (Reditya, 2021), hal ini tentunya harus diteguhkan. Di lain sisi, kekurangan kapitalisme yaitu ketidakberpihakannya pada orang-orang yang terpinggirkan (dalam artian tidak memiliki modal) (Nugroho, 2008). Dari kelebihan sistem kapitalisme, kita tidak dapat mengelak bahwa sistem perekonomian ini telah berhasil mengakselerasi pertumbuhan perekonomian dunia selama ratusan tahun (Leba, 2021). Namun kita juga harus mengetahui bahwa sistem perekonomian kapitalisme ini dapat menimbulkan adanya kesenjangan sosial yang tinggi (Reditya, 2021).
Jika kita menilik lebih dalam lagi, sistem kapitalisme ini akan berdampak baik pada perekonomian global jika dapat diimplementasikan dengan baik. Hal tersebut dapat dikatakan demikian karena, bisa kita lihat bahwa kapitalisme sejatinya memiliki beberapa kelebihan yang jika dikembangkan akan menjadikan sistem kapitalisme menjadi lebih baik lagi dan dapat meningkatkan perekonomian global. Sementara, jika perekonomian kapitalisme ini lebih menekankan pada keinginan pribadi dan semua orang berlomba-lomba memperkaya kekayaan pribadi, maka bukan tidak mungkin, sistem perekonomian ini akan mengakibatkan perekonomian global makin merosot.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari kompas.com, kapitalisme diharapkan membawa kemajuan secara luas terhadap kemakmuran serta standarisasi hidup manusia. Hal ini dikarenakan selalu ada secercah harapan dan kesempatan bagi setiap orang yang selalu berusaha lebih dan selalu mengembangkan kreativitasnya (Reditya, 2021). Dari kalimat ini bisa kita jadikan sebuah acuan, bahwa sistem kapitalisme ini sejatinya menginginkan tiap-tiap manusia agar dapat selalu berusaha untuk bisa mencapai apa yang diinginkannya. Jika setiap manusia memiliki prinsip ini dalam dirinya, alhasil akan semakin banyak orang yang menuai kesuksesan dan secara tidak langsung juga akan meningkatkan perekonomian global.
Tetapi kita juga harus mengetahui bahwa sejatinya sistem ekonomi kapitalisme ini juga sangat mementingkan diri sendiri. Sistem perekonomian ini sangat ingin memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya, tetapi tidak ingin mengeluarkan modal yang banyak. Sehingga dengan begini, maka akan terjadi kesengsaraan bagi para buruh. Hal ini dikarenakan para pemilik modal bisa seenaknya untuk memberikan gaji atau upah kepada para buruh. Jika hal ini terus menerus diterapkan pada sistem perekonomian yang ada di dunia, maka ketimpangan sosial, kesenjangan sosial pastinya akan semakin merajalela seiring berkembangnya waktu dan zaman.
ADVERTISEMENT
Setelah dapat menyebabkan ketimpangan dan kesenjangan sosial, sistem ekonomi kapitalisme ini juga dapat merusak lingkungan. Karena prinsipnya yang ingin memperkaya diri, maka segala cara akan dilakukan. Seperti kita lihat sekarang ini, semakin banyak lahan-lahan kosong yang ada di bumi kita tercinta mulai tergantikan dengan pusat perbelanjaan (mall) dan juga tempat-tempat industri serta bangunan-bangunan modern. Hal ini tidak boleh dibiarkan terus menerus. Karena jika dibiarkan begitu saja akan mengancam kesehatan bumi dan bisa menyebabkan perubahan iklim yang sekarang sudah mulai kita rasakan.
Dari yang dipaparkan di atas, sistem ekonomi kapitalisme dapat memberi dampak positif karena tiap-tiap individu percaya bahwa setiap orang yang mau berusaha pasti akan memperoleh kesuksesan yang diidam-idamkan. Namun hal ini juga dapat menimbulkan sifat serakah dari masing-masing individu. Hal ini karena, jika pemilik modal menginginkan keuntungan yang lebih besar, maka akan berimbas pada buruh yang dipekerjakan. Mengapa demikian? Karena, pemilik modal tidak akan memberi gaji yang besar, memberi gaji yang besar sama saja akan menambah pengeluaran perusahaan. Para pemilik modal tentunya tidak menginginkan hal itu terjadi. Oleh karena itu, dapat kita lihat bahwa pemilik modal akan semakin kaya dan para buruh akan semakin sengsara. Pekerjaan yang dilakukan tidak sebanding dengan upah gaji yang diberikan oleh pemilik modal.
ADVERTISEMENT
Jadi dapat disimpulkan bahwa, sistem ekonomi kapitalisme ini memang memiliki nilai-nilai positif yang menyarankan agar tiap-tiap manusia harus berusaha dan mengembangkan ide-ide kreatif yang dimiliki agar bisa menjadi kaya. Namun dengan demikian, maka tidak menutup kemungkinan bahwa manusia akan menjadi serakah dan tidak memikirkan kesejahteraan orang lain. Hal ini mengakibatkan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Selaras dengan sistem ekonomi lainnya, sistem ekonomi kapitalisme memang bukanlah sistem perekonomian yang paling baik untuk bisa diterapkan. Hal ini dikarenakan kapitalisme masih memiliki nilai-nilai yang dapat menyebabkan kemerosotan perekonomian dunia dan dampak negatif dari sistem ekonomi ini juga tergolong banyak.
Harapannya, sistem perekonomian yang ada di dunia, tidak hanya kapitalisme, dapat terus dikembangkan menjadi sistem perekonomian yang dapat memajukan ekonomi global. Jika ekonomi global maju, maka akan semakin menekan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Dengan demikian maka tidak ada lagi yang kaya akan semakin kaya, dan yang miskin akan semakin miskin. Jika sistem perekonomian akan semakin baik, maka tiap-tiap individu akan bisa mencapai kesuksesan yang diharapkan tanpa menindas orang lain.
ADVERTISEMENT
DAFTAR PUSTAKA
Hasbiullah. (2009). Krisis Ekonomi Global dan Kegagalan Kapitalisme. Journal of Ilmu Ekonomi Pembangunan. 1(2), 123-128.
Kushendrawati, M. (2006). Masyarakat Konsumen Sebagai Ciptaan Kapitalisme Global: Fenomena Budaya Dalam Realitas Sosial. Journal of Makara, Sosial Humaniora. 10(2), 49-57.
Leba, E. E. (2019, Juni 19). Kapitalisme Menimbulkan Masalah Global. Dikutip dari https://www.kompas.id/baca/utama/2019/06/19/kapitalisme-menimbulkan-masalah-global.
Nugroho, S. (2008). Apakah Kapitalisme (Global) Memiliki Moral?. Journal of Respons. 13(02), 88-94.
Reditya, T. H. (2021, Oktober 24). Dampak Buruk Kapitalisme: Tingginya Kesenjangan Sosial dan Individualisme. Dikutip dari https://internasional.kompas.com/read/2021/10/24/041500970/dampak-buruk-kapitalisme--tingginya-kesenjangan-sosial-dan?page=all&jxconn=1*1au3b24*other_jxampid*d0YxdVZUdllKOUdWcFF4SDNKWUFyTTI2UEh4QlNybHNuN2doS3ZhOEczaHpDQVFKaS1TZVhqajVUTHl5TGxBQw..#page2.
Reditya, T. H (2021, Oktober 24). Dampak Positif Kapitalisme: Kebebasan Untuk Mencapai Kemajuan. Dikutip dari https://amp.kompas.com/internasional/read/2021/10/24/040000870/dampak-positif-kapitalisme-kebebasan-untuk-mencapai-kemajuan.