Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sudah 2022, Saatnya UMKM Indonesia Transformasi Digital
25 Januari 2022 14:11 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Regita Nanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak dibayangkan, pada zaman dahulu ketika kita ingin mendapatkan barang yang kita butuhkan, kita harus melakukan kegiatan barter yaitu kegiatan pertukaran barang antara dua pihak tanpa adanya uang sebagai perantara. Sayangnya tidak semua barang yang kita inginkan bisa kita dapatkan dengan cara ini.
ADVERTISEMENT
Kita harus melakukan kesepakatan mengenai barang yang akan ditukar dengan orang lain. Seiring dengan perubahan waktu muncullah uang yang dapat membantu kita untuk memperoleh barang yang kita inginkan. Dengan adanya uang mempermudah dalam proses jual beli. Uang hadir sebagai perantara untuk mendapatkan barang yang kita inginkan.
Adanya kemajuan teknologi membawa dampak terhadap jenis pembayaran digital pula. Di mana sebelumnya uang kertas kini berganti menjadi uang elektronik atau biasa disebut dengan e-money. Dengan menggunakan e-money waktu yang digunakan dalam melakukan transaksi pun lebih cepat karena kita tidak perlu lagi menunggu kembalian.
Di era saat ini, pembaruan teknologi selalu terjadi setiap hari, bahkan setiap detik. Hal itu menyebabkan pola belanja di masyarakat mengalami perubahan. Dahulu ketika kita ingin membeli sesuatu kita harus pergi keluar rumah untuk mendapatkan barang tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan kemajuan teknologi dan hadirnya internet mempermudah proses jual beli yang ada di masyarakat. Sehingga proses jual beli yang awalnya dilakukan ofline berubah menjadi online. Kita dapat menjumpai berbagai macam marketplace yang tersedia.
Seperti Shoppe, tokopedia, lazada dan masih banyak lagi. Kita dapat melihat katalog pembelanjaan sesuai dengan budget keuangan kita. Marketplace sering menawarkan diskon pengiriman dengan gratis ongkir pula, itulah yang berhasil menarik pembeli.
Mengapa harus transformasi digital kalau offline saja bisa?
Pertanyaan itu sering ditanyakan oleh pelaku UKM yang kurang paham mengenai pentingnya digital marketing. Padahal kemajuan teknologi selalu terjadi setiap hari. Apabila mereka tidak mampu mengikuti perubahan zaman, mereka akan tertinggal.
Lalu, bagaimana dengan bisnis mereka? Apakah akan tetap laku terjual? Dengan menggunakan digital marketing dapat menjangkau konsumen yang luas, lebih cepat dan lebih hemat.
Sebagai contoh, perusahaan Indonesia yang mampu membantu transformasi dalam bidang jasa adalah Gojek. Perusahaan ini didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010 di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Alasannya untuk mendirikan Gojek adalah karena dia melihat potensi yang cukup tinggi pada jasa antar ojek. Semua orang membutuhkan transportasi untuk berkunjung ke satu tempat ke tempat lain.
Jika sebelumnya tukang ojek yang menunggu pelanggan di pangkalan mereka, kini tukang ojek yang menjemput pelanggan mereka. Cukup dengan mengunduh aplikasi Gojek dapat mengunjungi tempat yang ingin kita tuju tanpa harus berjalan ke pangkalan ojek terlebih dahulu.
Mudah, cepat dan hemat. Berawal dari menyelesaikan permasalahan yang terjadi antara ojek dan pelanggannya kini Gojek berhasil menjadi satu-satunya startup yang masuk dalam kategori 10 besar.
Bisa dibayangkan bagaimana nasib para ojol ini jika tidak ada startup yang hadir untuk membantu mereka dalam mendapatkan pundi-pundi rupiah. Akan kah mereka tetap menunggu penumpang yang sangat memakan banyak waktu? Dengan adanya Gojek membantu kita untuk mengetahui pentingnya Transformasi Digital.
Dengan hadirnya Digital Marketing memudahkan kita sebagai pemilik bisnis.
ADVERTISEMENT
Dalam melakukan promosi tidak perlu lagi mencetak brosur dengan jumlah banyak yang kemudian disebarluaskan di beberapa tempat. Dengan adanya teknologi digital ini kita cukup beriklan di sosial media seperti Tiktok, Youtube, Instagram dan masih banyak lagi. Media sosial ini akan menjangkau penggunanya dari sabang sampai merauke, bahkan luar negeri.
Kita dapat juga melakukan kerjasama dengan para selebgram, biasa disebut endorse. Hal yang perlu dilakukan ketika ingin melakukan promosi dengan endorse adalah kita harus memilih selebgram yang sesuai dengan niche atau kategori dari produk kita.
Apabila produk yang kita jual adalah suplemen kesehatan maka partner yang cocok untuk kita pilih adalah selebgram healthy life yang biasa berkecimpungan dalam bidang kesehatan, karena olahraga adalah menjadi prioritasnya.
ADVERTISEMENT
Tujuan memilih partner yang sesuai dengan niche atau kategori kita adalah untuk menjangkau para pembeli yang memiliki permasalahan dengan bidang yang sama, sehingga produk kita dapat membantu mereka dalam membantu mendapatkan keinginannya.
Dengan berhasilnya menjangkau target pasar yang luas otomatis akan meningkatkan penjualan yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan pula.
Sayangnya masih banyak UMKM di Indonesia yang masih minim akan pengetahuan mengenai digital marketing. Kualitas yang dihasilkan dari produk UMKM sebenarnya tidak perlu diragukan lagi, namun produk mereka kalah dalam sisi persaingan produk.
Pola belanja masyarakat juga sudah berubah, harusnya strategi pemasaran juga perlu diubah. Indonesia butuh para generasi milenial untuk dapat membantu UMKM agar bertransformasi ke digital. Tentunya produk mereka akan dikenal luas di pasar domestik dan internasional.
ADVERTISEMENT
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 13:49 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini