Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Menyakiti Diri Sendiri Merupakan Mekanisme Koping yang Tidak Tepat
28 November 2022 15:56 WIB
Tulisan dari Rehuella Meira Valencia Hasiani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Halo teman-teman! Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan istilah Self-Harm ataupun Self-Injury. Bahkan di zaman sekarang, istilah tersebut mendadak jadi tren yang dilakukan sebagai ajang ikut-ikutan tanpa peduli sebenarnya apa penyebab seseorang melakukan hal itu. Nah, untuk mengetahui lebih jelas sebenarnya apa itu Self-Harm dan alasan mengapa seseorang melakukan hal tersebut, mari simak penjelasan di bawah ini!
ADVERTISEMENT
Apa itu Nonsuicidal Self-Injury (NSSI)/Self-Harm?
Setiap individu memiliki mekanisme koping tersendiri untuk mengatasi berbagai kondisi yang dialami. Namun tidak semua individu memilih mekanisme koping yang tepat. Salah satu mekanisme koping yang tidak tepat adalah dengan menyakiti diri sendiri. Perilaku menyakiti diri sendiri bisa disebut dengan Nonsuicidal Self-Injury (NSSI) atau secara populer biasa disebut Self-Harm. Menurut Nock (2008), NSSI termasuk dalam perilaku Self-Injurious Behavior, perilaku ini menjurus secara luas pada setiap perilaku individu yang dengan sengaja menyakiti diri secara langsung, baik dengan niat bunuh diri ataupun tidak. Self-Injury merupakan gejala dari borderline personality disorder, dan gangguan depresif yang terdaftar dalam Diagnostic dan Statistik Manual of Mental Disorder (DSM-IV-TR).
Apa saja bentuk Nonsuicidal Self-Injury (NSSI)ISelf-Harm?
Menurut Favazza (2012) NSSI terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu patologis dan non patologis. NSSI non patologis dapat berbentuk memodifikasi tubuh, seperti tato atau tindik. Sementara itu, NSSI patologis merupakan salah satu cara dalam meregulasi emosi. NSSI patologis dapat dikategorikan ke empat kategori deskriptif, yaitu:
ADVERTISEMENT
Apa penyebab seseorang melakukan NSSI?
Setelah mengetahui kategori-kategori dari perilaku NSSI, kita juga perlu mengetahui penyebab dari seorang individu melakukan hal ini. Walsh (2006) mengemukakan lima dimensi Model Biopsikososial yang menjelaskan penyebab perilaku melukai diri sendiri, yaitu:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perilaku menyakiti diri sendiri ini banyak dilakukan untuk mencari kelegaan atas perasaan dan emosi yang tidak bisa diungkapkan guna mengurangi penderitaan psikologis karena kebanyakan pelaku NSSI mengalami disregulasi emosi. Perilaku ini tidak bisa berhenti karena menimbulkan rasa nyaman dan keinginan untuk melakukan secara berulang akibat pengeluaran hormon endorfin di otak pelaku (Lutfi, I. 2011).
Nah, setelah penjelasan di atas kalian sudah memahami bahwa pelaku Self-Harm memiliki alasan tersendiri sehingga melakukan hal tersebut. Perilaku ini tidak bisa lagi disepelekan atau bahkan dijadikan tren. Penderita jelas membutuhkan bantuan penanganan secara psikis maupun fisik. Maka dari itu, yuk sebar luaskan informasi-informasi yang valid dan bermutu sebagai upaya meningkatkan kepekaan dan kesadaran masyarakat akan isu kesehatan mental, yang dalam hal ini khususnya perilaku menyakiti diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Referensi
Arinda, O. D., & Mansoer, W. W. D. (2021). NSSI (Nonsuicidal Self-Injury) of emerging adults in Jakarta: An interpretative phenomenological approach. Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology, 8(1), 123-147. https://doi.org/10.24854/jpu150
Brown, T., & Kimball, T. (2013). Cutting to live: A phenomenology of self-harm. Journal of Marital and Family Therapy, 39, 195-208.
Favazza, A. (2012). Nonsuicidal self-injury: How categorization guides treatment. Current Psychiatry, 11(3), 21-25.
Muthia, E. N., & Hidayati, D. S. (2015). Kesepian dan keinginan melukai diri sendiri remaja. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(2), 185-198.
Nock, M. (2008). Actions speak louder than words: An elaborated theoretical model of the social functions of self-injury and other harmful behaviors. Applied and Preventive Psychology, 12(4), 159-168.
ADVERTISEMENT
Walsh, B. W. (2006). Treating Self-Injury, A Practical Guide. Guilford Press.
Lutfi, I. (2011). Pengaruh kematangan emosi terhadap kecenderungan perilaku self injury pada remaja.