Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Dewa Amun, Raja Para Dewa
30 April 2021 12:08 WIB
Tulisan dari Reina Sabilatunnajah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Potret Dewa Amun (Sumber : https://cdn.pixabay.com/photo/2012/04/14/13/39/amun-33975_960_720.png)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1619538837/r6g5yqlmbe0ogl9jrdvy.png)
ADVERTISEMENT
Tahukah Anda siapa raja dari para dewa di Nubia? Dialah Dewa Amun, yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam mitologi Nubian.
ADVERTISEMENT
L.Haynes Joyce dalam buku Nubia Ancient Kingdoms of Africa, menyebutkan bahwa Dewa Amun dikenal sebagai raja para dewa karena kekuasaannya yang tinggi. Dewa Amun mempunyai hak yang besar atas pemerintahannya di Nubia.
Ciri-ciri Dewa Amun digambarkan sebagai pria berkepala pendek yang di atas kepalanya ada bulu-bulu panjang.
Dalam ukuran dan kepentingannya Gunung Murni, mereka percaya bahwa Dewa Amun tinggal di balik tebing setinggi tiga ratus kaki dan membayangkan dia duduk di sana selamanya di atas singgasana. Di depan tebing menjulang puncak batu besar yang berdiri bebas.
Prasasti menceritakan kepada kita tentang beberapa kegiatan yang terbina di kuil Jebel Barkal. Sebuah patung Dewa Amun di kuil dikatakan “berbicara” kepada para pendeta, bahkan ia menyatakan siapa yang akan berprofesi raja. Setiap raja baru diberikan mahkota di kuil untuk melegalkan bahwa kekuatannya berasal dari persetujuan dewa.
ADVERTISEMENT
Penyembahan Bangsa Nubia
Sebelum pemujaan Dewa Amun datang ke Nubia dari Mesir, bangsa Nubia menyembah domba jantan (pemakaman berisi domba jantan yang dihias dengan rumit). Sangat mungkin Nubia menghubungkan Dewa Amun dengan dewa domba jantan kuno mereka dan menganggapnya sebagai milik mereka.
Menurut buku Nubia and Abbisinia, Banyak ahli percaya bahwa hubungan domba jantan dengan Dewa Amun berasal dari Nubia dan kemudian di bawa ke Mesir. Kultus Amun adalah hubungan penting antara kedua budaya tersebut. Dewa Amun diidentikkan dengan matahari dan kekuatan alam.
Nubia menunjukkannya dengan cara yang unik, sebagai pria berkepala domba jantan. Seseorang dapat mengenali Dewa Amun dari mahkotanya, dihiasi dengan piringan matahari dan dua bulu yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Penguasa diharuskan melakukan apa yang diinginkan Dewa Amun. Masing-masing diberi tahu bagaimana dan kapan harus berperang, membuat kuil baru, atau memulihkan yang lama, para pendeta menyatakan informasi ini. Oleh karena itu, setiap keputusan diatur oleh para pendeta, yang dianggap dipercaya akan berbicara langsung ke Dewa Amun.
Kekuasaan Dewa Amun
Diperkirakan bahwa Dewa Amun menciptakan dirinya sendiri dan segala sesuatu di alam semesta, tetapi menjauhkan dirinya dari itu sebagai pencipta asli yang tidak dapat dipisahkan. Dewa ini termasuk pencampuran dari Mesir dan Nubia.
Ketika Dewa Amun dan Ra bergabung, dia berprofesi dewa yang bisa terlihat dan tidak terlihat yang menarik bagi konsep orang Mesir dan Nubia kuno tentang Ma'at dan keseimbangan. Dewa Amun mengungkapkan keinginannya melalui penggunaan ramalan yang dikendalikan oleh para pendeta. Dewa Amun memiliki pengikut pendeta yang digulingkan oleh Firaun Akhnaton ketika dia menggantikan pemujaan Amun dengan Aton.
ADVERTISEMENT
Menurut Klotz David dalam buku Adoration of the Ram Five Hymns to Amun-Re from Hibis Temple, mengartikan bahwa referensi Dewa Amun sebagai sumber Sungai Nil, memasuki setiap pohon dalam bentuk akuatiknya. Bagian ini muncul di bagian yang dikhususkan untuk Dewa Amun dan dengan demikian harus mengacu pada angin. Meskipun dikatakan tentang Dewa Amun di bagian yang sama bahwa suaranya terdengar tetapi dia tidak terlihat, sehingga disebut juga dewa tersembunyi.
Dewa Amun merupakan dewa paling berkuasa dan dianggap sebagai dewa tertinggi. Peradaban Kuno Nubia menghormatinya, bahkan menjadikan Dewa Amun sebagai legitimasi atas kekuasaan raja Nubia.
Ketika saya praktikum ke sana kondisi sosial di daerah tersebut banyak orang yang menyembah patung Dewa Amun, itu adalah suatu penghormatan bagi mereka. Patung tersebut dijaga dan dilestarikan supaya tidak rusak.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka :
L. Haynes Joyce. 1992. Nubia Ancient Kingdoms of Africa. Washington Village : Museum of Fine Arts, Boston.
Russell Michael. 1842. Nubia and Abbisinia. New York : Harper Streatype
Klotz David. Adoration of the Ram Five Hymns to Amun-Re from Hibis Temple. Yale Egytological