Malaikat Juga Tahu

aldo lolong
Mencoba terus belajar menulis
Konten dari Pengguna
3 Juli 2019 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari aldo lolong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sepertinya, saat ini tidak banyak lirik lagu yang menggambarkan besarnya cinta kasih orang tua kepada anak. Mungkin karena lagu-lagu seperti itu pasti sulit populer –dibanding lagu cinta romantis anak muda. Atau mungkin juga karena kasih orang tua kepada anak dianggap sudah semestinya. Tidak perlu banyak diingat. Sudah dari sono-nya harus begitu, tidak istimewa.
ADVERTISEMENT
Apalagi bagi mereka (saya) yang tinggal di kota besar, terpisah jarak dari orang tua, dan jarang pulang. Kesibukan mengejar status, dan uang, perlahan menenggelamkan kenangan akan orang tua. Kalau tidak ada perlu, ya sudah, telepon saja secukupnya. Yang penting mereka baik-baik saja. Begitu seterusnya.
Sore itu, pas lagi suntuk, entah mengapa terdengar lagu ‘Malaikat Juga Tahu’ (penulis: Dewi Lestari). Karena tertarik dengan melodi-nya yang teduh, saya coba search. Ternyata, ada beberapa versi yang menyanyikan. Ada Tulus, ada Glenn, dan ada Dewi Lestari. Masing-masing dengan style vokal yang khas. Pas berulang dengar beberapa versi, yang berkesan malah penggalan liriknya.
“Namun tak kau lihat, terkadang Malaikat tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan. Namun kasih ini silahkan kau adu, Malaikat juga tahu siapa yang jadi juara-nya”
ADVERTISEMENT
Mungkin Dewi Lestari menulis lagu ini untuk kekasih-nya. Entahlah. Tapi bagi saya yang tergambar malah bayangan orang tua. Teringat Bapak yang memperjuangkan kebutuhan saya, walaupun belakangan saya sering lupa kebutuhan mereka. Teringat Ibu yang selalu rajin mendoakan, walaupun belakangan saya jarang berdoa untuk mereka.
Merekalah malaikat sesungguhnya. Tak bersayap karena masih manusia. Tak cemerlang karena tak sepintar dan setinggi anak-anak mereka tingkat pendidikan-nya. Tak rupawan karena sudah tua dan keriput. Namun (cinta) kasih mereka silahkan diadu. Juara, tak tertandingi sampai menutup mata.
Selamat ulang tahun wahai Bapak Tua berjanggut dan Ibu Tua ber-diabetes, baek-baek kalian di pulau seberang sana!
Dokpri