Tips Membahas Topik Agama dengan Gebetan Saat PDKT

Relationship Goals
Dalam hubungan itu butuh tips dan zodiak
Konten dari Pengguna
31 Maret 2020 19:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Relationship Goals tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi
ADVERTISEMENT
Berbicara mengenai agama dalam hubungan, terkadang menjadi sesuatu yang tabu. Apalagi jika kamu masih dalam masa pendekatan atau PDKT. Salah sedikit, alih-alih menjadi diskusi yang asyik, malah menjadikan hubunganmu dengannya awkward. Namun, apabila tidak dibicarakan, agama menjadi sesuatu yang cukup penting di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui bersama, pernikahan beda agama merupakan hal yang cukup sulit dilakukan karena agama di Indonesia kebanyakan tidak memperbolehkan pernikahan beda agama. Banyak hubungan percintaan beda agama yang kandas karena persoalan ini. Oleh karena itu, membicarakan persoalan agama dalam hubungan merupakan sesuatu yang krusial agar tahu harus bagaimana ke depannya.
Ilustrasi (Unsplash)
Dilansir dari Elite Daily, untuk membicarakan perihal agama yang cukup sensitif ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, kamu harus mulai memikirkan perihal topik ini sejak awal PDKT. Seorang pakar hubungan, Beeca Hirsch, menganjurkan untuk memikirkan bagaimana agama dapat memengaruhi hubungan dan siap untuk membahasnya dengan pasangan. Lebih lanjut, perlu dipikirkan apakah kesamaan agama benar-benar menjadi masalah krusial bagi hubunganmu secara pribadi atau tidak.
ADVERTISEMENT
Jika agama memainkan peran besar dalam kehidupanmu, Hirsch menyarankan untuk membicarakan hal ini pada kencan pertama atau kedua. Percakapan tentang agama dapat mendorong diskusi menarik tentang latar belakang budaya, sistem nilai, dan dinamika keluarga.
Ilustrasi (Unsplash)
Untuk menyentuh topik ini pada awal kencan, Hirsch menyarankan untuk bersikap terbuka sejak awal mengenai agama. Kamu bisa menanyakan perihal keyakinan yang dimiliki olehnya dan pandangannya mengenai keyakinan dan hidupnya. Kamu pun harus terbuka dengan hal ini terhadapnya.
“Ini dapat berdampak pada jenis makanan apa yang kamu makan, apakah kamu minum atau tidak, bagaimana kamu mendekati keluarga, bagaimana kamu menghabiskan liburan, apa yang kamu lakukan pada akhir pekan, bagaimana kamu berpakaian, dan nilai-nilai yang lainnya,” kata Hirsch dikutip dari Elite Daily. Ini sebenarnya bisa menjadi cara yang bagus untuk belajar tentang satu sama lain.
ADVERTISEMENT