Konten dari Pengguna

Dinamika Akidah Akhlak Generasi Z & Alpha dalam Membangun Karakter Berintegritas

Renafa Pinky
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam
16 Oktober 2024 20:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Renafa Pinky tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/id-id/foto/28961422/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/id-id/foto/28961422/
ADVERTISEMENT
Pendahuluan
Perkembangan zaman yang semakin pesat, terutama dalam ranah teknologi, membawa dampak yang signifikan bagi cara hidup manusia, termasuk dalam hal sosial dan pendidikan. Generasi Z (Gen Z), lahir antara tahun 1997 dan 2012, serta Generasi Alpha, yang lahir setelah tahun 2012, tumbuh dalam lingkungan yang jauh berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka sering digambarkan sebagai generasi yang sangat erat kaitannya dengan teknologi, di mana akses informasi dan komunikasi melalui internet, serta media sosial menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi, kemajuan teknologi menawarkan kemudahan, namun di sisi lain, menimbulkan tantangan besar, khususnya dalam pendidikan akidah dan akhlak. Pendidikan akidah dan akhlak berperan penting dalam membentuk karakter individu yang mulia. Akidah, yang mencakup keimanan kepada Allah dan prinsip-prinsip tauhid, merupakan pondasi dari akhlak yang baik. Sementara itu, akhlak sebagai cerminan dari iman dalam perbuatan sehari-hari juga berperan besar dalam mewujudkan karakter yang bermoral tinggi. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana pendidikan akidah dan akhlak dapat diterapkan pada Generasi Z dan Alpha, serta tantangan yang dihadapi dalam proses tersebut.
Akidah dan Akhlak sebagai Dasar Pendidikan Karakter
Akidah dalam Islam adalah landasan kepercayaan seorang Muslim yang meliputi iman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, serta takdir baik dan buruk. Akidah menjadi sumber kekuatan dalam menjalani kehidupan yang penuh makna, membentuk pandangan hidup seorang individu, dan menjadi panduan untuk berperilaku sesuai ajaran agama.
ADVERTISEMENT
Akhlak, yang mencerminkan perilaku moral yang terpuji, mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, kesabaran, tanggung jawab, dan kasih sayang. Dalam Islam, akhlak bukan hanya tentang perilaku sosial, tetapi merupakan bentuk nyata dari keyakinan yang ada dalam hati. Akhlak yang baik menjadi wujud nyata dari keimanan yang mendalam. Nabi Muhammad SAW menyebutkan dalam hadits, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia" (HR. Ahmad), yang menunjukkan pentingnya akhlak dalam kehidupan seorang Muslim.
Pendidikan akidah dan akhlak dalam membentuk karakter menjadi hal penting untuk memastikan individu tumbuh dengan moralitas yang kuat, terutama dalam masyarakat yang penuh tantangan dan perubahan seperti sekarang ini.
Tantangan dalam Pengimplementasian Akidah dan Akhlak pada Gen Z dan Gen Alpha
ADVERTISEMENT
Tantangan dalam penerapan pendidikan akidah dan akhlak bagi Gen Z dan Gen Alpha muncul dari pengaruh sosial, budaya, dan teknologi yang semakin kompleks. Berikut adalah beberapa tantangan utama:
1. Pengaruh Teknologi dan Media Sosial
Generasi Z dan Alpha hidup di era digital di mana teknologi dan media sosial memainkan peran besar dalam membentuk identitas mereka. Mereka seringkali menghabiskan waktu dengan media sosial, seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, yang tidak selalu mengajarkan nilai-nilai moral yang sesuai dengan ajaran agama. Media sosial cenderung mengedepankan nilai popularitas dan pencitraan diri, yang dapat merusak nilai-nilai seperti kesederhanaan, kejujuran, dan keikhlasan.
Di sisi lain, validasi yang didapatkan dari media sosial dapat menyebabkan tekanan sosial yang berpotensi mempengaruhi krisis identitas pada anak-anak muda. Fenomena ini bisa menyebabkan mereka lebih memfokuskan diri pada penampilan dan pengakuan sosial dibandingkan memprioritaskan pengembangan akhlak yang baik.
ADVERTISEMENT
2. Kurangnya Peran Pengawasan dari Orang Tua dan Lingkungan
Di tengah kesibukan dunia modern, banyak orang tua yang tidak memiliki cukup waktu untuk mendidik anak-anak mereka secara langsung tentang agama dan moral. Gen Z dan Gen Alpha sering belajar lebih banyak dari internet daripada dari keluarga atau lingkungan sekolah. Kurangnya bimbingan langsung dari orang tua dalam proses pendidikan agama menjadi tantangan besar dalam memastikan bahwa nilai-nilai akidah dan akhlak diterapkan secara baik dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, lingkungan globalisasi yang semakin terbuka membuat anak-anak terpapar pada berbagai gaya hidup dan pandangan dunia yang mungkin bertentangan dengan ajaran agama Islam, yang dapat mempengaruhi nilai-nilai yang mereka anut.
3. Krisis Identitas di Tengah Modernitas
ADVERTISEMENT
Generasi Z dan Alpha sering kali menghadapi krisis identitas di mana mereka berusaha menyesuaikan diri dengan tuntutan modernitas sambil tetap berpegang pada nilai-nilai agama. Kebingungan ini bisa menyebabkan mereka mengalami kesulitan dalam menemukan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan ajaran agama. Dalam banyak kasus, tekanan dari lingkungan sosial dan media menyebabkan mereka merasa terasing dari identitas religius mereka, yang akhirnya mengarah pada perubahan perilaku yang tidak mencerminkan akhlak mulia.
Strategi Penguatan Pendidikan Akidah dan Akhlak
Agar pendidikan akidah dan akhlak bisa berhasil diterapkan pada Generasi Z dan Alpha, perlu adanya pendekatan yang relevan dengan perkembangan zaman dan situasi yang mereka hadapi. Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan:
1. Memanfaatkan Teknologi sebagai Sarana Pendidikan
ADVERTISEMENT
Teknologi yang menjadi tantangan juga bisa menjadi solusi, jika dimanfaatkan dengan baik. Konten-konten Islami yang menarik dan interaktif bisa disajikan melalui media digital, seperti aplikasi, video edukatif, dan platform media sosial. Konten ini bisa membantu mengajarkan nilai-nilai agama dengan cara yang relevan dan mudah diakses oleh generasi muda.
2. Peran Keluarga sebagai Teladan
Orang tua memegang peran utama dalam pendidikan karakter anak-anak mereka. Teladan yang baik dari orang tua dalam menerapkan nilai-nilai akidah dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari akan memberikan dampak yang besar bagi anak-anak. Komunikasi yang terbuka tentang pentingnya moralitas dan keyakinan juga akan memperkuat pendidikan akidah di rumah.
3. Penguatan Pendidikan di Sekolah
Sekolah memiliki peran besar dalam menanamkan pendidikan akidah dan akhlak. Kurikulum yang mengintegrasikan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai agama harus dikembangkan agar relevan dengan kebutuhan anak-anak saat ini. Pengajaran yang kreatif, seperti melalui metode diskusi, role-playing, dan pendekatan interaktif lainnya, bisa membantu siswa memahami dan menerapkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
4. Pembentukan Komunitas yang Berlandaskan Nilai-Nilai Islam
Selain keluarga dan sekolah, lingkungan sosial juga harus mendukung pendidikan akidah dan akhlak. Komunitas yang islami dan kegiatan keagamaan seperti kajian, mentoring, atau aktivitas sosial berbasis nilai-nilai Islam dapat memberikan pengaruh positif dalam pembentukan karakter generasi muda.
Kesimpulan
Pendidikan akidah dan akhlak merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter Generasi Z dan Alpha. Meskipun tantangan dari teknologi dan perubahan sosial cukup besar, nilai-nilai agama tetap bisa diterapkan melalui pendekatan yang relevan. Keterlibatan keluarga, sekolah, dan lingkungan yang mendukung sangat penting dalam memastikan generasi muda tumbuh dengan karakter yang kuat dan bermoral, sesuai dengan ajaran Islam.
Renafa Pinky Santoso, mahasiswi Pendidikan Agama Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
ADVERTISEMENT