Konten dari Pengguna

Jenis Pengaman Jalan yang Harus Kamu Tahu

Renan Hafsar
Investigator Keselamatan Transportasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Republik Indonesia
25 Oktober 2020 21:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Renan Hafsar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengaman jalan merupakan satu bagian penting dari jalan raya. Untuk menemukannya, paling mudah adalah di lokasi pinggiran jalan tol, pinggir jembatan, atau sekitar tiang yang berada di pinggir jalan raya.
ADVERTISEMENT
Pengaman jalan jangan dibayangkan bahwa bentuknya selalu pagar pendek yang terbuat dari baja. Ternyata, ada banyak jenis pembatas jalan. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda. Kita tidak bisa menerapkan satu jenis untuk semua kondisi karena konsekuensinya akan berbeda-beda pada pengguna jalan.
Saat ini, setidaknya terdapat empat jenis pembatas jalan yang digunakan di seluruh dunia. Mereka adalah kabel (cable barrier), rel (guardrail), beton (concrete barrier wall), dan roller (roller barrier).

Kabel Pengaman

Pengaman jalan yang terbuat dari kabel juga biasa disebut wire rope safety barrier. Fungsi utamanya untuk melindungi agar kendaraan yang menabraknya tidak keluar dari jalan raya. Untuk jalan bebas hambatan dengan median berukuran kecil, biasanya pengaman tipe kabel ini ditempatkan sebagai pemisah kedua jalur yang berlawanan arah. Terdapat dua macam pengaman rel, yaitu tegangan tinggi (high tension) dan tegangan rendah (low tension).
ADVERTISEMENT
Penggunaannya saat ini terbilang paling populer dibandingkan tipe rel, meskipun sebenarnya sudah mulai beberapa dekade yang lalu. Selain harganya yang paling murah, pengaman tipe kabel mudah untuk dipasang dan dirawat. Di samping itu, tipe kabel mampu menyerap energi tumbukan dari kendaraan ketika ditabrak, sehingga efektif mengurangi gaya yang diterima oleh orang yang ada di dalam kendaraan.
Contoh rel pengaman. Foto: rbkcivil
Meski demikian, pengaman tipe kabel ini memiliki kelemahan dalam hal kemampuan melindungi objek di baliknya. Misalnya ketika ada proyek pengerjaan jalan, maka tidak boleh menggunakan pengaman tipe kabel. Pengaman jenis ini masih memungkinkan kendaraan untuk sedikit masuk, sehingga kabel melendut ke arah dorongan kendaraan. Dengan demikian, hal ini sangat berbahaya bagi para pekerja proyek. Pun demikian halnya dengan objek vital lainnya di sekitar jalan raya, seperti halnya tiang listrik dan operator seluler. Mereka juga tidak boleh dilindungi oleh pengaman tipe kabel.
ADVERTISEMENT

Rel Pengaman

Jenis pengaman jalan model ini paling sering dijumpai. Mereka ada di mana-mana dan termasuk model paling kuno. Pengaman jenis ini memiliki kekuatan yang jauh lebih baik daripada tipe kabel. Bentuknya berupa lembaran logam panjang yang dilengkungkan untuk membuatnya lebih tahan terhadap gaya tekuk.
Di balik kekuatannya itu, tipe rel memiliki kekurangan berupa potensi sebagai pembunuh. Dalam beberapa kasus, terjadi kecelakaan yang diistilahkan “tusuk sate”. Pada kecelakaan jenis ini, pengaman jenis rel masuk ke mobil melalui kaca depan dan terus menusuk hingga kaca belakang mobil. Seolah-olah mobil adalah daging sate yang ditusuk.
Kecelakaan tusuk sate pada salah satu mobil keluarga.
Potensi mematikan dari pengaman tipe rel harus diimbangi dengan beberapa rekayasa. Pertama, dengan memberikan kemiringan di kedua sisinya. Biasanya, ujungnya dibenamkan atau dibengkokan ke arah tanah, sedemikian hingga ujungnya tidak bisa masuk ke dalam kaca depan. Kedua, dengan memalingkan ujungnya ke arah luar jalan. Namun demikian, cara kedua ini tidak sepenuhnya efektif karena mobil masih bisa dimasuki oleh pengaman jenis ini.
ADVERTISEMENT

Beton Pengaman

Pengaman jalan tipe beton adalah yang paling kokoh. Karena kekuatannya yang luar biasa, beton paling cocok untuk ditempatkan di area pekerjaan proyek jalan. Dengan adanya pengaman beton, pekerja yang berada di pinggir jalan dengan diproteksi oleh pengaman beton akan aman dari terjangan kendaraan yang melaju pada kecepatan penuh.
Di samping kekuatannya, hal itu justru menjadi kelemahannya. Pengaman jenis ini tidak boleh diletakkan dengan posisi tegak lurus pada arah datangnya kendaraan. Arahnya harus dimiringkan atau searah dengan arah datangnya kendaraan. Jika tetap dibiarkan tegak lurus, maka orang yang ada di atas kendaraan akan mengalami kematian seketika. Hal ini terjadi karena pengaman jenis beton hampir tidak menyerap gaya yang ditabrakkan oleh mobil ke beton.
ADVERTISEMENT
Pengaman jenis ini memang tidak mudah untuk dipindahkan karena membutuhkan derek (crane) kecil yang biasanya ditempatkan di mobil truk pengangkut pengaman beton. Meski demikian, dibandingkan dengan semua tipe, beton paling praktis karena tidak perlu ditanam ke dalam tanah. Cukup diletakkan di atas tanah/jalan. Beratnya sendiri akan menghalanginya untuk berpindah.
Contoh beton pengaman. Foto: Roadway Construction Service
Sebenarnya ada pengaman saudara tipe beton, yaitu pengaman berisi air. Biasanya wadahnya berbentuk pengaman beton, tapi terbuat dari plastik tebal. Ketika airnya tidak ada, pengaman jenis ini tidak terlalu berat, sehingga bisa dipindahkan oleh dua orang. Tapi ketika diisi air hingga penuh, pengaman jenis ini cukup lumayan sebagai pengaman, tapi kekuatannya masih kurang dibandingkan pengaman beton.

Roller Pengaman

Pengaman jalan tipe roller adalah tipe paling muda di antara semuanya. Pengaman jenis ini unik karena tidak menghentikan laju kendaraan sebagaimana halnya pada pengaman jenis rel dan beton. Roller menyerap sebagian energi tabrakan sambil membelokkan arah gerak kendaraan. Harapannya, ketika kendaraan dibelokkan, kendaraan akan bergerak ke arah bahu jalan hingga berhenti dengan sendirinya.
Contoh Rolling Barrier system. Foto: shindosafety
Kekuatan roller bertumpu pada penyerap benturan (shock absorber) yang diletakkan pada poros roller. Karet roller yang biasa dibuat dari bahan karet EVA juga berfungsi membantu menyerap energi benturan. Jika energi masih tersisa, kendaraan akan dibelokkan oleh roller ke arah lain searah dengan rangkaian roller. Tidak lama kemudian, kendaraan pun akan terhenti.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan pengaman tipe lainnya, roller memungkinkan untuk dipakai berulang kali karena lebih tahan benturan. Tipe lainnya yang terbuat dari logam, misalnya kabel dan rel, biasanya rusak setelah ditabrak, sehingga harus segera diganti dengan yang baru.