Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Marine Evacuation System
12 November 2024 18:15 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Renan Hafsar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Marine Evacuation System (MES) adalah salah satu alat keselamatan di kapal yang fungsinya mirip seperti perosotan (chute) di pintu pesawat ketika terjadi keadaan darurat. MES di kapal berfungsi mentransfer pelayar (semua orang yang berada di atas kapal) dari salah satu geladak kapal ke rakit penolong secara cepat dan selamat. Sedangkan kalau di pesawat, chute akan digunakan oleh penumpang dan awak untuk pindah ke daratan, bukan ke rakit.
ADVERTISEMENT
Konvensi internasional Safety of Life at Sea (SOLAS) Regulation 15 - Stowage of marine evacuation systems, Section I tentang Passenger Ships and Cargo Ships mengatur secara jelas mengenai MES ini.
ADVERTISEMENT
Dari kutipan aturan di atas, peletakan dan penggunaan MES memiliki beberapa aturan yang penting. MES harus diletakkan di suatu lokasi yang tidak terganggu objek apapun ketika dikembangkan. MES juga harus bisa mentransfer pelayar pada kondisi kapal kosong. Perlu diingat bahwa ketika kapal sedang kosong, bagian kapal yang terbenam semakin sedikit, sehingga kapal seolah-olah "lebih tinggi".
Chute pada MES ada yang model miring, ada pula yang model lurus vertikal. Keduanya berfungsi sama dan sama-sama menjamin siapapun yang melewatinya akan tiba dengan selamat. Namun demikian, kondisi orang tertentu yang tidak mungkin menggunakan MES (misal lansia, ibu hamil) harus diturunkan bersamaan dengan sekoci menggunakan derek (dewi-dewi).
MES terdapat pada kedua sisi kapal, sehingga ketika kapal miring ke salah satu sisi atau ada api pada salah satu sisi, MES pada sisi lainnya tetap dapat digunakan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Kode Peralatan Penyelamat Jiwa (LSA Code) Chapter 6/6.2.2.1.1, MES harus dapat dioperasikan oleh satu orang saja. Meskipun ukuran MES ini terbilang besar, syarat LSA mengharuskan sistem MES dirancang dapat secara cepat dan mudah dioperasikan.
Komponen utama MES
Secara umum, ada empat komponen utama MES, yaitu tuas, kotak penyimpanan, chute, dan rakit penolong.
Tuas berfungsi mengaktifkan MES. Model dan cara aktivasi mungkin berbeda pada setiap kapal. Bahkan, mungkin ada yang sudah tidak lagi menggunakan tuas, tapi hanya tombol. Tombol ini biasanya terletak pada atau di dekat kotak penyimpanan MES.
Kotak penyimpanan MES bisa jadi kurang familiar karena bentuknya yang biasa saja seperti kebanyakan lemari. Hanya bisa diketahui jika sudah membaca label nama kotak tersebut. Kotak ini harus bisa melindungi MES dari kerusakan akibat badai dan cuaca, sehingga kapan pun dibutuhkan, MES masih tetap berfungsi dengan baik.
ADVERTISEMENT
Chute bentuknya seperti belalai. Sehari-hari, chute ada di dalam kotak penyimpanan. Chute baru terlihat jika sudah dikeluarkan dari kotaknya dan akan mengembang menjadi besar.
Rakit penolong yang umum ditemukan pada kapal adalah yang berjenis penolong kembung (inflattable life raft atau sering disebut ILR). Bentuk kapsul penyimpanannya seperti kapsul raksasa. Rakit ini bisa mengembang secara otomatis setelah diterjunkan dan tenggelam sesaat di air laut. ILR tidak disimpan bersamaan dengan chute.
Kapal apa yang menggunakan MES?
Konvensi SOLAS hanya berlaku untuk kapal yang juga tunduk pada konvensi SOLAS. Dengan kata lain, kapal yang berlayar pada rute internasional wajib memasang MES.
Meskipun MES semakin umum digunakan pada kapal-kapal pelayaran internasional, penggunaannya tidak menggantikan peran sekoci sebagai alat utama.
ADVERTISEMENT
Referensi: