Konten dari Pengguna

Digitalisasi Pendidikan sebagai Upaya Kemdikbud Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Renci
Guru di SD Aisyiyah Metro, Mahasiswa Pascasarjana IAIN Metro dan Instruktur Madya DPD IMM Lampung
20 Agustus 2024 12:20 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Renci tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pembelajaran dengan sistem digital. Sumber foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembelajaran dengan sistem digital. Sumber foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
2045 mendatang, Indonesia genap berusia 100 tahun. Menyongsong 1 abad, belakangan ini salah satu konsep yang digaungkan adalah menjadi generasi Indonesia emas. Ada banyak indikator yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut, di dunia pendidikan, upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing secara global.
ADVERTISEMENT
Menurut Ade Regina Darman (2017), dalam artikel yang bertajuk mempersiapkan generasi emas Indonesia tahun 2045 melalui pendidikan berkualitas, disebutkan bahwa upaya menyongsong Indonesia emas adalah dengan meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Selaras dengan yang disampaikan oleh Francois Rynasher melalui artikel yang dituliskannya bahwa pendidikan yang berkualitas dan berkapabilitas akan dapat mewujudkan generasi emas dengan optimal.
Menanggapi hal demikian, Kementrian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) tentu mengambil peran untuk terus meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Mengingat pendidikan memang sudah menempati daftar kebutuhan di dalam masyarakat.
Beragam upaya dilakukan, salah satunya adalah dengan menghadirkan digitalisasi pendidikan. Mendorong digitalisasi pendidikan ini dilakukan oleh Kemdikbud guna mendukung adanya lompatan kemajuan pendidikan.
Pembelajaran menggunakan komputer. Sumber foto: Dokumentasi sendiri
Perkembangan zaman memang menuntut dunia pendidikan untuk terus melakukan gerakan penyesuaian diri atau beradaptasi. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Salsabila Adila dan Isnaini Rosidah dalam artikel jurnal yang berjudul Memajukan Pendidikan melalui Program Digitalisasi yang Efektif di Indonesia bahwa di era globalisasi ini, kemampuan digitalisasi memang bukan suatu hal yang asing di dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
Dunia digital telah banyak menggeser beragam sektor, mengubah lanskap pekerjaan maupun bisnis. Terlebih untuk menyiapkan generasi Indonesia emas 2045, Indonesia juga mendapatkan bonus demografi, yang mana usia produktif mencapai 70%. Ini juga menjadi suatu alasan kenapa keterampilan teknologi dan keahlian digital menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan.
Upaya mengintegrasikan sistem pendidikan dengan digitalisasi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang berdaya saing. Tidak hanya itu, upaya digitalisasi sistem pendidikan juga mendorong meratanya pendidikan bagi semua kalangan. Oleh karenanya, salah satu fokus utama kemdikbud saat ini adalah dengan mengembangkan banyaknya program-program pendidikan melalui media digital, baik program yang dimasifkan melalui media sosial ataupun platform pendidikan yang aksesnya mudah bagi pendidik maupun praktisi pendidikan, pun disediakan juga platform digital yang bisa diakses bagi peserta didik.
ADVERTISEMENT
Komitmen Kemdikbud terhadap peningkatan kualitas pendidikan yang berbasis digital bisa dilihat dari beberapa platform yang dihadirkan dan itu memberikan dampak positid di dunia pendidikan. Platform Merdeka Mengajar (PMM), Rapor Pendidikan, Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah) dan Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) merupakan empat platform digital yang diluncurkan oleh kemdikbudristek.
Integrasi sistem pendidikan dengan dunia digital mendorong efisiensi dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh adanya PMM, ini memberikan dampak yang positif bagi pendidik dalam meningkatkan keterampilan mengajar. Dalam platform ini, guru mendapatkan fasilitas untuk mengakses beragam kegiatan yang bisa meng-upgrade kemampuan pendidik.
Menurut Buku Saku PMM (2022), terdapat lima produk yang dapat diakses dalam platform ini. Vidio inspiratif, pelatihan mandiri, my work record, assesmen murid dan perangkat ajar. Dengan begitu, kehadiran PMM ini sebagai mitra bagi guru dalam proses pembelajaran dan untuk membantu pendidik berinovasi.
ADVERTISEMENT
Menurut Sari (2022), platform semacam PMM ini dapat memperbaiki kualitas guru. Selaras dengan yang disampaikan oleh Febry Budiman Rahmadani dan Kamaludin (2023), PMM tidak hanya memberikan dampak positif pada pembelajaran, tetapi juga membantu sekolah guna meningkatkan kualitas pendidikan.
Disamping Platform Merdeka Mengajar, kemdikbud juga mengintegrasikan pendidikan dengan digitalisasi dengan menghadirkan rapor pendidikan. Platform rapor pendidikan yang diinisiasi oleh Kemdikbud ini hadir membantu sekolah untuk menilai pengetahuan peserta didik dibidang literasi dan numerasi ditingkat PAUD, menengah dasar maupun menengah atas. Adanya program ini akan memudahkan sekolah untuk melihat kualitas peserta didik dan memetakan peningkatan pengetahuan, keterampilan maupun karakter peserta didik di masa mendatang.
Program ini juga tentu akan memudahkan sekolah untuk mengidentifikasi dan melakukan refleksi berdasar dengan hasil rapor pendidikan tersebut. Pun ini juga bisa dijadikan sebagai strategi untuk merancang pembenahan berbasis data. Praktisi pendidikan yang ada disalah satu sekolah Kota Metro menyampaikan bahwa sekolahnya sangat terbantu dengan adanya rapor pendidikan ini, sebab dengan begitu guru-guru dapat menentukan indikator yang prioritas untuk dicapai oleh peserta didik.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya dua platform digital tersebut, kemdikbud juga menginisiasi adanya SIPLah. Kehadiran platform ini mendorong kemudahan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas tata kelola satuan pendidikan. SIPLah ini berfungsi guna mempermudah sekolah dalam pengadaan barang dan jasa. Dampak positif dari platform ini adalah adanya transparansi sekolah dalam menggunakan dana sehingga tidak melebihi anggaran.
Adanya fitur pelaporan dalam platform ini juga memberikan kemudahan bagi sekolah untuk memantau pengeluaran dan mengurangi adanya penyimpangan anggaran. Disamping itu, kemdikbud juga menghadirkan platform bernama ARKAS. Platform ini bermanfaat untuk membantu sekolah dalam mencatat, merencanakan dan melakukan pelaporan dana BOS (Bantuan Operasional Satuan Pendidikan). Disebutkan dalam laporan hasil kepuasan yang dilakukan pada 2023, sebanyak 80,99 persen pengguna aplikasi SIPLah dan ARKAS ini mengaku puas karena dapat mempercepat perencanaan.
ADVERTISEMENT
Empat platform yang telah diaebutkan di atas menjadi bukti komitmen Kemdikbudristek dalam mengawal kualitas pendidikan. Digitalisasi pendidikan tersebut adalah warisan kemdikbudristek yang patut diapresiasi sebab memberikan dampak positif bagi sekolah dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Adanya digitalisasi pendidikan ini tentu akan mempercepat perluasan akses pendidikan.