Konten dari Pengguna

Manajemen Kinerja yang Berkelanjutan: Menghadapi Era Digital dengan Teknologi

Muhammad Rendy
Mahasiswa Program Studi Manajemen STIE Pembangunan Tanjungpinang
9 Oktober 2024 11:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rendy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Poster Ilustrasi Keseimbngan di Buat Oleh AI
zoom-in-whitePerbesar
Poster Ilustrasi Keseimbngan di Buat Oleh AI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era digital yang terus berkembang pesat, teknologi telah mengubah hampir setiap aspek kehidupan, termasuk cara organisasi mengelola kinerja karyawannya. Cloud computing, artificial intelligence (AI), dan data analytics menjadi alat yang semakin penting dalam memantau dan mengukur kinerja secara real-time. Perusahaan dapat memperoleh data yang mendalam tentang produktivitas, target yang tercapai, dan bahkan potensi pengembangan karyawan hanya dengan beberapa klik. Namun, di balik kemudahan ini, muncul kebutuhan mendesak untuk memastikan bahwa proses manajemen kinerja tetap berkelanjutan.
ADVERTISEMENT

Apa Itu Manajemen Kinerja yang Berkelanjutan?

Manajemen kinerja yang berkelanjutan bukan hanya tentang mencapai target perusahaan. Ini melibatkan pendekatan yang lebih luas, di mana perusahaan memastikan bahwa pertumbuhan dan kinerja mereka tidak merugikan lingkungan, kesejahteraan karyawan, atau masyarakat secara keseluruhan. Berkelanjutan berarti menjaga keseimbangan antara profit, people (manusia), dan planet (lingkungan).
Dalam konteks digital, manajemen kinerja yang berkelanjutan berarti memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kinerja tanpa mengorbankan aspek sosial dan lingkungan. Teknologi harus digunakan untuk mendukung kesejahteraan karyawan, mengurangi konsumsi energi, dan mendorong tanggung jawab sosial perusahaan.

Teknologi untuk Kinerja Berkelanjutan

Teknologi seperti cloud computing memungkinkan organisasi mengelola data dalam jumlah besar tanpa memerlukan infrastruktur fisik yang besar. Selain mengurangi biaya, ini juga membantu menurunkan dampak lingkungan dengan mengurangi konsumsi energi yang diperlukan untuk server on-premise. Selain itu, big data analytics memungkinkan perusahaan menganalisis tren kinerja dan mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat untuk memastikan hasil yang optimal.
ADVERTISEMENT
Namun, organisasi perlu memperhatikan bagaimana teknologi tersebut memengaruhi karyawannya. Teknologi yang tidak ramah pengguna atau terlalu menekan karyawan bisa berdampak negatif pada kesejahteraan mereka, yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas. Di sinilah pendekatan berkelanjutan sangat penting.

Strategi Manajemen Kinerja Berkelanjutan di Era Digital

1. Fokus pada Kesejahteraan Karyawan:
Teknologi dapat membantu perusahaan memantau kinerja, tetapi kesejahteraan karyawan harus tetap menjadi prioritas. Memberikan ruang untuk keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah salah satu faktor penting yang mendukung kinerja jangka panjang.
Misalnya, Google memiliki kebijakan "20% Time", di mana karyawan didorong untuk menghabiskan 20% dari waktu kerja mereka mengerjakan proyek yang mereka minati secara pribadi. Selain itu, perusahaan seperti Microsoft menggunakan platform digital untuk remote working yang memungkinkan karyawan lebih fleksibel dalam mengatur waktu kerja dan waktu istirahat, sehingga mereka dapat menjaga keseimbangan kerja-hidup dengan lebih baik.
ADVERTISEMENT
Dengan pendekatan ini, perusahaan tidak hanya menjaga kinerja karyawan tetap optimal tetapi juga meningkatkan tingkat kebahagiaan dan keterlibatan karyawan dalam jangka panjang.
2. Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan:
Pilihlah teknologi yang mendukung upaya keberlanjutan, seperti platform berbasis cloud yang lebih hemat energi atau software yang membantu mengurangi jejak karbon. Hal ini tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga membantu membangun citra positif perusahaan di mata publik.
Sebagai contoh, Salesforce, platform berbasis cloud yang menyediakan layanan customer relationship management (CRM), mengklaim bahwa menggunakan infrastruktur berbasis cloud yang mereka sediakan bisa mengurangi jejak karbon dibandingkan dengan server on-premise. Dengan menggunakan data center yang efisien energi dan memanfaatkan sumber energi terbarukan, Salesforce mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh aktivitas data processing mereka. Selain itu, perusahaan seperti Tesla menggunakan teknologi berbasis cloud yang terintegrasi dengan sistem operasi mobil listrik mereka untuk terus memantau performa kendaraan tanpa harus melakukan update fisik di setiap mobil, mengurangi konsumsi energi dan limbah elektronik.
ADVERTISEMENT
Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana teknologi tidak hanya membantu meningkatkan kinerja tetapi juga dapat berperan dalam upaya keberlanjutan dan membantu menciptakan citra perusahaan yang peduli terhadap lingkungan.
3. Pemberdayaan Karyawan Melalui Teknologi:
Alih-alih menggantikan karyawan dengan teknologi, fokuslah pada cara teknologi bisa memberdayakan mereka. Otomatisasi dapat meringankan beban kerja dan memungkinkan karyawan fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis. Seperti perusahaan Amazon yang menggunakan AI dan robotika di gudang mereka untuk otomatisasi tugas-tugas berat. Teknologi ini tidak menggantikan karyawan tetapi justru membantu mereka melakukan pekerjaan yang lebih produktif dan strategis. Misalnya, robot di gudang Amazon bertanggung jawab untuk mengangkut barang-barang besar, memungkinkan pekerja manusia fokus pada pengecekan kualitas, pengelolaan, dan pengambilan keputusan yang lebih kompleks.
ADVERTISEMENT
Teknologi otomatisasi ini mengurangi beban fisik pada karyawan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Dengan memberdayakan karyawan melalui teknologi, perusahaan dapat memastikan bahwa produktivitas tetap tinggi tanpa mengorbankan kesejahteraan karyawan.

Penutup

Manajemen kinerja yang berkelanjutan di era digital bukanlah pilihan, melainkan keharusan. Dengan pendekatan yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sambil tetap menjaga tanggung jawab sosial dan lingkungan. Keseimbangan antara teknologi dan manusia adalah kunci untuk menghadapi tantangan di era digital dengan cara yang berkelanjutan.