Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Hentikan Penghinaan Selera Musik
28 Desember 2024 17:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Rendi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Fenomena mengkritik dan merendahkan selera musik orang lain, terutama musik dangdut, telah menjadi kebiasaan yang sangat memprihatinkan di masyarakat kita. Sikap sombong dan merasa lebih tinggi dari orang lain hanya karena perbedaan selera musik sungguh tidak dapat dibenarkan. Hal ini tidak hanya mencerminkan kedangkalan berpikir, tetapi juga menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap keberagaman budaya yang seharusnya menjadi kebanggaan bangsa.
ADVERTISEMENT
Musik Dangdut, yang seringkali menjadi sasaran cemoohan, sebenarnya memiliki nilai sejarah dan budaya yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Genre musik ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia selama puluhan tahun. Dangdut bukan sekadar hiburan, melainkan juga cerminan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah. Merendahkan Dangdut sama artinya dengan merendahkan jutaan penggemar setianya dan mengabaikan kekayaan budaya bangsa.
Sikap merendahkan selera musik orang lain juga menunjukkan ketidakdewasaan dalam berpikir dan berprilaku. Setiap individu latar belakang, pengalaman, dan preferensi yang berbeda-beda. Alih-alih menghakimi, kita seharusnya belajar untuk menghargai perbedaan tersebut. Keragaman selera musik seharusnya menjadi sarana untuk saling memahami dan memperkaya wawasan, bukan malah menjadi alat pemecah belah.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh lagi, perilaku merendahkan selera musik orang lain mencerminkan masalah yang lebih besar dalam masyarakat kita, yaitu elitisme dan snobisme. Orang-orang yang merasa dirinya lebih tinggi hanya karena menyukai genre musik tertentu sebenarnya menunjukkan ketidakamanan dan kebutuhan untuk memvalidasi diri dengan cara yang tidak sehat. Hal ini dapat berdampak negatif pada hubungan sosial dan menciptakan segregasi yang tidak perlu di masyarakat.
Sudah saatnya kita menyadari bahwa musik dalam bentuk apapun, adalah ekspresi seni yang memiliki nilai dan makna tersendiri. Tidak ada genre musik yang lebih tinggi atau lebih rendah. Setiap jenis musik memiliki penikmatnya sendiri dan berkontribusi pada kebudayaan kita. Daripada merendahkan selera musik orang lain, kita seharusnya belajar untuk lebih terbuka, toleran, dan menghargai keberagaman.
ADVERTISEMENT
Sebagai masyarakat yang beradab, kita perlu mempromosikan sikap saling menghormati dalam hal selera musik. Mari kita jadikan perbedaan selera sebagai peluang untuk belajar dan memperluas wawasan. Dengan begitu, kita tidak hanya akan menjadi pribadi yang lebih bijaksana, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif.
Akhirnya, penting bagi kita untuk selalu ingat bahwa musik adalah bahasa universal yang mempersatukan. Marilah kita menghentikan perilaku merendahkan selera musik orang lain dan mulai merayakan keberagaman yang ada. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan apresiatif terhadap semua bentuk ekspresi musikal.