Piknik Tipis-tipis Bersama Kelas Menulis

Rendi Eko Budi Setiawan
Anggota Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik/LHKP, PW Muhammadiyah Lampung
Konten dari Pengguna
18 Desember 2021 9:33 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rendi Eko Budi Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua pekan yang lewat, aku bersama dua belas temanku bergegas bertandang ke taman wisata Posong. Sejak pagi aku dan teman-teman tengah mempersiapkan peranti bekal perjalanan. Tepat saat matahari meninggalkan senja, aku dan teman-teman berangkat. Mobil kami mulai menembus keramaian kota Yogya
ADVERTISEMENT
Saat petang baru saja menguasai kota itu, perlahan kami mulai meninggalkan Yogya, membelah malam menuju arah utara. Aku duduk di kabin depan, tepat di samping kiri sopir. Selama perjalanan kadang kali saya membuka obrolan ringan dengan sopir, kadang kali juga ia menimpali. Aku juga sering memperhatikannya, matanya sedang awas dan Ia sedang konsentrasi dengan tugasnya.
Kami melewati Magelang sebelum tiba di taman wisata Posong yang berada di Temanggung. Waktu tempuh perjalanan memakan waktu tiga jam, yang membuat saya cukup sering membenahi posisi duduk. Udara dingin lama-lama terasa ketika kami telah memasuki
Temanggung dan dan mendekati lokasi tujuan. Jalan yang kami lewati berkelok dan menanjak, suasana semakin sunyi pekat, teman-teman di kabin belakang sedang terlelap.
Dokumen Pribadi
Aku membuka layar gawai, malam telah menunjukkan jam sepuluh, dan kami juga telah sampai di taman wisata Posong. udara dingin menyapa, menembus kulit. kami berada di ketinggian, dan leluasa memandang jauh kerlip cahaya di bawah. Teman-temanku sedang menyusun barang barang pribadi menyimpannya di tenda. Aku menyulut sebatang rokok meloloskan asap dan mencoba akrab dengan dingin walaupun sulit.
ADVERTISEMENT
Tidak lama, rasa lapar menguasai, dan aku menggumam apakah hanya aku yang merasakan itu. aku berharap tidak, dan benar, rasa laparku bersambut gayung. Teman-temanku mengeluarkan bekal. kami makan bersama, dan angin tetap berhembus, asap api unggun menguar, taman wisata Posong malam itu dingin sekali untuk kami.
***
Aku dan dua belas temanku terkumpul dalam Kelas Menulis. Kami adalah mahasiswa yang tergabung dalam satu kelas, untuk menempuh pendidikan pascasarjana. Kami belajar dan berjuang untuk menulis dan melakukan penelitian berbentuk artikel jurnal. dari itu grup Whatsapp kelas kami bernama: Kelas Menulis.
Kegiatan itu menjadi habitat sehari-hari kami, setidaknya hingga berhasil lulus nanti. Kadang kami juga merasa lelah, pikiran buntu dan habis ide. Bola mata terasa pegal saat berlawanan dengan jurnal jurnal rujukan. saat situasi begitu tengah menghampiri, kami mencari aktivitas untuk melepas penat.
ADVERTISEMENT
Mengunjungi warung kopi, menjajal kuliner, masak-masak, piknik hingga camping, semua itu kami lakukan sekadar untuk mencari suasana baru agar lebih siap dengan rutinitas rutin kami; kuliah.
***
Malam semakin larut kami masih terjaga, rasanya terlalu dini untuk bergegas masuk tenda dan tidur. Aku dan teman-teman melewati malam dengan bernyanyi temanku Cahyadi membawa gitar, syahdan malam itu aku dan teman-teman bernyanyi lagu-lagu yang kami hafal. jika ingatanku tak berkhianat kami membawakan sepuluh lagu saat itu. Nyala api unggun mulai larut, aku dan teman-teman dekat dengan api, mengambil rasa hangat. bercengkrama hingga rasa kantuk tiba. tiga jam lagi waktu subuh tiba, aku dan teman-teman membersihkan diri dan masuk tenda; kami tidur.
***
ADVERTISEMENT
Temanggung merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah, daerahnya berdataran tinggi, dan berbatasan dengan Semarang, Wonosobo dan Kendal. di sana banyak tanaman jenis tembakau tumbuh subur. Wisata Alam Posong yang kami kunjungi berada di lereng gunung sindoro, dan bagi kami yang ingin camping dan menikmati suasana ketinggian, Posong menjadi tujuan yang bisa diandalkan, tanpa mendaki gunung. Aku juga menggumam dalam hati, setiap orang yang datang dan camping di Posong, mungkin adalah mereka yang ingin menikmati suasana gunung tapi malas untuk mendaki. Dan tidak ada yang salah soal itu.
***
Wisata Posong di Pagi hari seperti memberikan udara yang berkualitas , dan aku yang memang sukar untuk bangun pagi, menanamkan niat untuk tersadar di pagi hari menghirup udara segar, memberikan ruang cahaya matahari untuk bersentuhan dengan kulit, juga menyaksikan matahari terbit perlahan.
ADVERTISEMENT
Tapi, pagi itu aku dan teman-teman menemui aral, saat itu cuaca mendung mengiringi pagi. Lantas, aku dan teman-teman menggunakan waktu pagi untuk berfoto bersama, hasil foto yang jumlahnya banyak itu, di hari yang akan datang dapat menjadi kenangan yang sentimentil sekaligus kolosal.
Rasa kenyang semalam hilang begitu saja di pagi itu, bekal semalam habis tanpa sisa, aku dan teman-teman membeli kudapan pagi. dan Posong mulai ramai pengunjung. Sebelum siang aku dan teman-teman telah siap untuk pulang. aku senang dan teman-teman senang. aku dan teman-teman menuju Yogya, dan siap menjalani rutinitas kembali.