Optimalisasi Peran Ayah Pada Masa Pandemi COVID-19

Rendy Hadi
ASN pada Kementerian Luar Negeri, Sesdilu 72
Konten dari Pengguna
22 Mei 2022 11:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rendy Hadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan. Makhluk tak kasat mata yang bernama Sars-Cov-2 tidak hanya telah berhasil merubah kebiasaan kita menjalankan keseharian tetapi juga mempengaruhi cara pandang kita terhadap kehidupan.
ADVERTISEMENT
Ketika berbicara tentang parenting atau pola asuh orang tua terhadap anak, kita seringkali menemukan bahwa riset atau ulasan yang ada lebih banyak membahas peran ibu dan hubungan ibu dengan anak. Pada masa pandemi COVID-19, tidak sedikit juga artikel yang mengulas tentang bagaimana ibu bekerja atau working mom menjalankan peran sebagai istri, ibu dan juga pekerja. Padahal, peran ayah dalam parenting tidak kalah pentingnya.
Dilansir dari situs Ditjen Pendidikan anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi seorang Ayah memiliki beberapa peran bagi kehidupan seorang anak yaitu sebagai pemecah masalah, sebagai teman bermain, sebagai pemandu prinsip, sebagai penyedia keperluan sumber daya utama keluarga, dan sebagai penyiap untuk anak menghadapi tantangan hidup.
ADVERTISEMENT
Sejak pemerintah Indonesia menetapkan COVID-19 sebagai bencana nasional pada 13 April 2020 lalu, Indonesia mulai beradaptasi memasuki era New Normal. Sebagai seorang ASN, penyesuaian yang terasa signifikan adalah pengaturan untuk bekerja dari rumah atau working from home (WFH). Terlepas dari dampak negatif COVID-19, bagi seorang ayah dari 2 anak balita yang sebelumnya menjalani kehidupan long distance marriage selama 3 tahun, pandemi COVID-19 adalah sebuah blessing in disguise.
Sebagai pasangan ASN yang sama-sama bekerja full-time, dengan adanya pengaturan WFH yang mengikuti ketentuan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah memberikan waktu yang lebih banyak bagi saya dan istri untuk terlibat dalam pengasuhan anak-anak. Tentunya ini adalah sesuatu yang patut disyukuri mengingat hal ini tidak dapat kami lakukan saat harus bekerja di kantor selama 5 hari dalam seminggu.
ADVERTISEMENT
Selama 2 tahun lebih pandemi COVID-19, saya menyadari bahwa upaya untuk keluar dari pandemi COVID-19 dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memperkuat ketahanan keluarga dengan optimalisasi peran ayah dalam parenting melalui manajemen waktu, learning to grow together dan edukasi terkait pandemi COVID-19.
Foto: freepik.com
Manajemen waktu
Seorang ASN dituntut untuk menerapkan core value BerAKHLAK untuk dapat mencapai performa kinerja terbaik. Working from home bukan berarti tidak bekerja. Oleh karena itu, manajemen waktu adalah kunci agar peran sebagai pegawai dan ayah dapat berjalan dengan baik. Gunakan waktu yang biasanya digunakan untuk perjalanan ke kantor dan istirahat siang untuk mendampingi anak bermain dan belajar.
Learning to Grow Together
Sebagai orang tua, kita harus mampu mendidik anak agar dapat tumbuh dengan karakter dan kapasitas terbaik dari potensi yang dimiliki oleh mereka. Sehingga juga perlu membekali diri dengan ilmu dan pengetahuan yang sesuai untuk dapat mengarahkan dan mendukung perkembangan anak dengan sebaik mungkin. Sebagai seorang Ayah pengetahuan mengenai pola asuh terhadap anak juga dapat ditingkatkan dengan adanya waktu lebih saat bekerja dari rumah untuk membaca buku dan mengikuti webinar parenting dan tumbuh kembang anak.
ADVERTISEMENT
Edukasi terkait pandemi COVID-19
Hidup pada masa pandemi COVID-19 tidak mudah bagi orang dewasa, apalagi bagi anak-anak. Penerapan protokol kesehatan yang ketat seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak diperlukan untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Oleh karena itu, edukasi kepada anak-anak tentang bahaya pandemi COVID-19 sangat penting agar mereka tidak tertular dan menularkan ke orang lain.
Keluarga memiliki peran penting dalam mengurangi penyebaran COVID-19 karena edukasi kepada anak-anak dimulai dari lingkungan keluarga. Ayah dan ibu memiliki peran yang sama pentingnya dalam parenting dan edukasi anak-anak. Dengan adanya sinergi antara peran ayah dan ibu diharapkan dapat memperkuat ketahanan keluarga Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19.