Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Cegah Anemia dan Stunting: Pentingnya Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri
28 Desember 2024 18:38 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Renita Septin Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Anemia adalah salah satu dari banyak masalah kesehatan yang dihadapi remaja putri Indonesia saat ini. Anemia di usia remaja berdampak pada kesehatan fisik seseorang, seperti rasa lemah, letih, lesu, lelah, dan lunglai (5L), dan juga dapat berdampak pada prestasi akademik dan kesehatan mereka dalam jangka waktu yang panjang. Untuk mengatasi hal ini, Dinas Kesehatan (DinKes) gencar mendorong program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk remaja putri.
ADVERTISEMENT
Kenapa Tablet Tambah Darah Dibutuhkan untuk Remaja Putri?
Remaja putri sedang mengalami fase pertumbuhan yang sangat cepat. Risiko anemia meningkat jika asupan gizi, terutama zat besi, kurang. Kondisi ini mengurangi daya tahan tubuh dan dapat berdampak serius di masa depan, seperti meningkatkan risiko melahirkan bayi stunting jika seorang wanita hamil dengan anemia.
Pentingnya Peran Kader Kesehatan Remaja (KKR)
Kader Kesehatan Remaja (KKR) adalah remaja sebaya yang telah dilatih untuk mengajarkan dan membantu teman-teman mereka menjalani pola hidup sehat, termasuk konsumsi TTD secara teratur. KKR berperan penting dalam menyukseskan program pemberian TTD.
Apa yang Dilakukan Kader Kesehatan Remaja (KKR)?
ADVERTISEMENT
1. Edukasi Sebaya. Kader Kesehatan Remaja (KKR) memberi tahu teman sebaya mengenai pentingnya TTD, risiko anemia, dan dampaknya terhadap kesehatan. Sebagai remaja, mereka dapat memberikan penjelasan lebih santai dan lebih mudah dipahami oleh teman-temannya.
2. Pendampingan Konsumsi TTD. Mereka memastikan bahwa teman-teman sebaya mengonsumsi TTD secara rutin, biasanya seminggu sekali pada hari Jumat.
3. Monitoring dan Evaluasi: Kader Kesehatan Remaja (KKR) bekerja sama dengan guru atau petugas kesehatan untuk melihat bagaimana pemberian TTD berdampak pada remaja di sekolah. Ini dilakukan untuk memastikan program berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang diinginkan.
Langkah untuk Mencegah Stunting Dimulai Sejak Remaja
Kesehatan remaja putri menjadi prioritas karena mereka adalah calon ibu di masa depan. Dengan tubuh yang sehat, asupan gizi yang cukup, dan bebas dari anemia, risiko melahirkan bayi stunting dapat diminimalkan. Ini bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga masyarakat, keluarga, dan institusi pendidikan.
Kesimpulan
Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) merupakan langkah yang tepat dan efektif guna mempersiapkan generasi sehat sejak dini. Dengan dukungan kader Kesehatan Remaja (KKR) dan partisipasi aktif dari remaja putri, angka anemia dan stunting di Indonesia diharapkan dapat terus menurun.
Remaja putri merupakan harapan masa depan dan kunci dalam menciptakan generasi berikutnya yang sehat dan kuat. Yuk, mulai dari sekarang, jadikan TTD sebagai bagian dari gaya hidup sehat remaja Indonesia!
ADVERTISEMENT
Renita Septin Hidayat, Mahasiswa S1 Kebidanan
Universitas Airlangga
Referensi:
Live Update