Konten dari Pengguna

Perjuangan Kaum Wanita

Reny Mega Hastuti
mahasiswa pendidikan sejarah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas jember . motto hidup Dream, Belive and Make A Happen
16 April 2022 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Reny Mega Hastuti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Gambar: Hasil Observasi 2020
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Gambar: Hasil Observasi 2020
ADVERTISEMENT
Sejarah wanita identik dengan kata Jawa "wani ditata" artinya orang yang bisa ditata. Dan dikaitkan berada di bawah kaki pria, wanita dianggap sebagai kaum yang lemah hanya bisa memasak dan melahirkan. Secara garis besar perempuan dijadikan sebagai alat untuk memenuhi nafsu, dan korban kekerasan seksual.
ADVERTISEMENT
Perkembangan sejarah menyebutkan bahwa perempuan juga mempunyai peran penting. Misalnya, R.A. Kartini mengajarkan perempuan untuk bersekolah, Dewi Sartika mendirikan sekolah perempuan, dan Fatmawati berperan dalam menjahit bendera Indonesia.
Seiring perkembangan zaman yang semakin canggih membuat perempuan dapat menghasilkan uang sendiri tanpa menggantungkan laki-laki. Mereka bisa bersekolah dan bekerja. Selain menjadi ibu rumah tangga juga menghasilkan uang sendiri dengan berjualan lewat media sosial dengan memanfaatkan media sosial untuk berbisnis.
Dalam dunia bisnis dan karier banyak sekali contoh wanita hebat terkenal. Misalnya, Sri Mulyani Menteri Keuangan, Retno Marsudi Menteri Luar Negeri, Megawati Soekarnoputri Presiden Indonesia perempuan pertama, dan Puan Maharani ketua DPR.
Perempuan muda seperti Putri Tanjung Staf Presiden termuda, Maudy Ayunda juru bicara Presiden G20, dan Angkie Yudistia Staf Presiden penyandang tunarungu. Sementara Bunda Maria Theresa Bojaxhiu dikenal sebagai wanita Katolik yang melayani kaum miskin.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan uraian di atas dapat menjadi bukti bahwa sebagai wanita tidak hanya melahirkan dan merawat anak. Wanita adalah makhluk hidup bermartabat besar.