Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Soegi Bornean, Band Unik dengan Nuansa Dua Budaya
7 Juli 2022 15:59 WIB
Tulisan dari Anggi Damayanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Zaman sekarang ini sudah banyak band-band baru yang bermunculan di Indonesia, namun pada umumnya band-band tersebut membawa genre musik berjenis pop dan rock, seperti band legendaris Dewa 19, Sheila on 7, Slank, Noah, dan masih banyak lagi. Aliran musik seperti itu, dinilai lebih menarik dan easy listening bagi kebanyakan orang sehingga tidak heran musik dengan genre ini banyak digandrungi oleh masyarakat dari berbagai kalangan usia. Di Indonesia sendiri, masih jarang band yang membawa genre musik yang unik dan berbeda, seperti halnya band asal Semarang yaitu Soegi Bornean. Soegi Bornean merupakan band beraliran musik folk pop yang mencampurkan nuansa budaya Jawa dan Kalimantan dalam lagu-lagunya. Nama “Soegi” sendiri diambil dari kata “Sugih” dalam bahasa Jawa yang berarti kaya. Sedangkan “Bornean” dipakai karena kecintaan setiap anggotanya terhadap tanah Borneo. Cukup menarik bukan? Soegi Bornean terkenal dengan lagu-lagunya yang unik. Setiap judul dan lirik lagu yang dituliskan mengandung makna kiasan yang indah dan mendalam, seperti yang terdapat dalam lagu-lagu hits mereka berjudul Semenjana, Asmalibrasi, Pijaraya, dan juga Saturnus.
ADVERTISEMENT
Bagaimana ya kira-kira, kalau nuansa budaya Jawa dan Kalimantan dipadupadankan dalam musik? Soegi Bornean, mungkin kalau dengar namanya banyak yang mengira band ini dari Kalimantan. Tapi bukan lho, band yang beraliran folk ini justru berasal dari Semarang.
Berawal dari teman nongkrong, band yang digawangi oleh Fanny Soegiarto (vokalis), Aditya Ilyas (gitaris), dan Damar Komar (gitaris) terbentuk. Dalam lagu yang dibuatnya, tak jarang band ini menggunkan kata diksi yang bermakna. Tidak lupa juga mereka memasukan kata-kata dalam Bahasa Jawa ke dalam lagunya. Contohnya dalam lagu yang berjudul "Asmalibrasi", Soegi Bornean menggunakan kata "Garwa pambage" untuk liriknya.
Dari segi konsep, Soegi Bornean ingin menonjolkan nuansa dua budaya dalam lagu yang dibawakannya. Penampilan di atas panggung dengan menggunakan kain etnik pun menambah kesan bahwa Soegi Bornean ingin menampilkan sisi nuansa Indonesia. Gaya yang mereka tampilkan ini menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri.
ADVERTISEMENT
Penampilan perdana Soegi Bornean, dilakukan di Universitas PGRI Semarang, pada tanggal 26 April 2019. Soegi Bornean, melanjutkan penampilannya dari panggung ke panggung. Yang awalnya hanya di Semarang, sekarang hingga ke seluruh penjuru Nusantara.
Soegi Bornean, merilis single perdananya pada Mei 2019 dengan judul "Saturnus". Awalnya, Soegi Bornean ragu akan bagaimana lagu ini dapat diterima oleh masyarakat, namun seiring berjalannya waktu, masyarakat justru banyak yang menikmati karya-karya dari Soegi Bornean. Pada November 2021, Soegi Bornean merilis single terbarunya berjudul "Samsara". Belum lama ini, tepatnya tanggal 3-10 Juni 2022, Soegi Bornean menggelar konser yang bertajuk "Atma Bersua".
Pada suatu kesempatan di Channel YouTube milik Vindes, Fiersa Besari, seorang musisi indie terkenal di Indonesia, menyinggung tentang eksistensi Soegi Bornean serta keunikan dari band ini. "Ada band baru yang gua suka banget, namanya Soegi Bornean, dia itu dari Semarang, itu karena alirannya unik. Bornean 'kan Borneo, tapi mereka band dari Semarang. "Jadi, kayak nyampurin nada-nada dari Kalimantan dan inilah, bagus", ungkap Fiersa Besari. Dari ungkapan tersebut, mengartikan bahwa Soegi Bornean memanglah band yang unik dan tidak menutup kemungkinan band ini akan lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Nah, itu tadi kisah dari band Soegi Bornean. Lagu-lagu yang easy listening dari Soegi Bornean telah berhasil memikat banyak orang untuk mendengarkannya.