Surat Terakhir Chester untuk Chris Cornell Sebelum Bunuh Diri

21 Juli 2017 10:07 WIB
ADVERTISEMENT
Chester Bennington, pentolan band Linkin Park, memutuskan bunuh diri di hari ulang tahun sahabatnya, mendiang Chris Cornell, Kamis (20/7). Bagi Chester, Cornell --yang juga tewas gantung diri-- adalah panutan dan inspirasi baginya bermusik.
ADVERTISEMENT
Cornell, vokalis band Soundgarden, ditemukan tewas dengan tali melilit di leher pada 18 Mei 2017 di kamar hotel MGM Grand di Detroit. Padahal sehari sebelumnya dia masih manggung dengan Soundgarden di Fox Theatre.
Chester dan Cornell adalah sahabat karib. Keduanya sempat tur bersama di akhir tahun 2000-an. Keduanya punya kesamaan, sama-sama membuat musik soal siksaan psikologi dan penderitaan.
Chester Bennington dan Chris Cornell (Foto: YouTube/SoundGardenVideos)
Saat pemakaman Cornell di bulan Mei, Chester memberikan penghormatan terakhir dengan bernyanyi lagu "Haleluya". Di Twitter, pria 41 tahun itu tidak mampu menyembunyikan kesedihannya atas kepergian Chris, dengan menuliskan: "Aku tidak bisa membayangkan dunia tanpa dirimu."
Kalimat itu tertuang dalam surat terakhir Chester untuk Cornell. Dua bulan kemudian, Chester mengikuti jejak sahabatnya dengan mati bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah terjemahan bebas isi surat Chester untuk Cornell:
"Aku bermimpi soal the Beatles tadi malam. Aku terbangun dengan lagu Rocky Racoon yang terngiang di kepala dan wajah resah istriku. Dia mengatakan seorang sahabatku berpulang. Kenangan tentangmu langsung membanjiri pikiranku, dan aku menangis.
Aku masih menangis, dengan kesedihan, sekaligus rasa syukur telah menjalani saat-saat berkesan denganmu dan keluargamu yang indah. Kau telah menginspirasiku dalam banyak cara yang kau sendiri tidak sadari. Bakatmu murni dan tidak tertandingi.
Suaramu adalah kebahagiaan dan kesedihan, kemarahan, pengampunan, cinta, dan sakit hati dibalut jadi satu. Memang seperti itulah kita. Kau membantuku memahaminya.
Saya baru melihat video kau bernyanyi 'A day in the life' oleh the Beatles dan teringat mimpiku. Saya berpikir kau mengucapkan selamat tinggal dengan caramu sendiri. Saya tidak bisa bayangkan dunia tanpamu di dalamnya. Saya mendoakan kau menemukan kedamaian di kehidupan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Cinta kuhaturkan untuk istri dan anak-anakmu, teman, dan keluargamu. Terima kasih telah memperkenan aku menjadi bagian dari hidupmu.
Dengan cinta.
Kawanmu,"
Kematian Chester di hari ulang tahun sahabatnya menurut para ahli adalah sebuah kelaziman. Julie Cerel, ahli di lembaga pencegah bunuh diri American Association of Suicidology, mengatakan biasanya hari peringatan, ulang tahun, dan liburan, bisa meningkatkan perasaan emosional bagi mereka yang kehilangan seorang yang dicintai.
Perasaan ini bisa berbahaya jika seseorang punya kecenderungan bunuh diri sebelumnya atau mengalami depresi. Chester sendiri secara terbuka pernah mengatakan bahwa dirinya adalah pecandu narkotika, depresi, dan ingin mengakhiri hidup.
"Sebuah Peringatan tahunan kembali mengingatkan kita akan seseorang yang tidak ada lagi. Hal ini berisiko bagi orang-orang yang merasa putus asa atau terluka," ujar Cerel dikutip dari situs Mashable.
ADVERTISEMENT
-----------
Jika Anda membutuhkan informasi terkait depresi atau ingin berbicara tentang isu kesehatan mental lainnya, Anda dapat menghubungi hotline bunuh diri yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dapat dihubungi di 500-454. Anda juga dapat menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri (email: [email protected], telepon: 021 9696 9293)