Konten dari Pengguna

Etika Bisnis Internasional: Pandangan yang Menyeluruh

Requela Owen Hutapea
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Mulawarman
24 September 2023 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Requela Owen Hutapea tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bisnis internasional merupakan bagian integral dari perekonomian global yang terus berkembang. Namun selain fokus pada pertumbuhan dan keuntungan, perusahaan transnasional juga harus memperhatikan aspek etika yang penting. Etika bisnis internasional mencakup berbagai masalah moral dan sosial yang mempengaruhi operasi bisnis di tingkat internasional. Dalam artikel ini kita akan mengeksplorasi berbagai aspek etika bisnis internasional dan mengapa hal tersebut menjadi semakin penting di era globalisasi.
ilustrasi Etika Bisnis Internasional foto : peggy and marco lachman-anke/pixabay
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi Etika Bisnis Internasional foto : peggy and marco lachman-anke/pixabay
Definisi "Etika Bisnis Internasional"
ADVERTISEMENT
Etika bisnis internasional merupakan pandangan mengenai apa yang benar atau salah dalam transaksi lintas batas negara, perdagangan internasional, investasi dan kerjasama internasional lainnya. Hal ini mencakup tanggung jawab perusahaan terhadap berbagai pemangku kepentingan seperti karyawan, pelanggan, komunitas lokal, dan lingkungan.
Tantangan utama dalam "Etika Bisnis Internasional"
1. Keberagaman Nilai Budaya
Salah satu tantangan terbesar etika bisnis internasional adalah perbedaan budaya dan nilai di berbagai negara. Seperti Apa yang dianggap etis di suatu tempat belum tentu dianggap etis di tempat lain. Perusahaan multinasional harus memahami dan menghormati keberagaman ini dalam praktik bisnis mereka.
2. Korupsi
Korupsi adalah masalah besar dalam bisnis internasional. Beberapa negara mungkin memiliki ttingkatingkat korupsi yang tinggi sementara negara lain berusaha memberantas korupsi. Perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa mereka tidak terlibat dalam korupsi dan mendorong transparansi.
ADVERTISEMENT
3. Hak Asasi Manusia
Perlindungan hak asasi manusia merupakan bagian penting dari etika bisnis internasional. Perusahaan harus memastikan bahwa mereka tidak terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia, termasuk dalam rantai pasokannya.
Studi Kasus "Etika Bisnis Internasional"
Studi Kasus: Etika Bisnis Internasional Selama Pandemi COVID-19 (Tahun 2020)
Pandemi COVID-19 yang dimulai pada tahun 2020 telah menciptakan tantangan besar bagi perusahaan multinasional di seluruh dunia. Selain risiko kesehatan, perusahaan juga menghadapi pertanyaan etika yang serius mengenai cara mereka merespons krisis ini. Pandemi COVID-19 adalah salah satu krisis kesehatan global terbesar dalam sejarah modern. Penyebaran virus yang cepat telah mendorong banyak negara mengambil tindakan drastis untuk membendung penyebarannya, seperti lockdown dan pembatasan perjalanan. Sehingga memberikan dampak besar pada perekonomian global yang mengakibatkan Banyak bisnis terpaksa tutup sementara, dan ada juga yang sementara berjuang untuk bertahan dalam situasi genting. Selama pandemi, kebutuhan dan prioritas masyarakat berubah dengan cepat. Permintaan terhadap beberapa produk dan jasa, seperti pelindung wajah dan peralatan medis, meningkat sementara permintaan terhadap barang-barang lainnya turun tajam.
ADVERTISEMENT
Berbagai Respon dari Perusahaan Internasional
1. Donasi dan Bantuan Medis
Beberapa perusahaan telah memutuskan untuk berpartisipasi dengan menyumbangkan peralatan medis, alat pelindung diri, dan dana untuk mengurangi dampak kesehatan dari pandemi ini.
2. Pemeliharaan tenaga kerja
Beberapa perusahaan mempertahankan komitmen mereka terhadap pekerja, membayar upah penuh meskipun ada gangguan, sementara yang lain melakukan pemotongan besar-besaran.
3. Kestabilan Harga
Beberapa perusahaan menerapkan penetapan harga yang tidak etis dengan menaikkan harga produk-produk yang sangat dibutuhkan selama pandemi, sementara perusahaan lainnya memilih untuk menjaga harga tetap stabil.
Studi kasus ini mencerminkan kompleksitas etika bisnis internasional selama krisis kesehatan global. Perusahaan yang memilih berperilaku etis dengan membantu masyarakat dan melindungi karyawannya akan mendapat dukungan positif. Di sisi lain, perusahaan yang mengeksploitasi situasi demi keuntungan finansial jangka pendek mendapat kritik tajam.
ADVERTISEMENT