Manajemen Pembelajaran Kelompok

RERIN MAULINDA
Dosen Sastra Indonesia Universitas Pamulang Dan Mahasiswa S3 Ilmu Keguruan Bahasa Universitas Padang
Konten dari Pengguna
10 Januari 2021 18:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari RERIN MAULINDA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Manajemen diartikan sebagai ilmu karena merupakan suatu bidang pengetahuan yang secara sistematis berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Belajar kelompok dilaksanakan dalam suatu proses kelompok. Para anggota kelompok saling berhubungan dan berpartisipasi, memberikan sumbangan untuk mencapai tujuan bersama. Proses kelompok memiliki karakteristik atau segi-segi relasi, interaksi, partisipasi, kontribusi, afeksi dan dinamika tiap individu berhubungan satu sama lain, setiap individu memberikan sumbangan pikiran, tiap individu saling mempengaruhi , tiap individu ikut aktif, tiap individu mendapat pembagian tugas , tiap individu mengembangkan sifat-sifat sosial-moral. Adapun jenis pembelajaran kelompok yang mudah digunakan adalah :
ADVERTISEMENT
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Dalam pembelajaran kooperatif akan tercipta sebuah interaksi yang lebih luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa (multi way traffic communication)
Pengelompokkan dalam pembelajaran koperatif dibagi tiga, yaitu berdasarkan minat dan bakat siswa; latar belakang kemampuan siswa; dan Memadukan minat, bakat dan latar belakang kemampuan yang dimiliki siswa. Adapun komponen dalam pembelajaran kopperatif terbagi menjadi dua, yaitu tugas kerja sama dan struktur insentif kerja sama.
Pembelajaran kooperatif dikatakan efektif dikarenakan adanya usaha bersama, pemerataan dalam mencapai hasil, belajar kerjsama dengan teman, adanya partisipasi secara aktif dan memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang ada dalam pembelajaran kooperatif ini.
ADVERTISEMENT
2. Model Pembelajaran Kolaboratif
Pembelajaran koperatif merupak Metode pengajaran informal dan belajar di mana siswa bergabung bersama-sama untuk tujuan pembelajaran tertentu lebih lanjut atau membuat proyek besar. Hal ini didasarkan pada gagasan bahwa belajar adalah tindakan sosial alami di mana peserta berbicara, berbagi, merencanakan bersama-sama atau menciptakan tujuan utama. Itu terjadi setiap kali siswa bekerja secara produktif bersama-sama, apakah mereka mempraktikkan dasar keterampilan atau memecahkan masalah yang kompleks
Titik Gallavan dan Juliano (2007) pembelajaran kolaboratif itu memungkinkan kebebasan dan kreativitas; fungsi grup dengan berbagai cara (Dan Kami telah dapat menghasilkan). Aktivitas kolaboratif didasarkan pada empat prinsip, yaitu pelajar atau siswa adalah fokus utama; Instruksi; Interaksi dan "melakukan" sangat penting; dan bekerja dalam grup adalah mode penting dari belajar; serta terstruktur untuk mengembangkan solusi masalah dunia nyata harus dimasukkan ke dalam belajar. Pembelajaran sejawat, atau instruksi sebaya, adalah jenis pembelajaran kolaboratif yang melibatkan siswa yang bekerja berpasangan atau kelompok kecil untuk membahas konsep, atau menemukan solusi untuk masalah. Ini sering terjadi pada sesi kelas setelah siswa diperkenalkan dengan materi kursus melalui bacaan atau video sebelum kelas, dan/atau melalui kuliah instruktur.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran kolaborasi dilakukan dengan adanya kerja sama dalam membangun dengan proses belajar bersama agar dapat mengubah serta berimprovisasi bersama dalam pembelajaran ini. Adapun ciri-ciri pembelajaran kolaboratif adalah melibatkan siswa dalam pertukaran gagasan dan informasi, adanya eksplorasi gagasan dengan mencoba berbagai pendekatan dalam mengerjakan tugas, serta menata ulang kurikulum dengan menyesuaikan suasana dan keadaan yang mendukung kerja kelompok sehingga terpecahkan masalah dan penyelesaian proyek.
Adapun teknik yang ada dalam pembelajaran kolaboratif adalah diskusi, pengajaran oleh teman, penyelesaian masalah, mengelola setiap informasi yang didapat dan menulis hasil pembelajaran. Selain itu tahap yang dilakukan dalam pembelajarn kolaboratif ini adalah melibatkan siswa untuk meningkatkan minat sambal menilai pemahamannya, sehingga mampu mengeksplor pengalaman belajar dengan berbagi dan saling berkomunikasi. Selain itu, memahami dengan jelas materi yang diberikan guru sehingga dapat mengembangkan di dunia nyata serta mengaplikasikan konsep untuk menyelesaikan permasalahan untuk mencapai evaluasi yang diingina, yaitu penguasaan konsep, keterampilan proses, aplikasi konsep, kreativitas dan sikap yang diharapkan dapat menghasilka Tindakan nyata.
ADVERTISEMENT
Adapun manfaat pembelajaran kolaboratif adalah, Development pemikiran tingkat yang lebih tinggi, komunikasi lisan, pemerintahan sendiri, dan keterampilan kepemimpinan; Promotion fakultas mahasiswa Interaksi; Increase dalam retensi siswa, harga diri dan tanggung jawab; Eksposure ke dan peningkatan pemahaman tentang beragam Perspektif.dan Parasi untuk sosial kehidupan nyata dan situasi ketenagakerjaan.