Usaha Ternak Cacing Tanah, Si menjijikan yang Potensial

Resiani Alifah
Seorang pengajar di pedalaman sumatera
Konten dari Pengguna
8 Februari 2018 6:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Resiani Alifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sedari dulu memang yang namanya cacing dipakai dalam penggunaan bahan baku obat dan kosmetik. Sebab, Cacing memiliki manfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya adalah typus. Hanya saja dalam penyediannya perusahaan kosmetik dan obat obatan masih mengandalkan pengepul cacing tanah yang mencari cacing di alam. Namun sering bertambahnya permintaan akan cacing sebagai bahan baku, pengepul agak kesulitan dalam menyediakanya. Terlebih dialam sudah sulit dicari. Akhirnya ada inisiatif untuk usaha ternak cacing tanah secara intensif.
ADVERTISEMENT
Adanya usaha budidaya cacing tanah, terutama lumbricus rubellus, perusahaan dengan mudah membeli cacing. Peluang usaha budidaya cacing meluas, tidak hanya pada sektor kesehatan dan kecantikan. Cacing bisa dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak unggas, ikan dan burung kicau. Dengan bgitu menjadikan ternak cacing tanah semakin menjanjikan untuk usaha kecil menengah.
Sekilas Tentang Ternak Cacing Tanah, Si menjijikan yang Potensial
Ya, kita mulai perkenalan mengenai cacing yang bisa dibudidayakan. Ada 3 jenis cacing tanah yang memiliki potensi menguntungkan, bahkan sampai pemasaran ekspor, yakni cacing lumbricus sp, cacing tiger dan cacing afrika. Namun kebanyakan peternakan cacing di Indonesia nemelihara jenis ternak cacing tanah lumbricus rubellus sp.
Ternak cacing adalah salah satu beternak yang paling mudah dan murah, namun menhasilkan banyak uang. Kita tahu bahwa hewan ini adalah jewan jenis pengurai, hewan kategori terendah dalam rantai makanan. Jadi, secara ekonomi, cacing memiliki persediaan bahan makanan yang banyak dan murah, karrna kotoran sapi pun diurai jadi makanannya. Artinya kita cukup meberikan pakan cacing berupa limbah organik yang ada, tidak harus beli.
Cacing tumbuh ditanah yg gembur, tanah yg mengandung unsur yang bisa diurai cacing. Jadi untuk media pertumbuhan cacing ini anda ga sulit, anda bisa menggunakan media dari tanah kotoran ternak dan sampah organik yang sudah terurai dengan baik. Kalau belum anda perlu melakukan fermentasi terhadap bahan yang akan digunakan. Anda pun bisa menggunakan sisa baglog jamur tiram. Bisa dikatakan usaha ternak cacing tanah sangat simpel.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan cacing
Cacing tumbuh sampai dewasa sampai 3 bulanan, artinya anda bisa panen dalam 3 bulan jika memeliki 1 siklus periode. Dalam 3 bulan trsebut cacing bosa berkwmbang biak 3 kali lipat dari bibit. Jika anda pelihara 100 kg maka akan dapat 300 kg.
Cacing dewasa bertelur sampai puluhan. Telur cacing ini disebut kokon. Anda bisa mwmbiarkan telur itu menetas dalam 10 hari atau anda bosa mengumpulkannya untuk sijual dengan harga 200 per butir. Setelah 10 hari kokon menetas jadilah anak cacing dan akan tumbuh dewasa dalam 2 bulan.
Harga cacing tanah per kg sangat variatif, tetapi umumnya mencapai kisaran 50-100 ribu per kg. 50 ribu dipeternak dan dipasaran sampai 100 ribu per kg. Menguntungkan bukan? Gak kalah deh sama harga cabe! Yuk dicoba usaha ternak cacing tanah, itung itung memanfaat lahan sempit dirumah
ADVERTISEMENT