Bekerja di Kos Milik Orang Lain Walau Memiliki Status Sebagai Ibu Kos

Raisha Salza
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
14 November 2022 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raisha Salza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tuminah sedang bekerja, Kamis (27/10/2022). Foto: Raisha Salza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tuminah sedang bekerja, Kamis (27/10/2022). Foto: Raisha Salza/kumparan
ADVERTISEMENT
Di saat orang lain memiliki status sebagai ibu kos, mereka hanya akan mengerjakan pekerjaan rumah dan memeriksa keadaan kosnya secara berkala. Berbeda dengan beliau yang memiliki status sebagai ibu kos namun memilih untuk bekerja. Beliau merupakan Tuminah (53), banyak perbedaan yang menjadikannya tidak seperti ibu kos pada umumnya. Salah satunya, beliau selalu berpenampilan sederhana dan perempuan ini tidak malu akan penampilannya di depan umum yang terpenting adalah kenyamanan.
ADVERTISEMENT
Tuminah bekerja di pagi hari, jam kerja yang dimulai dari 06.30 WIB sampai 10.00 WIB. Beliau bekerja dengan mengayuh sepeda dari rumahnya dikarenakan perempuan ini tidak bisa mengendarai sepeda motor. Bekerja dengan suasana hati yang baik membuat pekerjaan dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya kesalahan. Pada saat bekerja, perempuan ini selalu menyapa penghuni kos. Bukan hanya sekedar menyapa namun juga menanyakan kabar para penghuni kos. Beliau juga suka mengajak bicara penghuni kos dengan banyak cerita yang dimilikinya. Namun, jika pekerjaannya telah selesai dia akan merasa kesepian karena harus pulang ke rumahnya.
“Saya sudah memiliki kosan sejak tahun 2010 dan saya bekerja di kos ini sudah 6 tahun dari tahun 2017 hingga tahun 2022. Saya memilih bekerja daripada harus berdiam diri di rumah karena saya hanya memiliki anak laki-laki semata wayang yang sudah bekerja menjadikan saya merasa bosan dan kesepian jika harus berdiam diri di rumah. Saya berpikir kalau saya dapat bekerja, saya akan mengganti waktu kosong untuk mendapatkan uang sehingga saya bisa menambah penghasilan dan tabungan yang saya miliki dan saya bisa menghilangkan rasa bosan serta kesepian yang saya miliki,” ujar Tuminah.
ADVERTISEMENT
Perempuan ini menambahkan bahwa pekerjaan yang dilakukan tidaklah sulit seperti membalikkan telapak tangan dengan mudah. Pekerjaan yang dilakukannya hanya menyapu, mengepel, membersihkan kamar mandi, mengganti lampu, mengisi pulsa listrik, dan memasang gas. Dikarenakan hanya memiliki anak laki-laki semata wayang yang sibuk, menjadikan beliau merasa sangat senang apabila sedang bekerja. Karena dapat bertemu dengan anak-anak perempuan yang dapat diajak bicara, bercanda. Dia sangat senang di saat pergi bekerja, karena tidak akan merasa kesepian.
Beliau bukan hanya telah menjadi pekerja yang baik, namun beliau merupakan ibu kos yang baik. Kos yang dimilikinya merupakan kos khusus laki-laki, kos tersebut memiliki harga sewa yang terjangkau dibanding dengan kos lainnya, dan kos ini diperuntukkan untuk mahasiswa maupun pekerja. Biasanya ibu kos hanya datang menghampiri penghuninya untuk menagih uang sewa kos, jika uangnya sudah dibayar maka ibu kos langsung pergi. Jika belum bisa membayar, ibu kos akan memarahi penghuni kos dan ingin uang sewanya segera dibayarkan kalau tidak penghuni kos akan terancam untuk di usir.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan dirinya yang selalu menghampiri penghuni kos untuk mengajak bicara bahkan bercerita walau sambil menagih uang sewa di setiap bulannya. Namun, jika terdapat penghuni kos yang tidak bisa membayar uang sewa sesuai dengan tanggal yang ditentukan maka beliau dengan senang hati mengulurkan waktu sampai penghuni kos dapat membayar uang sewanya. Sehingga, para penghuni kosnya tidak berpindah-pindah tempat tinggal karena sudah merasa nyaman bukan hanya karena tempat yang mereka tinggali, namun karena memiliki ibu kos yang baik hati. Tuminah merupakan seorang pekerja sekaligus seorang ibu kos yang baik hati kepada siapa pun itu.