Vaksin Siap Atasi Pandemi COVID-19

Restri Yulia Ningrum
Prodi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
27 November 2020 10:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Restri Yulia Ningrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi vaksin COVID-19 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin COVID-19 Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
COVID-19 mengganas di seluruh penjuru dunia tidak terkecuali Indonesia. Virus ini memasuki tanah air sejak awal tahun 2020 mulanya hanya beberapa orang yang terpapar virus ini. Namun, virus ini menular tidak memandang siapa. Pembaruan data dari Satuan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 pada Rabu, (25/11/2020) mencatat kasus CIOVID-19 di Indonesia sebanyak 511.836 jiwa positif, 429.807 jiwa sembuh, dan 162.25 jiwa meninggal.
ADVERTISEMENT
Virus COVID-19 tidak akan hilang begitu saja dari muka bumi ini, tentulah dibutuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dari masyarakat dan ketahanan tubuh yang baik. Namun, masih ada saja masyarakat yang belum menerapkan pprotokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah. Sebagian masyarakat pedesaan beranggapan bahwa virus ini tidak ada dan menganggapnya hanya sebagai sebuah konspirasi.
Kurang kewaspadaan dan ketidakpatuhan itu yang membuat lonjakan kasus pada pertengahan tahun 2020. Kondisi ini juga diperparah dengan ketersediaan alat perawatan dan ruang untuk pasien COVID-19 yang terbatas.
Fokus pemerintah dikerahkan untuk menanggulangi pandemi ini. Pemerintah tak surutnya berusaha menyembuhkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat agar tidak tertular. Dikenal dengan istilah “Ingat Selalu Pesan Ibu” dengan 3M yaitu, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
ADVERTISEMENT
Upaya lainnya yang dilakukan pemerintah yaitu dengan diadakannya penyuntikan vaksin. Hal ini dianggap sebagai pencegahan yang tepat untuk menekan jumlah kasus COVID-19 yang selalu meningkat. Meninjau dari beberapa stasiun televisi swasta, bahwa para ahli luar maupun dalam negeri tengah gencar-gencarnya mencari vaksin dan obat penangkal COVID-19.
Bagaimana cara kerja vaksin?
Mengutip definisi vaksin menurut Nelson dalam bukunya berjudul “Ilmu Kesehatan Anak Esensial” bahwa vaksin merupakan suatu pencegahan penyakit dengan metode dilemahkannya bakteri yang dimasukkan ke dalam tubuh. Hal tersebut berfungsi untuk melawan penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Vaksin ini akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia untuk bertahan terhadap serangan patogen terutama virus atau bakteri.
Vaksin ini diperuntukan bagi orang sehat atau belum terpapar penyakit, dimana tubuh akan mengenali dan melawan bakteri pembawa penyakit sebelum jatuh sakit. Berbanding terbalik dengan orang yang telah terpapar virus, jika diberi vaksin justru akan semakin memperburuk kondisinya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana memulai penyuntikan vaksin COVID-19 pada akhir Bulan November mendatang. Dilansir dari suara.com pada Senin, (19/10/2020) Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengatakan bahwa perusahaan Biofarma China, Sinovac Biotech Ltd telah berkomitmen dengan pemerintah terkait vaksin COVID-19 yang dibanderol dengan kisaran harga Rp. 200.000 beliau menjelaskan telah melakukan serangkaian persiapan sebelum melakukan produksi vaksin setelah mendapat izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Sinovac dengan pemerintah juga berkomitmen untuk mendapatkan vaksin dalam waktu dekat ini. Ada 2 kali pengiriman, yaitu pada bulan November akan dikirimkan sebanyak 1,5 juta vaksin dan pada bulan Desember sebanyak 15 juta vaksin. “Sekitar 16 juta dosis sampai 17 juta dosis per bulan yang bisa diproduksi tergantung persediaan dari Sinovac." ujar Bambang. Di sisi lain, pemerintah pun mengembangkan vaksin dalam negeri yang dinamai “Vaksin Merah Putih.”
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Satuan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 pada Selasa, (20/10/2020) Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pemerintah sudah mempertimbangkan untuk melindungi seluruh masyarakat ketika menjawab pertanyaan perihal harga vaksin COVID-19.
Menurut Wien, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan karena kita belum tahu pasti berapa lama vaksin itu bekerja untuk menjaga kekebalan tubuh.
Vaksin ini berperan penting untuk menekan angka kematian pada masa pandemi ini. Prof. Wiku juga menjelaskan soal skema penyebaran vaksin prioritas pemberian vaksin COVID-19 kepada 160 juta penduduk pada tahun 2021. Penduduk prioritas tersebut adalah mereka yang dinilai memiliki kerentanan tinggi terpapar virus COVID-19, diantaranya tenaga medis, aparat hukum dan pelayanan publik, tenaga pendidik, dan tokoh agama.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, pemberian vaksin akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan vaksin, jumlah penduduk, dan wilayah beresiko. Namun, tidak menutup kemungkinan seiring berjalannya waktu pada tahun 2021 pemerintah menargetkan penyuntikan vaksin pada masyarakat luas dan berharap hal ini dapat efektif dalam menangani pandemi ini.
Sumber:
J. Marcdante, Karen, dkk. 2014. Ilmu Kesehatan Anak Essensial. Saunders Elsevier
Arista, Putu, dkk. 2018. Cara Kerja Vaksinasi pada Tubuh Manusia. Diakses pada laman http://publication.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/7274/6593
Satgas Penanganan Covid. 2020. Data Sebaran Covid-19 di Indonesia. Diakses pada laman https://covid19.go.id/