Konten dari Pengguna

Fuel Cell: Energi Masa Depan yang Ramah

Restu Rahmi Tazkiya
Mahasiswa Departemen Kimia, Universitas Andalas
16 Oktober 2024 12:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Restu Rahmi Tazkiya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar mobil berteknologi hydrogen fuel cell. Sumber : Canva
zoom-in-whitePerbesar
Gambar mobil berteknologi hydrogen fuel cell. Sumber : Canva
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya energi ramah lingkungan, teknologi fuel cell atau sel bahan bakar semakin dilirik sebagai alternatif masa depan. Fuel cell memanfaatkan prinsip elektrokimia untuk menghasilkan listrik dengan emisi yang sangat rendah. Teknologi ini dianggap mampu menggantikan bahan bakar fosil, yang semakin terbatas dan berkontribusi pada perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Fuel Cell?
Fuel cell adalah perangkat elektrokimia yang mengubah energi kimia dari bahan bakar (biasanya hidrogen, H₂) menjadi energi listrik melalui reaksi redoks. Di dalam fuel cell, tidak terjadi pembakaran seperti pada mesin konvensional, melainkan reaksi kimia langsung antara bahan bakar dan oksigen (O₂) dari udara. Proses ini menghasilkan energi dengan emisi minimal, di mana satu-satunya produk sampingnya adalah air (H₂O).
Bagaimana Prinsip Kerja Fuel Cell?
Prinsip kerja fuel cell mirip dengan baterai yang didasarkan pada reaksi kimia sederhana antara hidrogen dan oksigen.
Gambar prinsip kerja fuel cell. Sumber : Renewable and Sustainable Energy Reviews
Prosesnya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Proses ini terus berjalan selama ada suplai hidrogen dan oksigen, menghasilkan listrik dan hanya air sebagai produk sampingnya.
Peluang Fuel Cell sebagai Energi Masa Depan
Teknologi fuel cell memiliki potensi yang besar untuk digunakan dalam berbagai sektor, termasuk transportasi, industri, dan pembangkit listrik. Sebagai contoh, kendaraan berbahan bakar hidrogen dengan fuel cell telah menunjukkan efisiensi yang lebih tinggi daripada mesin pembakaran internal tradisional. Dengan penggunaan hidrogen (H₂) sebagai bahan bakar, kendaraan ini menghasilkan nol emisi karbon, hanya air sebagai hasil akhir reaksi kimia.
Selain transportasi, fuel cell juga dapat digunakan untuk menghasilkan listrik di lokasi-lokasi terpencil atau di fasilitas industri besar yang membutuhkan pasokan energi yang andal dan bersih. Di masa depan, fuel cell diharapkan menjadi komponen penting dalam transisi menuju energi terbarukan, bersamaan dengan tenaga surya dan angin, yang juga dapat digunakan untuk memproduksi hidrogen secara berkelanjutan melalui proses elektrolisis.
ADVERTISEMENT
Kelebihan Fuel Cell
Ramah Lingkungan: Menghasilkan air sebagai satu-satunya produk samping, tanpa emisi gas rumah kaca.
Efisiensi Energi Tinggi: Konversi energi kimia menjadi listrik jauh lebih efisien daripada pembangkit listrik konvensional yang mengandalkan mesin pembakaran internal.
Pengisian Cepat: Kendaraan berbahan bakar hidrogen dapat diisi ulang dalam beberapa menit, berbeda dengan waktu pengisian baterai kendaraan listrik yang memakan waktu lebih lama.
Beragam Aplikasi: Fuel cell dapat digunakan di berbagai sektor, mulai dari kendaraan, rumah tangga, hingga pembangkit listrik skala besar.
Kekurangan Fuell Cell
Biaya Tinggi: Produksi hidrogen murni dan pengembangan infrastruktur fuel cell saat ini masih mahal. Meskipun biaya ini terus menurun, teknologi ini belum sepenuhnya kompetitif dengan energi fosil.
Infrastruktur Terbatas: Penyebaran stasiun pengisian hidrogen masih terbatas, sehingga menghambat adopsi teknologi fuel cell, terutama dalam sektor transportasi.
ADVERTISEMENT
Keamanan Hidrogen: Hidrogen sangat mudah terbakar, sehingga penyimpanan dan distribusi memerlukan sistem keamanan yang ketat.
Sumber Hidrogen: Sebagian besar hidrogen saat ini dihasilkan dari proses steam methane reforming, yang menggunakan bahan bakar fosil dan menghasilkan emisi karbon. Upaya untuk memproduksi hidrogen secara berkelanjutan dari elektrolisis air menggunakan energi terbarukan masih dalam tahap pengembangan.
Kesimpulan
Teknologi fuel cell menawarkan solusi yang menjanjikan untuk kebutuhan energi bersih di masa depan. Dengan prinsip kimia yang efisien dan ramah lingkungan, fuel cell dapat menjadi alternatif yang sangat menarik dibandingkan pembangkit listrik berbasis fosil. Namun, tantangan seperti biaya tinggi dan infrastruktur yang belum memadai masih harus diatasi. Meskipun demikian, peluang untuk memperluas penggunaan fuel cell dalam skala global sangat besar, terutama dengan peningkatan teknologi yang terus berlanjut.
ADVERTISEMENT