Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Menilik Laju Deforestasi Indonesia: Salah Satu Penyebab Isu Lingkungan Global
30 Desember 2021 18:21 WIB
Tulisan dari RETNADHIEAS AZZAH RIEFTIANI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Isu lingkungan global mulai muncul dalam beberapa dekade belakangan ini. Adanya kesadaran manusia akan lingkungan yang telah rusak membuat isu ini perlahan-lahan mulai mencuat ke permukaan. Salah satu isu lingkungan paling penting adalah pemanasan global yang timbul dari efek rumah kaca dan meningkatnya gas-gas rumah kaca di atmosfer sehingga menyebabkan temperatur permukaan bumi menjadi lebih panas. Selain itu, faktor pemicu lain penyebab terjadinya pemanasan global ialah adanya krisis deforestasi hutan.
ADVERTISEMENT
Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki banyak sekali manfaat dan juga keanekaragaman biologi, binatang dan tumbuhan yang tersebar di setiap wilayahnya. Selain itu, hutan juga menjadi salah satu komponen penting dari suatu negara dalam lini kehidupan, baik dari sektor ekonomi, budaya, sosial maupun lingkungan. Hutan menjadi pondasi paling kuat untuk menjaga ekosistem dan menopang elemen kehidupan di bumi. Hutan juga bermanfaat sebagai penyedia air bersih, mencegah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor hingga bermanfaat sebagai pencegah pencemaran udara dan mengendalikan suhu. Menilik dari kondisi geografis Indonesia, yang mana berada di garis khatulistiwa, menjadikan Indonesia salah satu kawasan dunia yang memiliki banyak hutan tropis dan tersebar di seluruh wilayahnya. Pada tahun 2013, Indonesia sempat menduduki peringkat ketiga pemilik hutan terluas versi data Forest Watch Indonesia (FWI). (Itsmeg, 2020).
ADVERTISEMENT
Buku rekor dunia Guinness edisi 2008 telah mendata bahwa Indonesia tercatat sebagai negara dengan keadaan hutannya yang paling cepat mengalami kerusakan. Menurut Greenspace, 76% hingga 80% penyebab terjadinya deforestasi hutan Indonesia ialah karena tingginya angka pembalakan liar, kebakaran hutan dan penebangan ilegal dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Deforestasi hutan Indonesia dapat terkirakan sebesar 1,8 juta hektar per tahun antara tahun 2000 hingga 2005. Tingkat kerusakan ini sebesar 2% setiap tahunnya atau setara dengan 51 kilometer persegi per hari. Padahal Indonesia memiliki luas hutan sebesar 120,35 juta hektar dari wilayah seluas 1.919.440 kilometer persegi. (Arif, 2016.).
Di Indonesia, deforestasi hutan terjadi karena adanya program-program pembangunan seperti pembukaan hutan untuk lahan pemukiman dan pertanian di area transmigrasi. Selain itu, banyak juga pengalihan fungsi untuk lahan industri dan pertambangan yang akhirnya memicu konflik antara masyarakat dan pengusaha maupun pengusaha dan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang penyelamatan lingkungan. Ini merupakan salah satu indikasi dari tingginya kerusakan hutan di Indonesia yang akhirnya mengancam seluruh makhluk hidup dan ekosistem yang tumbuh dan hidup di dalamnya. (Wahyuni & Suranto, 2021.)
ADVERTISEMENT
Deforestasi dan pemanasan global juga berdampak pada berbagai sektor di Indonesia, salah satunya adalah sektor perekonomian. Indonesia akan mengalami banyak kerugian jika laju deforestasi hutan meningkat karena dengan semakin tingginya deforestasi hutan yang terjadi, maka semakin tinggi pula perubahan iklim akibat dari pemanasan global. Hal ini akan memicu rusaknya struktur dari tata kelola ekonomi indonesia. Bukan hanya itu, masyarakat juga akan merasakan dampak negatif seperti kehilangan pekerjaan, rumah, sandang, pangan bahkan nyawa.
Lebih lanjut, dengan terjadinya penebangan dan kebakaran hutan yang terus menerus maka ekosistem yang telah tumbuh dan hidup di dalam hutan juga akan terdampak. Padahal hutan adalah rumah bagi jutaan spesies rimba yang menggantungkan hidupnya baik secara fisik maupun spiritual. Bukan hanya itu, hutan juga menjadi tempat tumbuhnya ratusan tanaman ataupun binatang yang berragam jenisnya.
ADVERTISEMENT
Dengan melihat banyaknya deforestasi hutan Indonesia, permasalahan ini telah dianggap sebagai masalah global karena Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang emisi besar terhadap perubahan iklim dunia. Pemerintah Indonesia harus mengambil langkah lebih berani agar dapat menanggulangi kerusakan ini. Melansir dari laporan Mahadi (2021) yang menyebutkan bahwa Indonesia telah mengambil langkah dalam menghentikan laju deforestasi sebagai upaya untuk mengatasi perubahan iklim dunia. Pemerintah melakukan tahapan melalui pelembagaan moratorium pembukaan hutan primer, restorasi fungsi ekosistem hutan serta adanya pengelolaan hutan secara berkelanjutan. Bersamaan dengan itu, peran masyarakat juga penting dalam mengatasi deforestasi hutan ini dengan melaksanakan program perhutanan sosial. Jika program tersebut dapat terlaksana dan masyarakat baik pemerintah daerah, para penanggung jawab sektor swasta hingga masyarakat adat mematuhi aturannya maka akan semakin memperkuat implementasi dalam pengelolaan hutan secara lestari.
ADVERTISEMENT
Indonesia juga telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% secara mandiri atau sekitar 41% dengan bantuan internasional pada tahun 2030 nanti. Imanta Ginting selaku Sekjen Jokowi Centre memaparkan terkait komitmen pemerintah dalam pengarusutamaan perubahan iklim sangat jelas dan terukur. Presiden Joko Widodo juga sempat memaparkan bahwa Indonesia telah mengadopsi strategi jangka panjang rendah karbon dan ketahanan iklim 2050 serta membuat roadmap secara detail untuk mencapai target net zero emission pada 2060. Wujud nyata rencana yang Indonesia bangun membuat negara-negara lain memandang serius terkait pengarusutamaan perubahan iklim ini. Ditambah pula dengan integrasi peran antara pemerintah Indonesia, pelaku usaha, masyarakat sekitar dan akademisi adalah kunci dalam mengejar target yang telah Indonesia tentukan.
ADVERTISEMENT
Dari pemaparan diatas dapat penulis simpulkan bahwa laju deforestasi Indonesia akan menurun jika semua pihak dapat berperan aktif dan selaras dalam melakukan upaya-upaya untuk mengurangi kerusakan ini. Pemerintah harus lebih tanggap dalam mencari akar permasalahan ini karena jika Indonesia tidak dapat menemukan akar permasalahannya maka segala upaya ataupun tindakan penyelamatan hutan dan kelestarian alam tidak akan efektif. Berbagai sektor di Indonesia juga harus saling bahu-membahu dalam upaya mengurangi terjadinya deforestasi ini. Bersamaan dengan itu, seluruh elemen masyarakat pun harus semakin peduli dan sadar tentang bahaya yang akan terjadi akibat dari tingginya deforestasi hutan Indonesia.
Daftar Pustaka:
Arif, A. (2016, JUNI 1). ANALISIS YURIDIS PENGRUSAKAN HUTAN (DEFORESTASI) DAN DEGRADASI HUTAN TERHADAP LINGKUNGAN, 3(1), 35.
ADVERTISEMENT
Itsmeg. (2020, November 21). Menilai Kelayakan Hutan Indonesia Sebagai Paru-Paru Dunia - ITS News. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Retrieved December 30, 2021.
Mahadi, T. (2021, November 4). Begini komitmen pemerintah untuk mengatasi deforestasi - Page 2. nasional kontan.
Wahyuni, H., & Suranto. (2021). Dampak Deforestasi Hutan Skala Besar terhadap pemanasan Global di Indonesia, 6(1).