Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Makna Filosofis Di Balik Songket Bungo Cino Kota Palembang
9 November 2023 18:22 WIB
Tulisan dari Retno Kaldianus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Songket Bungo Cino di Kota Palembang merupakan warisan budaya yang tak ternilai harganya. Kain ini di kaitkan dengan sejarah dan budaya kota palembang serta mengandung makna filosofis yang mendalam, dimana kita akan menjelajahi makna simbolisme yang menghiasi setiap rajutan kain Songket.
ADVERTISEMENT
Songket Bungo Cino mempunyai akar yang kuat dalam sejarah kota palembang nama “ Bungo Cino “ sendiri memiliki arti khusus, dimana bungo berarti Bunga dan Cino berasal dari bahasa Cina yang berarti emas. Penggunaan benang emas pada songket bungo cino mencerminkan kekayaan dan kemewahan. Kain ini pertama kali diciptakan sebagai simbol status sosial yang tinggi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya palembang.

Sejarah songket bungo cino dapat ditelusuri hingga abad ke-13, ketika kerajaan melayu di pulau sumatera mulai mengembangkan seni tenun songket. Pengaruh dari india, tiongkok, dan persia juga turut mempengaruhi perkembangan songket ini. Namun, songket bungo cino memiliki ciri khas yang membedakannya dari songket lainnya. Motif yang di gunakan dalam songket bungo cino terinspirasi dari alam sekitar dan budaya setempat.
ADVERTISEMENT
Misalnya pola melati yang melambangkan keindahan dan kesucian, sedangkan pola mawar melambangkan kebebasan dan keindahan alam. Penggunaan warna-warna cerah dan kontras juga menjadi ciri khas songket bungo cino misalnya warna merah, kuning, hijau, dan lainnya mewakili berbagai nilai,seperti keberanian, kebangsawanan, dan kesuburan.
Pembuatan Songket Bungo Cino memerlukan kesabaran dan keterampilan yang tinggi, prosesnya dimulai dengan menenun benang emas atau perak menggunakan alat tenun tradisional. Prosess pewarnaanya seringkali menggunakan bahan-bahan alami seperti daun mengkudu atau kulit kayu.
Secara fisik, Songket Palembang Bungo Cino terbuat dari benang emas dan perak yang dianyam dengan tekni khusus. Namun, lebih dari sekedar kain berhias, Songket ini menyampaikan pesan penting tentang kehidupan dan nilai-nilai budaya palembang. Kain ini banyak di gunakan dalam upacara adat, pernikahan, festival budaya dan acara penting lainnya di kota palembang. Kita sebagai generasi mudah harus melestarikan warisan budaya yang kaya dan menghidupkan kembali tradisi yang paling penting.
ADVERTISEMENT
Songket Bungo Cino Kota Palembang adalah bukti nyata kekayaan budaya dan warisan Kota Palembang yang mempesona. Dalam setiap rajutan kain ini, tersimpan makna filosofis yang mendalam, mengingatkan kita pada nilai-nilai seperti persatuan, perdamaian dan keberanian. Sebagai simbol kemewahan dan kebanggaan, Songket Bungo Cino terus memancarkan keindahan dan kekayaan dan budaya di setiap rajutan benangnya.
Makna filosofis yang terkandung dalam Songket Palembang Bungo Cino salah satunya adalah keindahan dan keselarasan, mulai pada pola yang rumit dan simetris, Songket ini mengajarkan kita pentingnya menemukan keseimbangan dalam hidup. Setiap motif dan warna yang digunakan memiliki makna tersendiri, menunjukkan betapa kompleksnya kehidupan dan bagaimana kita harus menghargai setiap detailnya.