Jalan Panjang Dukuh Kemuning untuk Bersinar dan Meraih Bintang

Retno Kusumawardani
Ibu rumah tangga, blogger dan konten kreator.
Konten dari Pengguna
26 Desember 2022 18:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Retno Kusumawardani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pohon jati di tepian Telaga Kemuning. Sumber : Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pohon jati di tepian Telaga Kemuning. Sumber : Pixabay
ADVERTISEMENT
Jika kita mendengar kata Gunung Kidul pasti yang terbayangkan adalah wilayah yang kering dan tandus. Tak heran memang jika memori itu masih melekat pada benak kita semua. Karena memang wilayah Gunung Kidul berada di selatan pegunungan kapur yang membuat daerah ini langganan kekeringan kala musim kemarau tiba.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan Dukuh Kemuning yang berada di Desa Bunder Kecamatan Patuk, Gunung Kidul. Kawasan Bukit Kemuning dan sekitarnya adalah kawasan gersang yang selalu menderita kekurangan air saat musim kemarau. Tanah yang kurang subur membuat pertanian pun kurang berkembang di daerah ini, akibatnya banyak pula warganya yang memilih merantau.
Untuk mengatasi kekeringan, Pemerintah daerah turut mengupayakan agar masyarakat terhindar dari bencana ini. Bersama dengan mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata sekitar tahun 1980, bak penampungan air pun dibangun untuk menampung air hujan. Bak berukuran 2 meter x 1,5 meter dibangun di rumah warga. Pada saat hujan turun, otomatis air hujan dari talang air akan ditampung dalam bak tersebut. Air dari penampungan inilah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, jumlah itu belumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, apalagi jika kemarau panjang. Jika itu terjadi, warga harus berjalan 1,5 hingga 2 kilometer jauhnya untuk mendapatkan air bersih.
Tak terbayangkan untuk mendapatkan air yang merupakan kebutuhan utama harus menempuh jarak sejauh itu. Dan dengan sumber daya yang ada, air yang diperoleh pun semampunya. Cara ini dilakukan untuk mendapatkan air secara gratis. Kalaupun beli juga ada yang menyediakan namun dengan harga yang cukup mahal.

Cerita sejarah membawa berkah

Sebenarnya, Dukuh Kuning memiliki telaga yang sudah ada semenjak tahun 1775. Telaga ini dibangun oleh Mbah Resowijoyo yang merupakan pendiri Dukuh Kemuning. Menurut sejarah, telaga itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan air warga Dukuh Kemuning. Seiring berjalannya waktu, telaga itu menghilang karena tidak pernah dimanfaatkan oleh warga. Keberadaannya nyaris terlupakan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan sejarah itulah kemudian sebuah telaga dibangun kembali oleh warga setempat bersama pemerintah daerah. Lokasinya tak berjauhan dengan lokasi telaga sebelumnya. Setelah satu tahun masa pembangunan, barulah warga Kemuning merasakan kembali manfaat dari Telaga Dukuh Kemuning itu.
Beruntung lokasi telaga berdekatan dengan area Perhutani dan Hutan Wanagama, Desa Bunder sehingga dikelilingi oleh pohon-pohon besar. Hal inilah yang membuat telaga sedalam 3 meter ini tak pernah susut airnya. Warga pun dengan sukacita memanfaatkan air telaga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun, lokasi telaga yang jauh dari permukiman, dengan medan yang naik turun membuat warga tidak bisa memanfaatkannya dengan efektif. Akhirnya pada tahun 2004 dibangunlah sumur bor yang dananya berasal dari patungan warga yang saat itu merantau dan sedang pulang kampung. Sejak saat itulah kebutuhan air warga Dukuh Kemuning dapat tercukupi. Ditambah lagi program pemerintah melalui Sistem Penyediaan Air Minum (S P A M) pada tahun 2016 membuat Dukuh Kemuning tidak pernah mengalami kekurangan air lagi.
ADVERTISEMENT

Memanen air di Kemuning

Telaga Kemuning yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan warga Dukuh Kemuning dalam melawan kekeringan tidak dilupakan begitu saja. Warga menjaga dan menghidupkan telaga Kemuning dengan menanam berbagai pohon di sekitar telaga.
Cara ini ditempuh agar telaga mampu menyimpan persediaan air dan berhasil dalam memanen air hujan. Aneka jenis pohon yang dapat menyimpan air ditanam di sekitar telaga antara lain pohon jati, gayam, belibis dan beringin. Dan untuk mengenang nilai sejarah dari telaga itu sendiri, tak lupa warga juga menanam pohon kemuning.
Pada saat bunga kemuning mekar akan mengeluarkan bau yang harum, terutama di pagi dan sore hari. Nilai sejarah dan ciri khas inilah yang akan dilestarikan oleh warga, selain menjaga keberadaan Telaga Kemuning itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Berkat usaha yang tak kenal lelah untuk menjaga telaga dan terlepas dari bencana kekeringan, membuat Dukuh Kemuning diikutsertakan dalam program Kampung Berseri Astra.
Pada tahun 2013, Astra menanam kurang lebih 10.000 bibit pohon jati di sekitar Telaga Kemuning. Diharapkan sumber air di Telaga Kemuning akan terus terjaga hingga anak cucu kelak.

Wisata telaga Kemuning

Saat ini Telaga Kemuning yang gersang telah menjelma sebagai tempat yang hijau dan sejuk. Di telaga nan indah ini wisatawan dapat melakukan kegiatan memancing, naik perahu, berenang dan dapat mengabadikan kenangan berlatar pemandangan telaga nan asri. Fasilitas yang tersedia pun cukup lengkap antara lain kamar mandi, musala, pendapa, warung makan dan lain sebagainya. Hal ini membuat pengunjung yang datang ke wisata Telaga Kemuning ini makin banyak dan betah menghabiskan waktu di sana.
ADVERTISEMENT
Melihat potensi yang ada, wisata pun makin dikembangkan dengan menghadirkan paket wisata yang digabungkan dengan potensi lainnya yang ada misalnya kesenian dan budaya, maupun jelajah alam.
Perkembangan wisata Telaga Kemuning juga menghidupkan sektor lainnya. Diantaranya oleh-oleh khas yang diproduksi sendiri oleh ibu-ibu warga Dukuh Kemuning. Oleh-oleh itu berupa makanan antara lain jenang piter, banana roll, lempeng singkong dan gaplek geprek.
Tungku masak. Sumber : Pixabay
Ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok ini memproduksi oleh-oleh ini disela-sela kegiatan mereka sebagai ibu rumah tangga dan petani. Dengan demikian tidak mengganggu kegiatan utama mereka. Namun demikian karena merasakan hasilnya, maka dengan semangat mereka melakukannya. Termasuk terus berusaha dalam meningkatkan kualitas produksi dengan mengikuti berbagai pelatihan dan pembinaan oleh dinas terkait.
ADVERTISEMENT

Kemuning bersinar dan meraih bintang

Kegigihan warga ini membuahkan hasil, dengan terpilihnya Dukuh Kemuning sebagai salah satu Kampung Berseri Astra dan masuk kategori bintang tiga dalam waktu tiga tahun.
Bukan perkara yang mudah untuk mencapainya karena dibutuhkan kerja keras, konsistensi dan kerja sama dari seluruh warga. Namun demikian, Dukuh Kemuning masih memiliki kesempatan besar untuk naik ke bintang selanjutnya.
Dukuh Kemuning akan makin dikenal masyarakat jika pengelola terus melakukan upaya mengembangkan daerah wisata yang berpotensi ini. Saat ini wisata keluarga menjadi salah satu lokasi wisata yang digemari. Tak ada salahnya jika menggandeng investor atau bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk menambah wahana di area Telaga Kemuning.
Salah satu wisata yang seakan tidak ada matinya baik di musim liburan atau di luar musim liburan adalah kolam renang untuk anak. Wahana kolam renang akan selalu ramai bahkan di hari-hari biasa. Karena anak-anak tak akan pernah bosan jika di ajak berenang.
ADVERTISEMENT
Atau melalui kreativitas pengelola yang sudah mengenal warganya, bisa melihat peluang yang tepat agar kawasan Telaga Kemuning lebih banyak mendatangkan pengunjung.
Jika jumlah pengunjung makin bertambah maka akan bertambah ke sektor lainnya. Misalnya saja makin banyaknya warung makan yang bisa berkembang menjadi pusat jajanan serba ada.
Demikian juga dengan kelompok ibu-ibu yang memproduksi makanan khas akan makin disibukkan oleh bertambah banyaknya pesanan. Bukan tidak mungkin, produksi makanan khas yang selama ini dilakukan sebagai pengisi waktu akan berubah ke arah yang lebih serius dan menghasilkan pundi pundi uang yang lebih banyak.
Apalagi pada zaman sekarang ini media sosial sangat memengaruhi perilaku penggunanya. Dengan sentuhan-sentuhan cantik melalui promosi di media sosial, maka Telaga Kemuning akan lebih cepat terkenal dan menjadi tujuan wisata yang utama.
ADVERTISEMENT
Yang tidak kalah penting, membuat satu ciri khas yang hanya bisa ditemukan di area Telaga Kemuning saja dan tidak ditemukan di daerah lain. Karena hal itu akan menjadi daya tarik yang tidak ada duanya.
Dibutuhkan juga keterlibatan para pemuda daerah. Karena biasanya dari para pemuda-lah ide-ide segar itu bermunculan. Jika ide itu mendapat perhatian maka para pemuda juga akan semangat untuk membangun daerahnya. Dengan demikian mereka tidak perlu lagi pergi merantau untuk mendapatkan kesejahteraan hidup.
Lambat laun dari tepi Telaga Kemuning ini akan muncul berbagai Usaha Kecil Menengah yang baru yang siap bersaing.
Dibutuhkan tekad yang kuat dan kemauan tinggi untuk mencapai target yang telah ditentukan. Sehingga dapat mewujudkan wilayah Telaga Kemuning yang bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga kualitas masyarakat pun meningkat.
ADVERTISEMENT
Selamat berjuang Kemuning. Selamat meraih Bintang
Sumber : Buku KBA-DSA