Konten dari Pengguna

Perjalanan JNE Ketika Pandemi Hingga Pasca Pandemi COVID-19

Retno Puspitasary
Saya beraktivitas sebagai pengajar matematika dan fisika. Sejak tahun 2017, saya telah menulis 153 karya tulis berupa feature, berita dan artikel di website www.sekolahrelawan.com, e-buletin clean act, e-majalah flp edisi Maret 2023, Novel SHARQIA
20 Mei 2023 21:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Retno Puspitasary tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Retno Puspitasary (instagram Retno : https://instagram.com/retnopuspitasary)
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Retno Puspitasary (instagram Retno : https://instagram.com/retnopuspitasary)
ADVERTISEMENT
Dikutip dari news.detik.com, Sabtu (6/5/2023), Organisasi Kesehatan Dunia atau Wordl Health Organization (WHO) telah mencabut status darurat COVID-19 pada Jumat (5/5/2023) melalui siaran pers yang disampaikan oleh Tedros Adhanom Ghebreyesus, “oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan COVID-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global”.
ADVERTISEMENT
Tentunya Anda masih teringat dengan hantaman gelombang virus ini pada tahun 2020 silam, yang memberikan dampak terhadap sektor pariwisata, ekonomi kreatif, industri, pendidikan, transportasi, kesehatan, dan lainnya. Bahkan, penyebaran virus yang begitu cepat menyebabkan pemerintah merespon dengan memberikan tiga strategi pada awal munculnya virus ini di Indonesia, diantaranya:
1. Membatasi penyebaran virus corona lewat kebijakan PSBB
2. Memperkuat fasilitas dan pelayanan kesehatan untuk menghadapi pandemik
3. Meredam dampak ekonomi yang diakibatkan karena aktivitas ekonomi yang melambat dengan memperkuat jaringan pengamanan sosial dan dukungan fiscal terhadap dunia usaha dan UMKM yang terdampak.
Dua dari tiga strategi tersebut, tentu saja membuat para pelaku usaha UMKM dan perusahaan tumbang. Bahkan, sebagiannya tidak kuat mengeluarkan anggaran untuk operasional dan membayar karyawannya. Menurut data statistik yang diperolah dari Bank Indonesia menyebutkan sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemik Covid-19 dan menewaskan lebih dari 6,9 juta orang di berbagai negara.
ADVERTISEMENT
Sebuah kata bernama “dirumahkan” pun menjadi sebuah kata yang menjadi familiar bagi sebagian orang. Bagaimana tidak, Anda yang terbiasa untuk berinteraksi di luar ruang, lalu dipaksa untuk menyelamatkan semua orang dengan cara berdiam di rumah.. Namun, siapa sangka di tengah badai Covid-19, berdasarkan data Bank Indonesia bisnis ekspedisi dan transaksi e-commerce di Indonesia pada semester 1 2021 justru tumbuh pesat sebesar 63,4 persen secara year on year menjadi 186,7 triliun.
Data yang diperoleh dari Bank Indonesia tersebut pun, seolah menjadi sebuah bukti bahwa jasa ekspedisi turut berperan dalam membantu Indonesia bangkit bersama di tengah pandemik Covid-19. Salah satu konsumen JNE yang turut terbantu dengan hadirnya jasa ekspedisi adalah Resa, menurutnya,“pada masa pandemik sekitar Juni – Juli 2021 justru saya mengalami peningkatan penjualan online, hingga mencapai 100 – 200 pesanan untuk pembelian pasta gigi herbal,” ucapnya melalui telpon pada 27 Maret 2023. Sebuah angka pemesanan yang menakjubkan di tengah Covid-19. Ia pun juga menambahkan, peran jasa pengiriman barang salah satunya JNE sangat membantu dalam pengiriman pesanan tersebut di tengah tingginya lonjakan Covid-19 pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Lalu, apakah para pahlawan pengantar tersebut memiliki tubuh seperti baja yang kebal dengan virus ketika menyampaikan amanah tersebut?
Tentu saja tidak. Mereka juga memiliki tubuh yang rentan untuk terpapar Covid-19 selama pelaksanaan tugas. Namun, meskipun jumlah customer meningkat dan banyak karyawan yang terpapar, mereka pun memiliki hak yang sama untuk beristirahat dan isolasi mandiri. Bahkan menurut Risda selaku Staf HRD JNE,” kalau dari perusahaan sendiri, apabila ada yang terkena Covid dan isolasi mandiri, disiapin dan dikirimkan vitamin ke rumah karyawan”. Ia juga menambahkan apabila dari karyawan banyak yang isolasi mandiri dan membutuhkan SDM dengan sifat high season, perusahaan akan menghired freelance.
JNE bukan hanya turut membantu dalam pergerakan ekonomi para UMKM. Tetapi ia juga turut membantu dalam mengurangi angka pengangguran di tengah Covid-19 dan tingginya angka pemutusan hubungan kerja oleh sebagian perusahaan yang tumbang, akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Rasa syukur yang luar biasa disampaikan oleh salah satu karyawan JNE ketika pandemik terjadi,” buat aku mungkin yang paling disyukuri dari JNE selama pandemik ini adalah di saat banyak perusahaan yang mengurangi karyawannya atau pun ada yang pemotongan gaji selama WFH, tapi JNE nggak. Alhamdulilla selama 3 tahun ini bisa dibilang hidup masih cukup stabil,” ungkap Risda selaku Staf HRD JNE melalui pesan Whatsappnya.
ADVERTISEMENT
Kini, usai membantu masyarakat bangkit bersama di tengah COVID-19, dilansir dari jneonline.com Senin (02/05/2023), Menurut Syaiful, selaku Kepala Cabang JNE Labuan Bajo, JNE Labuan Bajo akan turut berperan dalam KTT ASEAN yang akan dilaksanakan di Labuan Bajo, “dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo, maka perputaran ekonomi dan daya beli masyarakat juga ikut meningkat. Pada titik itu, barang masuk dan barang keluar dari dan tujuan Flores akan meningkat disitulah JNE bisa mengambil peran dalam menangani pendistribusian barang,” ujar Syaiful, saat berbicara dengan JNEWS, Kamis (27/4/2023).
Indonesia yang kembali di dapuk kelima kalinya dalam keketuan KTT ASEAN, tentunya sangat membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mensukseskan acara tersebut, salah satunya oleh JNE yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pendistribusian barang. Bahkan, tidak hanya untuk wilayah di Labuan Bajo atau Flores, melainkan untuk seluruh Indonesia dalam pengiriman barang kepada para pimpinan negara yang hadir dalam KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo.
ADVERTISEMENT
Dari beragam situasi yang terjadi hampir tiga tahun ini, kita semakin dapat merefleksikan diri. Bahwa, jasa pendistribusian barang, tidak hanya memberikan pelayanan berupa pengantaran kebutuhan orang lain saja. Namun, juga telah banyak mengantarkan cinta ketika tangan yang tak mampu tiba ke kampung halaman saat Covid-19 terjadi, membantu para UMKM untuk bangkit bersama di tengah pembatasan sosial, turun serta dalam membuka lapangan pekerjaan baru, membantu bagi para pejuang nafkah yang kehilangan pekerjaanya, hingga menjembatani hubungan para petinggi negara untuk hubungan diplomatis.
Di usia JNE yang ke-32 tahun ini, tentunya telah banyak memberikan kebahagiaan bagi banyak orang. Tak hanya itu, usia yang ke 32 tahun ini, juga telah melewati beragam kisah bersama jutaan orang di dalamnya baik suka maupun duka. Terimakasih kepada jasa pendistribusian barang, terimakasih JNE. #JNEBangkitBersama, #JNE32Tahun, #jnecontentcompetition2023, #ConnectingHappiness.
ADVERTISEMENT
(Retno Puspitasary)