Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kalkulator Pajak, Solusi Menghitung Pajak Tanpa Ribet
18 Januari 2024 16:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Retno Yuliastuti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) secara konsisten terus meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak. Baru-baru ini DJP menambahkan fitur kalkulator pajak untuk memudahkan Wajib Pajak dalam menghitung pajak.
ADVERTISEMENT
Kompleksitas penghitungan pajak merupakan kerumitan yang dialami Wajib Pajak dalam memahami peraturan perpajakan yang dijumpai dalam undang-undang perpajakan dan peraturan pelaksanannya. Terlebih dipengujung tahun 2023 diundangkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2023 tentang Tarif Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, atau Kegiatan Wajib Pajak Orang Pribadi. Dalam aturan tersebut terdapat perubahan cara penghitungan PPh Pasal 21 yaitu penerapan tarif efektif (TER) dengan variasi kategori dan tarif dari 0% s.d. 34%.
Kalkulator Pajak
Kalkulator pajak adalah alat yang digunakan untuk menghitung pajak penghasilan (PPh) yang harus dibayar oleh wajib pajak. Kalkulator pajak dilengkapi dengan fitur-fitur yang memungkinkan pengguna untuk memasukkan data-data terkait jenis penghasilan dan tanggungan keluarga atau yang lebih familiar dengan istilah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Dengan memasukkan data-data tersebut, kalkulator pajak akan menghitung jumlah PPh yang harus dibayar oleh wajib pajak.
ADVERTISEMENT
Terdapat dua jenis metode penghitungan pajak PPh Pasal 21 yang umum digunakan di Indonesia, yaitu penghitungan pajak secara gross up dan non gross up. Penghitungan pajak secara gross up menggunakan metode pemotongan pajak di mana perusahaan memberikan tunjangan pajak yang jumlahnya sama besar dengan jumlah pajak yang dipotong dari karyawan. Sedangkan penghitungan pajak non gross up menggunakan metode pemotongan pajak di mana karyawan menanggung sendiri jumlah pajak penghasilannya.
Kalkulator pajak yang disediakan DJP memfasilitasi penghitungan PPh Pasal 21 baik secara gross up maupun tidak. Selain itu dalam web https://kalkulator.pajak.go.id/ juga menyediakan penghitungan jenis pajak lainnya seperti PPh Pasal 23, PPh Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal 22, PPh Pasal 15, PPh Badan, PPN dan PPnBM.
ADVERTISEMENT
Cara menggunakan kalkulator pajak cukup mudah. Pengguna hanya perlu memasukkan data-data yang diperlukan pada kolom yang tersedia. Setelah itu, kalkulator pajak akan menghitung jumlah PPh, PPN atau PPnBM yang terutang.
Berikut adalah langkah-langkah menggunakan kalkulator pajak:
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan kalkulator pajak:
ADVERTISEMENT
Kalkulator pajak dapat digunakan oleh siapa saja, baik karyawan maupun wajib pajak lainnya. Kalkulator pajak dapat membantu memudahkan wajib pajak dalam menghitung pajak yang harus dibayarnya dan mengurangi kesalahan dalam perhitungan pajak.