Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Konvergensi Media di Era Digital
23 Agustus 2022 20:20 WIB
Tulisan dari Retno Ayuningrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kehadiran media baru (new media) di Indonesia menjadi penanda masuknya era digital. Arus teknologi yang semakin berkembang, membuat media konvensional, seperti media cetak harus beradaptasi agar mempertahankan eksistensinya. Media cetak akan mati jika masih tetap bertahan dengan cara konvensional dan tidak mau beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
ADVERTISEMENT
Keunggulan media online yang mengakses informasi dengan mudah dan cepat membuat semakin banyak diminati dan menjadi pilihan bagi sebagain besar masyarakat Indonesia. Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sebanyak 210,03 juta pengguna internet di tanah air pada tahun 2021-2022. Jumlah ini meningkat sebesar 6,78% dibandingkan sebelumnya yang sebanyak 196,7 juta orang.
Lahirnya media-media online ini dinilai menjadi penyebab gugurnya media cetak dalam beberapa tahun terakhir. Dilansir dari thedisplay.net, sepanjang tahun 2017-2019, terdapat 12 media cetak yang berhenti terbit, seperti Rolling Stone Indonesia, Majalah HAI, Esquire Indonesia, sampai Tabloid Bola & Vaganza. Pada awal Januari 2021, koran Harian Indo Pos dan Koran Tempo mengumumkan berhenti terbit dan menambah daftar panjang media cetak yang tutup usia di Indonesia. Berbeda dengan Koran Tempo yang beralih ke digital, Harian Indo Pos berhenti terbit selamanya. Fenomena ambruknya media cetak diawali dari media-media cetak di Amerika Serikat dan Eropa sekitar 10 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam Tantangan Media Massa Dalam Menghadapi Era Disrupsi Teknologi Informasi (Reza Ade Putra, 2019) pendapat Robert G. Pickard, professor bidang ekonomi media dan manajemen sekaligus peneliti senior Reutres Institute, University of Oxford, tantangan terbesar yang dihadapi oleh pengusaha media cetak yaitu bagaimana menjadikan teknologi digital sebagai cara baru dalam mengoperasikan bisnis serta menjadi peluang untuk berkembang.
Salah satu langkah strategis yang bisa dilakukan media cetak untuk beradaptasi adalah dikonvergensikan menjadi satu akses. Seperti Harian Kompas untuk menjaga eksistensi dan stabilitasnya melakukan ekspansi ke digital dengan meluncurkan Kompas.com, aplikasi Kompas.id yang tersedia untuk ponsel, dan menerbitkan koran elektronik epaper.kompas.id. Hasilnya, sekitar 500 ribu eksemplar perhari dan menjadi salah satu koran ternama di dunia.
ADVERTISEMENT
Kemudahan dan kecepatan informasi ini membuat siapapun bisa mengaksesnya, termasuk menjadi seorang subjek (pelaku/pembuat). Akhirnya, informasi yang beredar di internet kerap menjadi bahan dan sumber berita. Sayangnya, hal ini dilakukan tanpa konfirmasi dan verifikasi. Akibatnya, muncullah banyak berita yang tidak akurat dan berita hoaks atau berita bohong.
Baik media cetak ataupun media online mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keduanya bisa berjalan saling beriringan dan melengkapi. Media online bisa menjadi partner dalam menyampaikan informasi dengan waktu yang singkat dan bisa tersebar secara luas. Untuk dapat bertahan, tentunya harus menjaga kredabilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap media tersebut. Baik media cetak maupun media online mempunyai kunci keberhasilan yang sama , yaitu akurasi, penulisan yang baik, dan dorongan berinovasi.
ADVERTISEMENT
Retno Ayuningrum
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 14:45 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini