Konten dari Pengguna

Perbedaan Gaya Komunikasi Acha dan Iqbal dalam Film MARIPOSA (2020)

Revalia febrianti
Mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 di Universitas Pembangunan Jaya
19 Oktober 2024 12:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Revalia febrianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Film "Mariposa" yang disutradarai oleh Fajar Bustomi menyoroti dinamika hubungan antara dua karakter utama, Acha dan Iqbal, dengan gaya komunikasi yang sangat berbeda. Analisis ini akan membahas bagaimana masing-masing karakter menyampaikan perasaan mereka dan bagaimana perbedaan ini mempengaruhi hubungan mereka.
ADVERTISEMENT
Acha, yang diperankan oleh Adhisty Zara, memiliki gaya komunikasi yang terbuka dan asertif. Ia tidak ragu untuk menyatakan perasaannya secara langsung. Contohnya, ketika Acha meminta nomor telepon Iqbal, ia melakukannya dengan percaya diri tanpa merasa takut akan penolakan. Ini mencerminkan sikapnya yang percaya diri dan ketidakpeduliannya terhadap pendapat orang lain, termasuk sahabatnya, Amanda.
Acha juga menunjukkan ketegasan dalam berkomunikasi. Meskipun Iqbal awalnya bersikap cuek, Acha terus berusaha mendekatinya. Sikap ini menunjukkan bahwa ia tidak takut menghadapi tantangan dalam mengejar cintanya. Konflik sering muncul karena pendekatannya yang agresif, tetapi ini juga menjadi titik balik bagi keduanya untuk lebih memahami satu sama lain.
Sebaliknya, Iqbal, yang diperankan oleh Angga Yunanda, cenderung menggunakan gaya komunikasi yang tertutup dan defensif. Ia sering diam dan tidak merespons secara langsung terhadap Acha. Misalnya, saat Acha mengajaknya duduk di mobil, Iqbal menolak tanpa memberikan alasan yang jelas. Penolakan ini mencerminkan batasan personal yang kuat dan kesulitan Iqbal dalam membuka diri kepada orang lain.
ADVERTISEMENT
Iqbal juga menunjukkan sikap dingin dan kadang-kadang kasar terhadap Acha, seperti ketika ia menyebut Acha sebagai "perempuan murahan." Ini menandakan bahwa ia memiliki mekanisme pertahanan yang kuat akibat tekanan dari lingkungan sekitarnya, terutama dari tuntutan ayahnya untuk berprestasi. Meskipun demikian, Iqbal bukanlah karakter yang sepenuhnya acuh; ia hanya membutuhkan waktu untuk memproses perasaannya.
Perbedaan gaya komunikasi antara Acha dan Iqbal sering menyebabkan konflik. Acha yang agresif sering kali mendapatkan reaksi lambat dari Iqbal. Namun, seiring berjalannya cerita, mereka mulai beradaptasi satu sama lain. Misalnya, saat Acha berusaha keras untuk mendapatkan nomor telepon Iqbal, ia akhirnya mulai merespons dengan cara yang lebih positif.
Film ini menunjukkan bahwa meskipun perbedaan dapat menyebabkan kesalahpahaman, hal tersebut juga bisa menjadi kesempatan untuk belajar tentang satu sama lain. Dengan saling menghargai cara masing-masing berkomunikasi, hubungan mereka dapat berkembang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Gaya komunikasi Acha yang terbuka dan asertif kontras dengan gaya Iqbal yang tertutup dan defensif. Meskipun perbedaan ini sering menimbulkan konflik, film "Mariposa" mengajarkan bahwa perbedaan tersebut dapat menjadi jembatan untuk memahami satu sama lain lebih baik. Dalam konteks hubungan remaja, film ini menggambarkan pentingnya komunikasi yang efektif dalam membangun hubungan yang sehat.