Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Sehat Mental, Sehat Finansial
10 November 2022 20:34 WIB
Tulisan dari REVANDA PUTRI ANDITA UINJKT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Sumber: Canva](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01ghgn3eewg4jvpr7xc0ggzd3b.jpg)
ADVERTISEMENT
Semangat gen z dalam mengangkat isu kesehatan mental sangatlah menggebu- gebu. Maka dari itu, kesehatan mental adalah isu yang hangat dan sangat menarik perhatian masyarakat sekitar. Kondisi mental sendiri memiliki arti yaitu kondisi seseorang merasakan kesejahteraan pada dirinya sendiri seperti sadar jika dirinya memiliki potensi dan dapat mengatasi masalah atau tekanan hidup di berbagai situasi. Sedangkan, sehat finansial memiliki arti yaitu kondisi seseorang dalam menyeimbangkan finansialnya seperti kebutuhan saat ini dan kebutuhan di masa depan, serta dapat mempersiapkan dana darurat-nya. (Admin Kemkes, 2022)
ADVERTISEMENT
Kesehatan finansial dapat mempengaruhi kesehatan mental sebagai contoh orang yang gila bekerja tidak mendapat istirahat yang cukup dan pikirannya hanya terus memikirkan tentang pekerjaanya. Mereka semata-mata tidak hanya menyukai pekerjaannya namun karena tuntutan finansial yang banyak, seperti tagihan, cicilan, ataupun lifestyle. Seseorang yang tidak dapat menyeimbangkan finansialnya tidak akan merasakan mental yang sejahtera karena selalu menghadapi kecemasan, stres, dan trauma. Seperti kasus seseorang terlilit hutang atau yang ramai diperbincangkan belakangan ini yaitu pinjaman online. Saat seseorang tidak dapat membayar tagihan atau pinjamannya maka dia akan dikejar kejar oleh debt collector. Dimana situasi tersebut sangat mencekik seseorang dalam menjalankan hidupnya. Mereka tidak bisa hidup normal dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar tetapi mereka harus hidup bersembunyi seperti tikus yang malang.
ADVERTISEMENT
Jika seseorang harus hidup bersembunyi terus menerus dan tidak bersosialisasi apakah mereka bisa hidup dengan tenang? tentu tidak, apalagi manusia adalah makhluk sosial yang hidupnya berhubungan dengan manusia lain. Perilaku tersebut akan membuat seseorang resah dan memilih untuk bunuh diri. Banyak sekali kasus bunuh diri terhadap masalah finansial. Untuk itu kita harus selalu menjaga kesehatan finansial kita.
Jika masalah finansial sudah terpenuhi maka kesehatan mental pun akan datang dengan sendirinya. Memang tidak mudah bagi kita untuk mengatur finansial namun alangkah baiknya kita menjaga kesehatan kita baik secara finansial maupun mental. Mengatur finansial bisa dilakukan dengan cara membuat rancangan pengeluaran saat awal bulan/ saat mendapatkan uang (budgeting), menggunakan uang dengan sebaik-baiknya seperti membeli kebutuhan sehari-hari dan menahan dirinya untuk mengeluarkan uangnya untuk hal yang tidak berguna, menulis laporan keuangan tiap bulan. Dari situ kita bisa melihat dimana letak uang kita dibutuhkan lebih banyak (evaluasi). Yang terakhir kita harus mempunyai dana darurat, lebih baiknya jika kita mempunyai investasi untuk masa depan kita karena kita tidak tau apa yang akan terjadi di masa depan. Lebih baik mencegah dari pada mengobati.
ADVERTISEMENT
DAFTAR PUSTAKA
Admin Kemkes, A. K. (2022). Mengenal Pentingnya Kesehatan Mental Pada Remaja. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/362/mengenal-pentingnya-kesehatan-mental-pada-remaja