Konten dari Pengguna

Menanggapi Dampak Wabah Virus Corona Terhadap Sektor Perdagangan di Indonesia

Revanis Rahmadani
Mahasiswa FH Universitas Ahmad Dahlan
1 Januari 2021 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Revanis Rahmadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Yuksinau.id
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Yuksinau.id
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dari luar (Internasional), Contohnya adalah China. China adalah mitra dagang utama Indonesia dan negara asal impor dan tujuan ekspor nonmigas terbesar Indonesia, jika ekonomi China mengalami perlambatan, tentu saja hal itu juga akan berdampak pada perekonomian di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang dikeluarkan BPS, ekspor nonmigas pada Januari 2020 mengalami penurunan jika dibandingkan Desember 2019. Penurunan ini terjadi ke sebagian besar negara tujuan utama, salah satunya yaitu China yang mencapai USD211,9 juta atau turun 9,15%. Sedangkan nilai impor nonmigas pada Januari 2020 juga ikut menurun. Total nilai impor nonmigas selama Januari 2020 sebesar USD9.670 juta atau turun sebesar USD313,5 juta atau turun 3,14% dibandingkan Desember 2019.
Wabah virus corona di China tentu juga akan berdampak pada perdagangan pertanian dan juga dalam bidang pangan di Indonesia. Seperti dari sisi impor, Indonesia memiliki ketergantungan bawang putih dari China. Jika pengimporan bawang putih dari China mengalami penurunan, tentu harga pasaran dari bawang putih juga akan naik di Indonesia, dan menimbulkan kelangkaan terhadap barang tersebut.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu untuk menanggapi segala hal yang kemungkinan  akan terjadi nantinya pada perekonomian di Indonesia, diharapkan pemerintah untuk mendorong masyarakat agar  segera meningkatkan produksi domestik (dalam negeri) dan memanfaatkan semua lahan yang ada untuk dijadikan tempat yang berpeluang membantu perekonomian di Indonesia.