10 Novel Detektif Terbaik Agatha Christie

Review Sinema
Mengulas apa pun yang bisa diulas
Konten dari Pengguna
23 November 2017 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Review Sinema tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Murder on The Orient Express baru saja rilis pertengahan bulan ini. Penayangannya di Indonesia tinggal menghitung hari.
ADVERTISEMENT
Film yang juga dibintangi oleh Daisy Ridley (Star Wars Episode VII) ini sebenarnya diadaptasi dari novel karya Agatha Christie yang berjudul sama. Pada tahun 1974, Sidney Lumet juga sudah pernah mengadaptasi novel serupa menjadi film.
Beberapa novel Agatha Christie. (Foto: Dok. Twitter @agathachristie)
Agatha Christie dianggap sebagai ratu cerita detektif. Total terdapat 80 novel cerita detektif, yang dominan dengan tokoh utama Hercule Poirot, seorang detektif cerdas berkebangsaan Belgia. Berikut adalah 10 novel Agatha Christie terbaik.
1. 10 Anak Negro (And Then There Were None)
Novel ini berkisah tentang 10 orang yang diundang ke sebuah pulau oleh seorang misterius bernama U.N. Owen. Namun, N.U. Owen tidak pernah datang, sementara satu per satu dari mereka tewas di pulau itu. Sebuah pembunuhan berantai yang sempurna.
ADVERTISEMENT
Menariknya, novel ini adalah novel detektif tanpa detektif. Maksudnya, novel ini tidak menampilkan tokoh detektif sebagai tokoh sentral yang akan memecahkan kasus ini. Novel ini menghadirkan twist ending yang sangat mengejutkan.
2. Pembunuhan di Orient Express (Murder on Orient Express)
Kereta Orient Express yang ditumpangi Hercule Poirot terhenti karena tumpukan salju di daerah Balkan. Pagi harinya, seorang penumpang ditemukan tewas di salah satu gerbong kereta.
Dengan tidak adanya jejak kaki di tumpukan salju, artinya si pembunuh masih berada di dalam kereta. Namun, setiap penumpang memiliki alibinya masing-masing. Kamu pasti akan terkejut dengan pembunuhnya!
3. Tirai (Curtain)
Karya terakhir Agatha Christie sekaligus kasus terakhir Hercule Poirot. Sang detektif legendaris kali ini harus menghadapi seorang "pembunuh" yang memanfaatkan psikologis orang lain untuk membunuh orang lain.
ADVERTISEMENT
Rumit, bukan? Di tengah ketidakberdayaan Hercule atas fisiknya yang mulai menua, dia harus bergerak cepat untuk menangkap “si pembunuh”. Masalahnya lagi, “si pembunuh” ini tidak bisa disentuh hukum. Bagaimana Poirot menangani ini semua?
4. Pembunuh atas Roger Ackroyd (Murder of Roger Ackroyd)
Novel ini termasuk dalam karya awal Agatha Christie. Juga menjadi salah satu novel Agatha Christie yang terkenal karena endingnya. Unik, sekaligus kontroversial.
Semua berawal ketika Dokter James Sheppard menerima kabar bahwa temannya, Roger Ackroyd, meninggal dunia. Sesampainya di sana, seisi rumah kaget karena tidak ada yang menelepon demikian. Mereka pun menuju ruangan Roger Ackroyd, yang kemudian ditemukan sudah meninggal dunia. Apa yang sebenarnya terjadi?
5. Pembunuhan di Malam Natal (Hercule Poirot Christmas)
ADVERTISEMENT
Sebuah keluarga besar berkumpul pada malam Natal. Namun, tiba-tiba pembunuhan terjadi. Simeon Lee tewas. Anak-anaknya melihat begitu banyak darah di tempat tewasnya Lee.
Rencana yang brilian. Namun, siapa yang tega melakukannya? Pelakunya sungguh tak terduga. Karena tidak akan ada yang mencurigainya, kecuali Hercule Poirot.
6. Mengungkit Pembunuhan (Five Little Pigs)
Poirot diminta untuk menyelidiki kasus pembunuhan yang terjadi 17 tahun silam. Pembunuhan tersebut melibatkan seorang ibu yang dianggap sebagai pelaku pembunuhan. Clara, sang putri, hanya ingin kebenaran atas apa yang sebenarnya terjadi kala itu. Demi masa depan dan pernikahannya.
Lewat penuturan lima orang yang terlibat saat itu, Poirot mampu mengungkap apa yang sebenarnya terjadi 17 tahun silam.
7. Pembunuhan ABC (The ABC Murders)
ADVERTISEMENT
Novel yang (mungkin) terinspirasi dari pembunuh berantai legendaris, Jack the Ripper ini mengisahkan tentang hal serupa. Sang pembunuh menantang Hercule Poirot untuk mengungkap kasus pembunuhan berantai yang akan dilakukannya.
Pembunuhan dimulai secara abjad. Dari A, B, C, hingga seterusnya. Sementara Poirot memiliki pandangannya sendiri, seorang tak bersalah dituduh sebagai tersangkanya.
8. Mayat dalam Perpustakaan (The Body in Library)
Bagaimana mungkin, tiba-tiba ada mayat dalam perpustakaan? Seorang perempuan tidak dikenal dan bukan berasal dari daerah tersebut tiba-tiba ditemukan tewas di dalam perpustakaan.
Polisi menduga mayat perempuan ini tidak dibunuh di sana. Lalu siapa pembunuh dan pemindah mayat tersebut? Dengan bantuan Miss Marple, perempuan tua yang memiliki otak genius, mereka harus bergegas sebelum pelaku melakukan pembunuhan kedua.
ADVERTISEMENT
9. Hotel Majestic (Peril at End House)
Tiga usaha pembunuhan yang gagal terjadi dalam waktu singkat. Nick Buckley, seorang perempuan muda yang tinggal di End House, hanya menanggap hal tersebut sebagai kecelakaan belaka. Hercule Poirot, bersama temannya, Hastings, yang sedang berlibur harus bergerak cepat untuk melindungi Nick Buckley dari pembunuh.
Hingga akhirnya, pembunuhan terjadi. Namun salah sasaran karena bukan Nick Buckley korbannya. Beberapa hari berselang, percobaan pembunuhan kelima kembali terjadi. Poirot pun berjibaku untuk menemukan si pembunuh.
10. Malam Tanpa Akhir (Endless Night)
Novel satu ini berbeda dengan novel-novel detektif pada umumnya. Sama seperti 10 Anak Negro, tidak ada tokoh detektif sebagai sentral pemecahan masalah.
Jika pada 10 Anak Negro, penyelesaian kasus diungkapkan oleh pengakuan si pembunuh sendiri, sementara pada Malam Tanpa Akhir, pengungkapan kasus diselesaikan dengan “karma”. Jadi, arwah Ellie yang gentayangan mencari pembunuh yang menghabisi nyawanya.
ADVERTISEMENT
Tertantang untuk membaca dan mengungkap pembunuhnya?